"Maafkan aku merepotkanmu Jennie." Ibu Lisa menyentuh punggung tangan Jennie dengan lembut, merasa bersalah karena Lia mengangguknya. "Jika dia memberitahuku tentu saja aku akan melarangnya."
"Bu, Jennie menawarkannya padaku jika kau ingat." Ucap Lia membela diri.
"Dia tidak merepotkan, dan aku senang dia di sini karena ketika Lisa pergi bekerja ada orang lain yang mengisih kesunyian." Kata Jennie dengan tulus.
"Kau harus belajar banyak hal untuk jadi anak yang baik." Lisa mengacak rambut adiknya.
Mereka baru saja makan malam setelah Ibu Lisa datang untuk menjemput Lia. Dan ketika mereka mengobrol tentang banyak hal tiba-tiba Jennie diam mengamati keluarga Lisa yang begitu hangat. Dia merasa berada di sana bersama mereka, tidak terasingkan dan bahagia.
Bel pintu Apartemen Jennie berbunyi saat dia sedang membersihkan meja, dan ada Lisa yang membantunya merapikan beberapa barang, sedangkan Ibunya dan Lia di dalam kamar.
"Biar aku saja."Lisa bergegas ke pintu, dan Miko ada di sana dengan jas hitam seperti biasanya. "Oh Hi," Sapa Lisa dengan riang, karena dia sudah lama tidak melihat Miko.
"Aku ingin bicara dengan Jennie." Ucap Miko dengan sedikit gugup. "Atau katakan padanya Tuan Taehyung ingin bertemu."
Lisa sedikit memiringkan kemapalanya untuk mengamati setiap gerak-gerik Miko. Dia tahu Miko adalah asisten Taehyung, jadi dia paham setiap ada Miko pasti ada sesuatu yang Taehyung perintahkan pada pria tersebut.
"Aku akan sampaikan padanya, masuklah?" Tawarnya. Tapi Miko menolaknya.
Lisa bergegas ke dapur dan menghampiri Jennie. "Miko mencarimu."
Bahu Jennie langsung menegang mendengar nama Miko. Dia melirik Lisa dan berusaha untuk terlihat tenang meski perasaanya tentu saja cemas. Setiap kali Miko datang untuk menemuinya maka dia tahu ada perintah di balik ke datangan pria itu.
"Pergilah temui dia, aku akan melanjutkannya." Lisa mengambil spon cuci piring dari tangan Jennie dan mendorong bahu wanita itu dengan lembut.
"Terimakasih. Aku akan kembali." Ucapnya sambil mencium pipi Lisa.
Jennie bergegas ke pintu dan mendapatkan Miko berdiri di sana dengan tatapan yang tidak bisa Jennie tebak. Jennie menatap Miko dengan tatapan yang mungkin juga Miko khawatirkan. Mereka tahu, mereka saling mengerti mengapa dia ada di sana.
"Aku akan bersiap, bisakah kau menungguku di bawah?" Tanpa Miko mintapun Jennie bisa tahu dia datang untuk menjemputnya.
Miko pergi dan meninggalkan Jennie.
"Lisa, aku...ak-u dan Miko-"
"Pergilah, aku tahu dia menjemputmu untuk urusan kerja."
"Bagaimana dengan Ibu dan Lia?"
Lisa meletakkan sarung tangan karetnya dan kemudian berjalan menghampiri Jennie. "Aku akan mengurus mereka, jangan khawatir." Lisa menganbil kedua tangan Jennie dan menggenggamnya. "Selesaikan yang belum kamu selesaikan." Katanya.
Jennie mengangguk, memberi ciuaman singkat sebelum akhirnya dia pergi ke kamar.
Setelah selesai berganti baju dan berpamitan dengan Ibu Lisa dan Lia, Jennie pergi dengan Miko.
Miko yang mengemudi dengan tenang nyatanya tidak setenang yang kelihatannya. Dia melirik Jennie di kaca spion, memastikan wanita itu dengan aman tapi ada keraguan dalam dirinya. Dia ingin mengatakan sesuatu tapi selalu terhalang perasaannya.
"Katakanlah jika ada yang ingin kau katakan, Miko." Jennie membalas lirikan Miko.
Miko menghela napas. "Kau mencintai Lisa?" Tanyanya dengan sedikit melirik ke arah Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
The secret relationship
FanfictionLisa seorang wanita pekerja keras yang miskin, gagal kuliah dan banyak memiliki pekerjaan paru waktu untuk membiayain hidupnya dan juga keluarganya. Suatu hari dia mendapat tawaran pekerjaa dari seorang Pria kaya raya di Korea, pekerjaan itu membawa...