"Tunggu ya !" ucap Eunji dengan senyum manja tersungging di bibir indah nya itu,
Yoongi mengangguk dengan membuat sedikit garis senyum dipaksakan
dengan bibirnya.
Yoongi melajukan Mobil dengan santai membawa Eunji menuju restouran dimanamorang tua mereka sudah menunggu
Acara makan malam dua keluarga orang ternama itu berlangsung ekslusif seperti biasa. Pembahasan mengenai pertunangan semakin
intens dan spesifik, dan seperti biasa juga Yoongi hanya duduk diam meng-amini semua apapun keputusan yang mereka buat
Senyum terus tersungging di bibir Eunji. Keputusan acara pertunangan merekanakan diresmikan setelah ujian semester ini, dan menikah 6 bulan setelahnya, saat merekat selesai wisuda.
Keputusan yang terlalu cepat, tapi dirasa cukup lama oleh Eunji yang memang sudah tak sabar ingin memiliki Yoongi seutuh nya.
Jimin sampai dirumah, merebahkan tubuh penatnya di sofa. Sudah cukup
malam tapi belum ada kabar dari Yoongi. uring-uringan tapi merasa
takut akan mengganggu jika mengirim pesan pada Yoongi.
Yoongi mengantarkan Eunji sampai di rumah dan lalu langsung berpamitan untuk pulang,
Eunji mencegat Yoongi. "Yoongi oppa, apa kamu benar setuju dengan
keputusan orang tua kita. Kenapa diam aja?" tanya Eunji meyakinkan dirinya yang tak mengerti dengan Yoongi yang selalu diam tak pernah
membantah apapun yang di putuskan.
Yoongi berbalik menatap Eunji, diam sesaat sebelum akhirnya mengangguk pelan
"Tapi kenapa kamu tak pernah membantah apapun ?"
"Rencana itu baik untuk kita, apa yang perlu ku bantah." jawab Yoongi
Jawaban meyakinkan yang memang diharapkan Eunji. Jawaban Yoongi yang semakin melengkapi kebahagiaan Eunji malam ini.
Eunji mendekati Yoongi dan dengan berani mendekatkan bibirnya ke bibir
Yoongi .NGerakan tak terduga Eunji membuatnYoongi mematung tak bergerak.
Ciuman tiba-tiba, sentuhan bibir perempuan itu terasa asing buat Yoongi.
Sesaat posisi mereka seperti itu, tapi entah kenapa yang ada di mata dan
otak Yoongi saat ini adalah sensasi saat berciuman dengan Jimin bulan lalu. Yoongi tersadar dan kembali melihat Eunji tepat didepan matanya.
Reflek Yoongi mendorong Eunji sehinga membuat posisi Eunji menjauh darinya.
"Oppa ???", ucap Eunji yang kaget dan shock dengan reaksi Yoongi.
Yoongi gelagapan. "Maaf" ucapnya singkat sambil membungkuk berpamitan lalu bergegas kembali ke mobil dan meninggalkan rumah Eunji.
Yoongi tak habis fikir ada apa dengan otak nya, kenapa bisa tiba-tiba malah berciuman dengan Jimin yang ada di ingatan nya.
Mulai waspada dengan fikiran nya sendiri "kenapa Jimin, kenapa mengingat dia, kenapa memikirkan dia. Jangan sampai menyeret dia dalam masalah. jangan !!!"
Bibir rapat Yoongi berbanding terbalik dengan suara-suara brisik dalam hatinya.
Merasa khawatir dan takut untuk kembali kerumah Jimin malam itu. Yoongi memutuskan pulang ke apartment nya. Tau Jimin menunggunya, tapi dengan suasana hati seperti sekarang, Yoongi khawatir bisa saja dia lepas kontrol dan melakukan tindakan yang mungkin saja dapat menakuti Jimin seperti sebelum nya.
"Rasanya lucu jika saat ini fikiran ku malah terganggu oleh Jimin, anak
ingusan yang hanya sedang mencari sosok kakak nya dalam diri ku"
"Jiyoona, sedikit lagi aku akan sembuh, menikah dan hidup normal seperti yang kamu inginkan. Tapi kenapa dengan ku, kenapa aku malah memikirkan anak itu" Gumam Yoongi.
Mondar-mandir, berbaring dan duduk lagi melakukan itu berulang-ulang, Jimin yang gusar menunggu Yoongi pulang.
HP Yoongi berbunyi, panggilan dari Jimin. Ingin mengabaikannya saja, tapi Yoongi tak tega membiarkan Jimin khawatir,
"Kenapa belom pulang ?, apa acaranya belum selesai ?" tanya Jimin setelah
akhirnya Yoongi mengangkat panggilan itu
"Udah, aku pulang ke apartemen, kamu tidur aja, aku gak kesana malam ini" Jawab Yoongi pelan.
"Kenapa ?. tadi katanya mau kesini kan ?" balas Jimin dengan nada kecewa.
"udah terlalu malam. Yaudah matiin trus tidur !" Jawab Yoongi.
"Hyeong !!!" panggil Jimin sebelum Yoongi menutup telphon nya.
"Apa,,,, kamu akhirnya tetap bertunangan" tanya Jimin pelan dan ragu-ragu.
"Mmmm" Jawab Yoongi singkat. Lalu suasana jadi hening beberapa saat,
"Bisa dekat dengan mu seperti sekarang membuat ku sangat bahagia, merasa hyeong ku hidup lagi. sesuatu yang mustahil yang hanya ada di mimpi ku selama ini, jadi terasa nyata saat bersama mu"
"Mmm,, jika kamu tunangan atau bahkan menikah. bisakah kamu tetap jadi hyeong ku ?" lanjut Jimin.
Suara berat menahan tangis yang membuat hati Yoongi bergetar. Suara lembut itu sama persis seperti milik Jiyoon
Yoongi menghela nafas dalam. Mulai menyadari terpesona pada Jimin tak cuma dari wajahnya, ataupun cara perilakunya, tapi makin dalam dan
makin dalam. Dan ini berbahaya
"Hmmmm"
lagi-lagi hanya itu jawaban yang dapat Yoongi katakan untuk meng iya kan permintaan Jimin.
Yoongi menutup telephone, tak ada lagi yang bisa di katakan Jimin.
Perasaan aneh dan sedih kembali menyeruak di hati Jimin. Menyadari Yoongi sudah terlalu baik pada nya. Dimana Jimin seharusnya berterima kasih dan bersyukur Yoongi memberinya kesempatan untuk Jimin bisa
dekat dengan nya. Tapi untuk soal ini Jimin benar-benar ingin egois
dan menuntut. Meski bagi Yoongi mungkin terkesan tak beralasan.
Yoongi berjalan menuju lemari dan membuka Laci kecil paling bawah.
mengeluarkan buku yang di bungkus kain berwarna hitam.
Buku yang sudah puluhan kali Yoongi berfikir untuk membakarnya tapi tetap akhirnya menyimpan nya. Buku yang sangat terlarang untuk Yoongi buka, buku diary Jiyoon yang seharusnya tak pernah Yoongi baca.
Satu-satunya barang Jiyoon yang berhasil Yoongi sembunyikan dari eoma nya dan Dokter.
Saat ini, sekali lagi aja Yoongi ingin membangkang. ingin membaca lagi
bait-bait cinta yang ditulis Jiyoon untuk nya.
- to be continued -
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [ Yoonmin] || End
FanficBerawal dari menemukan Diary pribadi Jiyoon hyeong nya yang telah meninggal dunia. Jimin penasaran ingin bertemu dengan orang yang selalu diceritakan kakaknya di dalam diary itu. Akan kah Yoongi sanggup kembali membuka lembar kelam cerita cinta...
![It's You [ Yoonmin] || End](https://img.wattpad.com/cover/375117243-64-k801134.jpg)