_
_
_
Saat ini, sekali lagi aja Yoongi ingin membangkang. ingin membaca lagi
bait-bait cinta yang ditulis Jiyoon untuk nya.
Jiyoon memang banyak diam dan hampir tak pernah mengungkapkan isi hatinya pada Yoongi, dia lebih nyaman mengungkapkan isi hatinya lewat tulisan pada buku diary nya.
Yoongi menemukan buku diary itu setelah Jiyoon meninggal, setelah pertarungan dramatis dengan eoma Jiyoon yang mengusir Yoongi saat ingin melihat jenazah Jiyoon untuk yang terakhir kali nya.
Buku diary itu satu-satunya yang berhasil di ambil Yoongi. Tak di izinkan melihat ataupun datang ke pemakaman Jiyoon. Bahkan disaat seperti itu, orang tua Yoongi malah mengurung Yoongi dikamar dengan pengawasan yang sangat ketat.
Berawal dari sering membantu Jiyoon yang sering di bully di sekolah. Kedekatan diam-diam antara mereka membuat Yoongi merasa nyaman.
Menjadi murid paling popular di sekolah entah karna Yoongi murid ganteng dan berprestasi ataupun segudang privilege yang dia punya karna latar belakang keluarganya.
Kenyamanan yang terasa berbeda ketika saat bersama Jiyoon si anak kemayu yang berasal dari keluarga biasa dan juga tak menonjol di sekolah.
Jiyoon yang tulus dan perhatian, tak seperti kebanyakan cewek yang pernah Yoongi pacari, mereka yang hanya ingin memiliki Yoongi untuk memamfaatkan nama besar dan kepopuleran si anak tunggal dari keluarga kaya itu.
Perasaan terlarang yang berusaha Jiyoon sembunyikan akhirnya diketahui Yoongi. Cinta tulus itu akhirnya berbalas. Gejolak cinta gila yang membutakan akal sehat mereka.
Jiyoon bahkan sering di pukuli appanya karna tetap mempertahan kan cintanya pada Yoongi. Mengabaikan larangan Tuhannya seperti yang selalu diajarkan appanya yang notabene adalah seorang pendeta.
Sampai ketahap mereka tak dapat lagi di pisahkan. Orang tua Yoongi
dengan harta dan pengaruhnya dapat melakukan apa saja demi untuk menjaga nama baik keluarga.
Bagi keluarga Yoongi, nama baik adalah yang utama, mengalahkan perasaan atau mental anak semata wayang mereka.
Banyak tekanan untuk mereka berdua, terutama Jiyoon, ancaman demi ancaman dari orang tuanya dan terlebih dari orang tua Yoongi.
Jiyoon kerap kali hanya menahannya sendiri tanpa menceritakan apapun
pada Yoongi.
Yoongi geregetan dengan sikap Jiyoon yang kelewat diam dan tak menceritakan apapun, walaupun Yoongi sebenarnya tau apa yang sedang dialami Jiyoon.
Jiyoon terlalu naif dan mengutuk perasaannya pada Yoongi, berfikir bahwa perasaan terlarangnya itu awal dari semua kekacauan yang akhirnya menyeret Yoongi.
Jiyoon berasumsi Yoongi seorang yangnnormal dikelilingi banyak cewek yangntergila-gila padanya, terjebak perasaan semu pada Jiyoon hanya karna berdasarkan rasa kasihan.
Jiyoon selalu mencari cara mengakhiri hubungan mereka, walaupun dari awal sebenarnya Jiyoon lah yang memulainnya.
Tapi tidak begitu dengan Yoongi. walaupun awalnya nya terasa risi dan terganggu akan perasaan menyimpang Jiyoon, tapi rasa di hati Yoongi terlanjur jatuh dan makin dalam dari waktu ke waktu.
Andaikan hidup tak punya norma dan aturan mungkin tak perlu pembenaran untuk perasaan mereka. Cinta adalah cinta yang tak dapat di kontrol bagaimana alur nya.
.
.
.
Jungkook dan Jimin bertemu Tata jam istirahat. Seperti biasa riuh canda selalu ramai jika mereka sudah berkumpul.
Sampai di kantin melihat Namjoon hyeong dan kawan-kawannya, seperti biasa tanpa perundingan pasti Tata akan menarik Jimin dan Jungkook untuk bergabung dengan para senior itu.
Yoongi dan yang lain menoleh melihat rombongan itu menuju meja mereka.
Bukan rahasia lagi kalau Jimin dan Yoongi sekarang sangat dekat dan
semua juga tau Yoongi sering menginap di rumah Jimin, tapi karna sikap Yoongi yang tertutup dan apalagi sebagai line tertua diantara mereka, membuat yang lain tidak banyak membahas tentang pribadi Yoongi.
Acara makan siang itu berjalan sepertinbiasa, terlalu berbisik oleh suara Tata. Sebelum akhirnya Eunji bersuara.
"Mumpung kalian berkumpul semua, aku ada pengumuman penting yang
mau ku sampai kan. Aku dan Yoongi oppa akan bertunangan, acaranya akan diadakan liburan semester ini. Aku ingin kalian semua membantu kami, dan hadir di acaranya, ikut berbahagia bersama kami" ucap Eunji dengan tingkah imut dan senyum manja nya.
Yoongi hanya ,menunduk melanjutkan makan dan memasang wajah tanpa ekspresi, tak menyangka Eunji akan mengumumkan itu.
Beberapa orang seperti mungkin Namjoon memang sudah tidak kaget mendengar hubungan Yoongi dan Eunji. Tapi untuk yang lain, apalagi
Jimin ini adalah sesuatu yang sangat tidak terduga. Tidak Tau kalau Yoongi dan Eunji selama ini ada hubungan, walaupun Eunji selalu menempelkan pada Yoongi tapi tak ada gelagat mereka seperti sepasang kekasih. Tapi kenapan tiba-tiba tunangan.
Terlalu sulit untuk Jimin mempertahankan ekspresinya agar terlihat biasa saja, tak menyangka kalau selama ini Yoongi ternyata berpacaran dengan Eunji dan ternyata pertunangan itu adalah bersama Eunji.
Sekilas Yoongi menatap Jimin dan segera kembali menunduk mengalihkan
pandangan,nsempat beberapa detik mata mereka bertemu saat Jimin juga melirik Yoongi, tatapan kecewa dan merasa di bohongi. Walaupun sebenarnya tak ada alasan untuknJimin mengatakan Yoongi berbohong, karna tidak bercerita bukan berarti membohongi,
tapi perasaan aneh itu selalu mengacaukan fikiran Jimin.
Bel masuk ber bunyi, Tata kembali ke kelasnya, begitupun Jimin dan
Jungkook. Semua membubarkan diri kembali ke kelas masing-masing.
Saat semua berdiri hendak pergi Yoongi menyambar tangan jimin.
Gerakan kecil yang tak terlihat oleh orang lain, entah apa tujuan nya
Yoongi reflek melakukan itu karna melihat wajah Jimin tidak tenang.
Jimin menoleh sesaat lalu pergi, meninggalkan kantin, larut dalam fikirannya di sela-sela celoteh Jungkook yang tak di dengarkan Jimin.
- to be continued -
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [ Yoonmin] || End
FanfictionBerawal dari menemukan Diary pribadi Jiyoon hyeong nya yang telah meninggal dunia. Jimin penasaran ingin bertemu dengan orang yang selalu diceritakan kakaknya di dalam diary itu. Akan kah Yoongi sanggup kembali membuka lembar kelam cerita cinta...
![It's You [ Yoonmin] || End](https://img.wattpad.com/cover/375117243-64-k801134.jpg)