lima

2.1K 251 6
                                    

Lisa menarik napasnya dengan gugup, dia duduk di ruang tunggu untuk acara reality show pertamanya bersama Jennie. Dia gemetar, bahkan kakinya tidak berhenti bergerak meski Jisoo sudah mengatakan padanya untuk tenang. Dia melirik ke sekeliling ruangan, tidak ada siapapun. Semua sudah keluar setelah mereka memakeupin nya.

Lisa menggunakan dres hitam bermotifkan bunga coklat, dengan rambut yang teringat setengah kebelakang dan poninya terlihat cantik dan anggun. Siapapun yang melihatnya akan berpikir dia seorang bintang baru.

"Kau sudah siap?" Jisoo masuk ke dalam ruangan Lisa, tersenyum dan memandang keseluruhan penampilannya. "Jennie benar, kau cantik kalau pakai itu."

"Dia yang memilihnya untukku?" Lisa bertanya sedikit terkejut karena Jennie mengatakan bahwa Jisoo yang memintanya untuk bertanya pada nya. Tapi Lisa mengabaikannya karena dia tersenyum senang. "Apa Jennie sudah datang?"

"Hampir sampai." Jisoo memberikan selembar pertanyaan yang akan mereka jawab. "Aku sudah mengirimkannya untuk Jennie, kalian punya waktu 20 menit untuk mengatur jawaban." Jisoo duduk di samping Lisa. "Jangan salah menjawab, satu kata bisa merubah berita."

"Maaf aku terlam...bat." Jennie berhenti saat akan melangkah. Pandangannya jatuh pada Lisa yang duduk dengan cantik, dia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. "Kau cantik."

"Terima kasih Jennie. Kau juga cantik." Lisa memandang Jennie dari atas sampai ke bawah. Gaun hitam yang melewati mata kakinya begitu indah saat jatuh membentuk lekuk tubuh Jennie. Belahan  kain dari paha atas hingga ke bawah memperlihatkan kaki mulus miliknya. Sungguh membuat Lisa tidak percaya, hanya memandangi Jennie saja bisa membuat jantungnya berdebar aneh. Dan lebih anehnya lagi perasaan itu sudah hadir sejak dia dan Jennie saling berbagi cerita.

"Oke." Jisoo menepuk tangan cukup keras hingga membuat kedua wanita cantik itu menyadari ke hadirannya. "Bersiap-siaplah."

"Jennie, Lisa. Kita harus ke depan, 5 menit lagi acara di mulai."

Mendengar salah satu kru memanggil mereka membuat Lisa semakin gugup, dia mengibas-ngibaskan kedua tangannya ke udara untuk mendapatkan ketenangan, tapi jantung dan keringatnya tidak mau berhenti.

Melihat Lisa, Jennie mendekat dan menarik kedua tangan Lisa. Dia memandang mata Lisa cukup dalam dan membantu wanita itu untuk rileks. "Tarik nafas yang dalam dan panjang..."  Jennie memperagakan gerakannya dan Lisa mengikuti Jennie. "Kemudian tahan...dan hembuskan perlahan." Dia mendapat dukungan dari Jennie, genggaman tangan Jennie di tangannya membantunya lebih tenang.

"Dengar Lisa, kau tidak perlu mengikuti semua skrip yang di buat Jisoo, cukup yakin pada dirimu dan percayalah. Kita hanya perlu menjawab yang di tanyakan." Jennie memeluk Lisa, tanpa dia sadari kontak fisik itu membuat perutnya menegang dan perasaan yang selama ini hampa seperti ada yang mencekram erat.

Lisa memejamkan matanya. "Terima kasih."

...

"Jadi, hari ini..." Pembawa acara berambut pendek dengan senyuman ceria mengulum bibirnya dengan gugup dan senang. "Kita kedatangan bintang yang sedang naik daun bersama dengan kekasihnya. Ini dia, mari kita sambut Kim Jennie dan Lalisa."

Semua penonton yang ada di studio bertepuk tangan dengan riuh, berteriak dan memanggil nama Jennie dan Lisa bergantian.

Jennie memeluk lengan Lisa dan berjalan bersama sambil tersenyum ke arah pembawa acara, kamera dan penggemar yang hadir.

"Ya Tuhan, aku tidak percaya kau ada di sini." Host mempersilahkan mereka duduk setelah menyambut dengan pelukan hangat. "Ini suatu kehormatan, aku bisa bertemu dengan Jennie dan kekasihnya. Hi Lisa?"

The secret relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang