[Season 2] Resonance

60 6 0
                                    



~

Memori di Chiang Mai sangat melekat dalam pikiran mereka berdua. Ketika mereka kembali ke rutinitas di Bangkok, ada semacam kenyamanan baru yang mengisi ruang di antara mereka. Tidak ada pembicaraan tentang malam itu, tidak ada pembahasan tentang apa yang sebenarnya mereka rasakan—hanya keheningan yang penuh arti.

Sky duduk di ruang makeup GMMTV, matanya tertuju pada ponselnya, melihat foto-foto perjalanan mereka di Chiang Mai. Ada satu foto yang membuatnya tersenyum lebar: Nani yang tertawa lepas di depan kuil, dengan cahaya matahari sore menyinari wajahnya.

"Nih orang nggak pernah berubah ya, selalu bikin gue senyum sendiri," gumamnya pelan.

"Ngomong apa, Sky?" suara Nani tiba-tiba muncul di pintu.

Sky tersentak, buru-buru mematikan layar ponselnya. "Nggak, nggak ada apa-apa," jawabnya sambil tersenyum kecil.

Nani masuk ke ruangan, membawa dua cangkir kopi. Dia menyerahkan satu kepada Sky sebelum duduk di sofa. "Jadwal lo gimana hari ini? Padet?" tanyanya santai.

Sky menggeleng. "Cuma fitting wardrobe buat photoshoot besok. Lo?"

"Sama sih, nggak terlalu banyak. Cuma ada meeting sore nanti."

Percakapan ringan mereka mengalir seperti biasa, tapi ada sesuatu yang berbeda dalam cara mereka saling memandang.



~

Sore harinya, mereka berada di ruang meeting bersama manajer dan tim produksi untuk membahas jadwal promosi series BL mereka yang akan tayang dalam beberapa bulan ke depan.

Sky duduk di sebelah Nani, mencatat poin-poin penting di notebook-nya. Sesekali, dia melirik ke arah Nani yang tampak serius memperhatikan presentasi.

"Sky, lo ngerti poin ini, kan?" Nani tiba-tiba bertanya, menyadarkan Sky dari lamunannya.

"Oh, iya, ngerti kok," jawab Sky cepat, meskipun dia sebenarnya tidak terlalu mendengar.

Nani melirik Sky dengan tatapan curiga, tapi akhirnya hanya tersenyum kecil.

Setelah meeting selesai, mereka keluar ruangan bersama.

"Lo lagi ngelamun ya tadi?" tanya Nani sambil berjalan di samping Sky.

Sky hanya terkekeh. "Mungkin."



~

Malam harinya, Sky memutuskan untuk mengirim pesan kepada Nani.

Sky: "Thanks buat hari ini, Nan. Gue seneng bisa bareng lo di semua ini."

Beberapa menit kemudian, pesan balasan datang.

Nani: "Gue juga, Sky. Kadang gue ngerasa semua ini berat, tapi lo bikin semuanya lebih gampang buat gue. Thanks juga."

Sky tersenyum kecil membaca pesan itu. Entah kenapa, hatinya merasa sedikit lebih ringan.



~

Di apartemennya, Nani membaca pesan itu sekali lagi sebelum meletakkan ponselnya di meja. Dia berbaring di sofa, memandangi langit-langit.

"Lo bikin semuanya lebih gampang buat gue."

Kata-katanya sendiri terus terulang di pikirannya. Dia tahu itu benar. Sky adalah seseorang yang selalu ada di sisinya, bahkan ketika dia tidak memintanya. Tapi apakah itu cukup?

Nani menarik napas panjang. Dia tahu dia harus mengambil keputusan, tapi untuk sekarang, dia memilih untuk membiarkan semuanya mengalir. Mungkin, dengan waktu, dia akan menemukan jawabannya.






TO BE CONTINUED~

Imina SkyNani | Behind the ScenesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang