_
_
_
Akhirnya Yoongi mengangkat panggilan Jimin.
"Apa kamu udah gila. Aku bilang besok aku kesana. Kumohon jangan kesini sekarang, bahaya hyeong, bahaya". Jimin memohon dan menangis.
"Aku hanya ingat halte itu, dimana rumah mu ?" tanya Yoongi.
"hyeong, ini udah malam. Balik lagi aja ya. Besok pagi aku kerumah mu.
Ku mohon bangat dengerin aku, besok aku kesana ya !!!". Jimin berusaha
membujuk Yoongi.
"Aku udah di halte" Jawab Yoongi.
"Apa ?. Kamu udah gila ya, secepat itu udah sampai sini." Jimin benar - benar panik, tak terbayang seberapa kencang Yoongi mengemudi, perjalanan 2jam dia sudah sampai dalam waktu kurang dari 1 jam.
"ik,, iya.. ak,,aku kesana. tunggu ya". Gagap, bingung dan panik. Jimin
bergegas memakai hoodie dan keluar menuju halte tempat Yoongi menunggu.
Begitu membuka pintu kamar, melihat kedua orang tuanya masih duduk di ruang keluarga.
"Jimina..".
Eoma Jimin masih sangat khawatir dengan Jimin yang dari tadi tidak mau membuka pintu kamarnya.
Jimin menghampiri dan duduk di hadapan kedua orang tuanya
Appa Jimin memulai pembicaraan, "Jimina kami mempunyai alasan kenapa memarahi hyeong mu"
"Tapi gak ada alasan appa memukulnya". Sela Jimin.
"Karna appa sudah kehabisan cara untuk menghadapinya." Jawab lelaki paruh baya itu.
Penjelasan panjang lebar kedua orang tua Jimin, kata-kata manis yang masih saja menutupi cerita yang sesungguhnya, tanpa mereka tau bahwa Jimin sudah mengetahuinya.
Ditengah pembicaraan itu HP dalam genggaman Jimin berbunyi, pesan
dari Yoongi yang sedari tadi sudah menunggunya di halte.
"Tunggu ya, aku sedang jalan kesana" balasan dari Jimin.
Beberapa kali Jimin mengirim pesan senada, tapi sudah cukup lama menunggu namun Jimin tak juga datang.
Jimin tak menjawab sama sekali agar orang tuanya segera mengakhiri obrolan itu. Fikirannya tidak tenang mengingat Yoongi yang sudah menunggu.
Yoongi tidak sabar dan tak terkendali mondar-mandir keluar masuk Mobil.
merasa Jimin tak akan pernah akan datang dan mungkin tak ingin menemuinya lagi.
Entah ini terlihat normal atau tidak, tapi yang dirasakan Yoongi saat ini
adalah antara ingin marah dan sangat ingin bertemu Jimin.
Menduga kedatangan Jimin mendekatinya adalah rencana untuk balas dendam atas nama Jiyoon agar Yoongi lebih hancur. Membuatnya kembali terlena dan terjebak dalam dilema perasaan yang sangat menyiksa sebagaimana dulu pernah terjadi.
Walaupun kecuriagaan teori seperti itu Yoongi sangka kan, tuduhan yang seharusnya bisa Yoongi mentahkan dengan mengabaikan Jimin. Tapi menurutnya rencana Jimin itu cukup berhasil, karna saat ini saja Yoongi merasa sudah tersiksa.
"Aku mungkin jatuh cinta lagi. Aku mungkin jatuh lagi. Aku pasti sudah jatuh lagi" Serapah Yoongi yang ditujukan pada dirinya sendiri.
"Yoongia, kamu pasti sudah benar-benar gila. Dia anak pendeta, dia straight, dia hanya menganggab mu hyeong, dia.... Dan dia adik nya Jiyoon". Yoongi makin tak terkendali, menangis, berteriak dan mengumpat layaknya orang gila
Appa Jimin berhenti berbicara, menduga Jimin cukup memahami penjelasan bohongnya itu. Berdiri dan menepuk pundak Jimin mengakhiri pembahasan itu. Setelahnya eoma juga memeluk Jimin dan menyuruh kembali ke kamar untuk tidur.
Jimin mengangguk pelan sambil berpura-pura kembali ke kamar.
Berulang kali mengintip ke luar mencari waktu yang tepat untuk menyelinap keluar menemui Yoongi.
Dari kejauhan di kegelapan melihat Jimin berlari ke arahnya. Walaupun
menuduhkan banyak fikiran jelek terhadap Jimin tapi ternyata Jimin
datang menemui nya.
"Mungkin berbohong atau mungkin saja melawan orang tua nya agar bisa keluar rumah selarut ini, tapi dia tetap berlari ke pada ku. Keberanian yang dulu tidak di miliki Jiyoon" batin Yoongi.
"Kalian berdua adalah orang yang sangat jahat pada ku. Kenapa membuat
ku jatuh cinta, kenapa kalian menghancurkankan perasaan ku seperti ini" Yoongi terus saja berperang dengan batinnya sendiri
Dengan terengah-enggah akhirnya Jimin sampai dihadapan Yoongi. Melihat Yoongi duduk dipinggir jalan disamping mobilnya terlihat kacau dan pipinya basah oleh air mata.
Jimin mengangkat Yoongi berdiri.
"Maaf lama. Ngapain di luar kan dingin", ucap Jimin menangis melihat
kondisi Yoongi.
"Kenapa gak bilang dari awal kalau kamu adik nya Jiyoon ?" ucap Yoongi
dengar suara bergetar.
"Kita bicara di dalam mobil aja" Jawab Jimin karna melihat tubuh Yoongi yang pucat karna cuaca dingin.
"Jawab !!!" lanjut Yoongi dengan nada yang mulai meninggi.
"hyeong tenang dulu.."
"Apa maksud mu mendekati ku ?"
Jimin hanya bisa menangis melihat Yoongi yang terlihat tak bisa diajak
berkomunikasi dengan baik. Wajahnya sedih dan marah. mendesak Jimin dengan pertanyaan bertubi-tubi dan berulang-ulang. Membuat Jimin panik dan bingung bagaimana cara menenangkan nya.
"Hyeong, gak ada maksud ku seperti yang kamu tuduh kan itu. Aku hanya
ingin mengenal mu. benar-benar hanya itu" Jelas Jimin.
"Aku membaca diary Jiyoon hyeong berulang kali, membuka buku itu
setiap aku merindukan nya. Semua yang tertulis dalam buku itu adalah semua tentang mu, semakin sering membacanya semakin aku ingin bertemu dan mengenal mu"
"aku tak pernah tau apa yang terjadi, gak tau seperti apa hubungan kalian
yang aku tau kamu adalah orang yang selalu membantu dan baik pada
hyeong ku". Jelas Jimin
Apapun penjelasan Jimin tak membuat Yoongi percaya.
"Jangan bohong, jika kamu membaca diary itu tak mungkin kamu gak tau
hubungan seperti apa aku dan Jiyoon."
"Aku benar-benar tidak Tau" Jawab Jimin yang kehabisan cara menenangkan Yoongi.
Yoongi tetap dengan wajah emosi
"Aku benci pembohong, diary itu ada di aku, gak mungkin kamu bisa
membacanya. Semua barang Jiyoon sudah dibakar eoma mu. tak ada
yang tersisa.
"Aku tau kamu datang untuk membalas dendam dan menghancurkan
kan ku sekali lagi" ucap Yoongi. air mata terus mengalir diatas wajah emosinya.
- to be continued -
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [ Yoonmin] || End
FanfictionBerawal dari menemukan Diary pribadi Jiyoon hyeong nya yang telah meninggal dunia. Jimin penasaran ingin bertemu dengan orang yang selalu diceritakan kakaknya di dalam diary itu. Akan kah Yoongi sanggup kembali membuka lembar kelam cerita cinta...
![It's You [ Yoonmin] || End](https://img.wattpad.com/cover/375117243-64-k801134.jpg)