Lisa menyapa Jennie yang sedang bersiap-siap untuk menghadiri sebuah acara peresmian merek komestik terbaru. Sebagai seorang ambasador dia harus hadir, acaranya hanya sebentar dan dia memakai baju yang mahal dan terlihat cantik.
Lisa sedang duduk di depan TV menikmati acara favoritnya ketika Jennie memanggilnya untuk meminta bantuan.
"Bisa bantu aku menggunting bagian ini? Tanganku tidak sampai." Dia memberikan punggungnya ke arah Lisa dan memberikan gunting kecil. Seharusnya Jisoo sudah berada di Apartemennya untuk membantunya berpakaian tapi managernya itu kejebak macet.
"Ke acara peresmian perusahaan Tuan Kim?" Tanya Lisa. Dia mengambil gunting dari tangan Jennie dan mencari benang yang menurut Jennie mengganggu.
"Ya, aku harus hadir."
"Maaf, aku harus menurunkan resleting gaunmu untuk mengguntingnya."
"Ya, lakukan saja."
Lisa menurunkan reseleting gaun Jennie ke bawah, dan ketika tangannya menyentuh kulit punggung Jennie mereka berdua tersentak. Ada sesuatu yang lagi-lagi menghantam perut mereka, sesuatu yang begitu menggelitik.
"Lisa..." Jennie mendesah tanpa sadar saat hembusan napas Lisa mengenai kulit leher belakangnya. "Apa terlalu sulit?" Ucapnya untuk mengalihkan perasaan aneh yang timbul.
"Maaf, ini tersangkut." Wajah Lisa memerah karena malu, dan dia hampir mendesak Jennie untuk berbalik dan menciumnya tapi pikirannya terlalu intens dan dia tidak percaya bagaimana otaknya bekerja begitu rendah. "Selesai." Katanya.
"Terima kasih." Ucap Jennie yang berbalik dan menatap mata Lisa. "Bisa pakaikan sesuatu lagi?" Jennie terlalu terlihat gemas di mata Lisa, hingga dia tidak bisa tidak tersenyum saat Jennie menggigit bibirnya.
"Tentu saja."
Jennie mengambil sepasang sepatu tingginya bertali bewarna merah. Dia memberikannya ke Lisa dan duduk di sofa.
"Maaf merepotkanmu, seharusnya Jisoo melakukan ini. Tapi..." Dia menatap Mata Lisa saat wanita itu berdiri dengan sebelah lututnya dan menghadap Jennie. "Bajuku terlalu menyebalkan untuk menunduk dan memasang, aku tidak terlalu suka memakai sepatu dengan tali."
Lisa mengangguk. "Pelayan siap melayanimu Tuan putri." Katanya dengan senyuman.
Lisa mengambil satu kaki Jennie, meletekkannya di atas lututnya yang berpaku di lantai, sebelum dia memakaikan sepatunya dia menyapu telapak kaki Jennie dengan lembut.
Jennie tetap diam, menikmati sentuhan dan perhatian yang diberikan Lisa. Rasanya sesuatu tentang perasaan nyaman terhadap Lisa mulai berkembang ke arah suka. Menyadari fakta itu Jennie tersenyum, pipinya kembali merona.
Tidak ada penolakan terhadap rasa yang muncul di dadanya, justru dia menikmati bagaimana perasaan itu tumbuh.
"Selesai." Lisa berdiri, memberikan tangannya untuk membantu Jennie berdiri. Wanita itu mundur dua langkah dan memperhatikan Jennie dari atas ke pala hingga kaki.
Gaun merah yang panjang dan belahan di bagian pahanya hingga kaki yang sempunah. Bentuk kera V yang lebar membuat setengah dada Jennie terlihat, tali tipis di bagian bahunya memperlihatkan tulang selangkanya yang indah. Lisa berkedip berulang kali untuk menyadarkan ketertarikkannya.
"Aku tidak pulang, aku ada kencan bersama Tae."
Senyuman Lisa memudar, dia mengalihkan wajahnya dan berjalan ke dapur. Tiba-tiba dia membenci perasaannya yang tidak suka setiap Jennie menyebutkan nama Taehyung. Mungkin ada alasannya, dan hanya ada alasan : Dia benci Tae karena memperlakukan Jennie semaunya, atau dia cemburu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The secret relationship
FanfictionLisa seorang wanita pekerja keras yang miskin, gagal kuliah dan banyak memiliki pekerjaan paru waktu untuk membiayain hidupnya dan juga keluarganya. Suatu hari dia mendapat tawaran pekerjaa dari seorang Pria kaya raya di Korea, pekerjaan itu membawa...