Healing

114 13 0
                                    

Hari itu, Nani mendapatkan kabar baik-dia punya satu hari penuh untuk dirinya sendiri. Setelah berbulan-bulan terjebak dalam jadwal yang sangat padat, akhirnya ada waktu kosong yang bisa dia manfaatkan untuk beristirahat. Nani memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan pacarnya, karena hubungan mereka sudah lama berjalan dengan tenang, dan dia ingin memberikan perhatian khusus pada kekasihnya yang selalu mendukungnya.

Pagi itu, Nani dan pacarnya berjalan-jalan santai di sekitar kota, menikmati suasana yang lebih tenang tanpa ada gangguan pekerjaan. Mereka berbicara tentang berbagai hal, mulai dari rencana masa depan hingga hal-hal kecil yang mereka nikmati bersama. Nani merasa senang bisa meluangkan waktu dengan pacarnya, namun di tengah-tengah momen itu, ponsel Nani bergetar.

Dia melihat notifikasi dari Sky. Tertulis: "Nani, apa kabar? Lagi sibuk gak?"

Nani melirik pacarnya sebentar, yang tengah tersenyum ceria, menikmati hari yang mereka habiskan bersama. Meskipun dia merasa sedikit teralihkan, Nani tetap memutuskan untuk membalas chat dari Sky.

"Lagi jalan bareng pacar, libur 1 hari. Kenapa, ada apa?" jawab Nani sambil tetap menjaga suasana hati yang baik dengan pacarnya.

Tak lama, balasan dari Sky muncul. "Oh, oke! Gak apa-apa, cuma nanya aja. Kangen aja ngabarin. Semoga seru jalan-jalannya, ya!"

Nani tersenyum kecil membaca pesan itu. Meskipun hubungannya dengan Sky sudah sangat dekat, ada bagian dari dirinya yang merasa sedikit canggung-seperti ada perasaan yang lebih dalam daripada sekadar teman biasa. Nani melirik ke arah pacarnya, yang tampaknya tidak terlalu memperhatikan ponselnya.

Dia merasa agak bimbang, namun dia tahu dia harus tetap fokus pada saat itu. "Thanks, Sky. Gue bakal enjoy, jangan khawatir. Nanti chat lagi, ya." Nani menekan kirim, lalu menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku jaket.

Tapi meskipun sudah menyimpan ponselnya, Nani tak bisa sepenuhnya menyingkirkan perasaan yang datang bersamaan dengan pesan dari Sky. Dia tahu persis bahwa Sky selalu tahu bagaimana membuatnya merasa nyaman, bahkan ketika mereka tidak sedang bersama. Perasaan itu semakin sulit untuk disangkal, dan momen kecil seperti ini membuat Nani bertanya-tanya, apa sebenarnya yang sedang dia rasakan terhadap Sky?

Namun, Nani berusaha untuk fokus pada pacarnya. Mereka melanjutkan berjalan-jalan, menikmati waktu bersama, tertawa, dan berbicara tentang berbagai hal. Sesekali, Nani masih memikirkan percakapan singkat dengan Sky, tetapi dia berusaha untuk tetap hadir di saat itu. Pacarnya juga memperhatikannya, bertanya tentang pekerjaan dan tentang masa depan mereka. Itu membuat Nani merasa nyaman, meskipun ada sedikit keraguan di dalam hatinya.

Sementara itu, Sky yang mengirim pesan tadi merasakan sedikit kejanggalan setelah tidak mendapatkan balasan yang lebih panjang. Dia tahu Nani sedang sibuk, tapi tetap saja, perasaan yang datang saat berkomunikasi dengan Nani selalu punya efek yang tidak bisa diabaikan. Dia merasa bahwa mereka berdua sudah cukup dekat untuk merasakan perasaan itu, meskipun keduanya masih enggan untuk menyebutkannya secara langsung.

Hari itu, meskipun mereka berdua memiliki dunia yang berbeda, Sky dan Nani masih tetap terhubung dalam cara mereka yang unik. Nani tahu, meskipun dia sedang bersama pacarnya, dia tidak bisa menghindari kenyataan bahwa Sky punya tempat spesial di hidupnya. Begitu pun dengan Sky, meskipun mereka berdua memiliki kehidupan masing-masing, entah mengapa, rasanya semakin sulit untuk mengabaikan kenyataan bahwa kedekatan mereka itu sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan biasa.

Hari itu berakhir dengan tawa dan obrolan ringan, namun di dalam hati mereka masing-masing, perasaan yang belum terucapkan tetap ada. Perasaan yang mungkin suatu saat nanti akan mereka hadapi, entah itu bersama-sama atau sendiri.

TO BE CONTINUE~

Imina SkyNani | Behind the ScenesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang