Jeno tersenyum lembut menatap wajah cantik istrinya. Bagaimana bisa istrinya itu berpikir jika dia tidak nafsu pada jaemin. Remaja cantik, kulit mulus, putih bersih seperti susu dan badannya yang molek ini tentu saja membuat Jeno setiap hari menahan hasratnya.Dia elus lembut bibir plum jaemin dan ia kecup sekilas. Kemudian ia tersenyum dan kembali meyakinkan jaemin.
" Kamu yakin?" Tanya Jeno lagi
" Nana yakin mas, ayo kita coba."
Jeno mengecup kembali bibir jaemin dan melumat bibir atasnya. Ia menarik pinggang dan tekuk jaemin. Kemudian memperdalam lumatannya pada bibir jaemin. Hal itu membuat jaemin sedikit mengerang dan membuka mulutnya untuk memberi akses pada Jeno.
Jeno tidak melewatkan kesempatan dan mulai melesakkan lidahnya kedalam rongga mulut jaemin, ciuman Jeno semakin intens dan itu membuat jaemin mengerang lebih keras dan kesulitan bernafas. Bukannya berhenti, Jeno justru semakin bersemangat mencium jaemin dan mulai merebahkan tubuh jaemin ke ranjang mereka, lalu menindih tubuh jaemin.
Jaemin menepuk dada Jeno beberapa kali karena tidak tahan dan sudah kehabisan nafas. Jeno pun mengakhiri ciuman mereka cukup kasar. Setelah itu dia mencium lembut pipi jaemin dan berakhir pada bibirnya.
Jeno memperhatikan wajah jaemin yang kelelahan akibat ciumannya, hal itu membuat gairahnya semakin meningkat. Tapi, dia cukup sadar diri untuk tidak mengikuti nafsunya dan berusaha untuk tetap membuat jaemin nyaman.
Dia usap lembut pipi dan sudut bibir jaemin, tentu saja hal itu membuat jaemin ikut menatap Jeno. Mereka berdua saling melempar senyum
" Manis." Ucap Jeno
Hal itu membuat jaemin malu dan berusaha menyembunyikan wajahnya. Dia tarik leher Jeno dan dia bersembunyi di ceruk leher Jeno.
" Nana malu." Ucapnya dengan suara yang sedikit teredam disana.
Jeno tersenyum menanggapinya, dia elus rambut Nana dan tetap berusaha membuat jaemin merasa nyaman
" Mau udahan atau kita tetap lanjut?" Tanya Jeno
" Mas jangan natap Nana kaya tadi, Nana malu mas." Balasnya lagi
Jeno tertawa menanggapinya
" Kenapa mas ga boleh natap wajah cantik kamu " ucap Jeno berbisik di telinga jaemin dan menjilat area telinga nya.
Tentu saja hal itu membuat jaemin mendesah. Jeno pun turun ke arah leher. ia Kembali menjilat dan menyesap bagian itu. Cukup lama Jeno melakukan itu di sana, sudah banyak juga Jeno meninggalkan tanda kepemilikannya disitu. Hal itu tentu membuat jaemin semakin terangsang.
" Aahh" desah jaemin kembali. Dia benar-benar di buat melayang oleh Jeno.
Jeno mengecup lembut tulang selangka jaemin, sambil membuka kancing piyama yang jaemin gunakan. Setelah itu dia tersenyum melihat tubuh jaemin yang mulus dan seksi itu, tidak lupa wajah jaemin yang sudah mulai terangsang dan bergairah.
" Jangan tatap begitu mas, Nana malu." Ucapnya sambil menutup area dadanya.
Jeno tersenyum menanggapinya dan mulai memainkan dada jaemin. Dia remas dada itu dan kemudian dia mainkan putingnya. Setelah itu, Jeno mulai menyesap puting jaemin dan menyusu sambil menatap wajah jaemin yang sudah tidak terkontrol.
" Ahhh mas, terus, hisap lebih kuat. Sebelahnya juga." Ucap jaemin yang sudah mulai frustasi.
Dia menekan kepala Jeno untuk meminta Jeno lebih kuat menyesap dadanya, dia juga meremas rambut Jeno untuk menyalurkan gairahnya.
" Ahhh, mas. Jangan di main kan." Kata jaemin saat Jeno memainkan putingnya dengan ujung lidahnya.
Tangan Jeno beralih ke area sensitif di bagian bawah jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect [ NOMIN ]
Romanceperjuangan lee Jeno dalam menjaga amanah dari orang yang berjasa dalam hidupnya. 🚫 misgendering 🚫 Mprag