_
_
_
"Bukankah kita sudah bersama, selamanya hati ku hanya untuk mu, kita hanya perlu menahan diri agar tak ada orang yang terluka hanya karna kita saling jatuh cinta" Jelas Jimin yang masih sambil menangis.
"nggak !, aku gak mau kita terluka lagi, aku gak mau kehilangan lagi, dan mereka harus mengerti kali ini" desak Yoongi.
Yoongi berkeras untuk tidak mau pulang. Dan akhirnya ikut kerumah Jimin. Bertekad kuat untuk menghadapi orang tua Jimin. Meminta maaf, meminta restu, apapun namanya, yang Jelas Yoongi tak ingin kehilangan Jimin.
.
.
.
Berdiri di depan rumah orang tua Jimin. Jimin tak henti merayu Yoongi untukmmengurungkan niatnya itu, karna Jimin benar-benar khawatir akan seperti apa reaksi orang tuanya nanti.
"Jangan khawatir". Bisik Yoongi sambil mengenggam tangan Jimin.
Wajah sumbringah oema Jimin menyambut kedatangan anaknya, seketika berubah kaku terpaku melihat seseorang yang datang bersama Jimin . Wajah yang tak asing dan sulit dilupakannya selama ini.
Yoongi membungkuk memberi hormat. Rasanya masih setakut dulu saat bertemu oema Jiyoon, tapi Yoongi berusaha menguatkan diri.
Jimin jauh lebih cemas, khawatir perasaan oema dan appanya dan juga khawatir pada respon orang tuanya pada Yoongi.
"Oema....., Yoongi hyeong...."
Saat-saat 6th lalu kembali nyata di ingatan oema Jimin. Ketika setiap hari memohon dan menangis pada Jiyoon untuk sadar dan menjauhi Yoongi.
Oema jimin adalah orang yang pertama melihat anak sulung nya tergantung tak bernyawa dikamar.
Wajah Yoongi tak bisa hilang dari ingatan oema Jiyoon sejak saat itu. Kenapa saat ini harus berhadapan dengan Yoongi lagi, dan yang paling membuat perempuan itu shock adalah kenapa Yoongi datang bersama Jimin, bahkan Jimin memanggilnya dengan sebutan hyeong
"Kenapa dia bisa disini ?, dan kenapa kalian bisa bersama ?." Suara oema
Jimin bergetar.
Suasana tegang itu membuat nyali Yoongi sedikit ciut, tapi tekatnya sudah bulat dan tak bisa mundur lagi.
"Oema, dia datang untuk minta maaf" Sela Jimin.
"Apa dengan memberi mu maaf anak ku bisa kembali ?"
"Pergiiiiii...."
"Pergiiiiii....".
Oema Jimin, berteriak histeris.
Jimin berusaha merangkul oema nya, agar lebih tenang. Makin tegang dan
makin panik.
Yoongi mematung. Akhirnya melihat secara langsung keadaan keluarga Jimin. Benar seperti yang Jimin katakan bahwa keluarganya tak pernah baik-baik saja sejak kehilangan Jiyoon.
Appa Jimin berlari ke depan karna mendengar suara teriakan istrinya.
Bertatapan langsung dengan appa Jiyoon. Menakutkan, tatapan yang
masih saja setajam dulu.
Appa Jimin langsung berjalan cepat menuju Yoongi. Pukulan berkali-kali
seperti tak ada puasnya dia layangkan pada Yoongi.
"Jimin berusaha memisahkan ataupun ingin menghalangi appanya karna
Yoongi sudah benar-benar babak belur.
Yoongi hanya diam tak membalas, membiarkan appa Jimin melampiaskan
kemarahannya.
Tapi Jimin tak sanggub melihatnya. Jimin yang tak pernah melihat appa
nya se brutal ini, Jimin yang selalu di perlakukan dengan lembut oleh
ke dua orang tuanya, bahkan tak pernah berbicara dengan nada tinggi
di dalam rumah itu selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [ Yoonmin] || End
ФанфикшнBerawal dari menemukan Diary pribadi Jiyoon hyeong nya yang telah meninggal dunia. Jimin penasaran ingin bertemu dengan orang yang selalu diceritakan kakaknya di dalam diary itu. Akan kah Yoongi sanggup kembali membuka lembar kelam cerita cinta...
![It's You [ Yoonmin] || End](https://img.wattpad.com/cover/375117243-64-k801134.jpg)