Dua Enam

729 135 6
                                    

Rose masuk ke kantor Taehyung tanpa mengetuk, dia membuka pintu dengan paksa meskipun sekertari Taehyung melarangnya. Dia tidak peduli, yang dia inginkan sekarang hanya ingin menghajar sepupunya.

Dan saat dia membuka pintu dia melihat adegan yang tidak seharusnya dia lihat.

"Bisakah kau mengetuknya dengan sopan Park Chaeyoung?" Taehyung terlihat gugup namun masih marah karena tindakan Rose. Di sana ada Iren yang turun dari pangkuan Taehyung dan merapikan gaunnya.

"Kenapa kau merilis berita itu? Kenapaaaa!" Dia melemparkan semua berkas yang ada di atas meja Taehyung dengan marah. "Tidak seperti itu perjanjiannya, Oppa!."

Taehyung merapikan jasnya, memerintahkan Iren untuk pergi lebih dulu. Dan Iren malakukannya, dia berjalan sambil melirik Rose dengan rasa takut sekaligus penasaran.

"Janjiku sudah aku tepati. Sekarang bukannya berterima kasih kau justru membentakku?" Kening pria itu berlipat, matanya tegas menatap Rose. "Dan aku tidak berjanji tidak merusak hidup mereka." Dia tertawa

Rose menarik napasnya. "Sekarang apa yang akan kau lakukan? Namamu terseret di sana, dan Jennie akan membeberkan semuanya ke media." Rose mengacak rambutnya frustasi, dia tidak khawatir dengan Jennie ataupun karir politik keluarnya tapi dia khawatir melihat Lisa yang mulai di serang fans dan media. Dia benci para media yang selalu memberikan komentar buruk pada Lisa.

"Kenapa kau peduli?"

"Aku hanya meminta untuk memisahkan mereka, bukan meminta untuk menyebarkan hubungan mereka selama ini kontrak." Rose menegasnya, rahanya mengeras dan tatapannya begitu mengintimidasi. "Apa kau pikir Ayahmu akan setuju dengan ini? Apa kau pikir paman Kim akan membiarkanmu begitu saja? Pikirkan karir politik keluargamu, Oppa. Kau hanya berfokus pada kecemburuan Jennie tapi tidak memikirkan karirmu. Lagian...apa lagi yang kau harapkan dari Jennie? Dia sudah men-cam-pakkanmu!"

Taehyung mendekat dengan antusias, menarik dengan kasar tangan Rose. "Itu urusanku, dan karena dia mencampakkanku lah makanya aku berbuat seperti ini."

"Apa yang bisa kau lakukan? Ha? Meskipun dia jadi milikmu dia tidak akan bisa mendapat restu Ayahmu. Dan nikmati saja kehidupanmu dengan Iren."

"Kenapa kau membelanya? Bukankah tujuanmu mendapatkan sampah itu?"

Rose mendekat dan mencekram dasi Taehyung. "Sudah aku katakan, jangan pernah menghinanya! Aku juga bisa menghancurkanku,Oppa." Rose melepaskan Taehyung dan pergi.

....

"Apakah itu benar?" Lia mendekati Lisa yang sedang berbaring di tempat tidur. Lisa memutuskan untuk pulang ke rumah Ibunya setelah berita tentangnya menjadi berita hebo. Dia tidak ingin di kejar-kejar media dan fans Jennie hanya untuk mencari informasi. Dan dia masih menepati janjinya untuk tidak membuka sosial media.

"Lia," Ibu Lisa datang dan meminta Lia untuk meninggalkan Lisa yang menutupi dirinya dengan seluruh selimut. "Jika kau lapar turunlah, ibu memasakkan sop iga kesukaanmu."

Lisa tetap diam, dia sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun. Dia tahu Ibu dan Adiknya sangat kecewa dengan berita putusnya hubungannya dengan Jennie, tapi dia tidak punya pilihan selain melakukannya demi karir Jennie dan hidupnya. Seperti yang Jisso katakan akan banyak orang yang dirugikan jika karir Jennie hancur.

Meski kepala dan badannya remuk seperti di hantam batu, Lisa masih bisa berdiri dan berjalan ke kamar mandi. Dia turun dengan pelan sambil memegang pegangan tangga, ada Lia dan Ibunya yang sedang menonton berita mereka. Lisa tidak peduli, dia terus berjalan kendapur, meneguk sebotol air dingin dan berjalan kekamar mandi.

The secret relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang