_
_
_
"Katakan pada keluarga mu, seluruh harta kalian tak kan cukup membeli ku" Ucap Jimin dengan marah lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Yoongi mematung setelah Jimin pergi dengan sangat marah.
"Hyeong nya?."
"Oppa, Jimin salah bicara atau aku yang salah dengar ?. Bisa kamu
jelaskan apa maksudnya " tanya Eunji.
"Tak ada yang salah dengan semua yang Jimin katakan."
"Kamu mencoba menyuapnya, seharusnya kamu berikan apa yang dia mau !" Jawab Yoongi.
"Jadi ka,,, kamu dan hyeongnya Jimin ?". Eunji sampai tak dapat melanjutkan kata-kata nya, shock dan tak percaya.
Yoongi tak menjawab dan tetap menatap Eunji tajam, luapan amarah
yang berusaha di tahan.
"Untuk pertama kalinya aku memohon pada mu, jangan melibatkan Jimin"
Ucap Yoongi.
"Sakit kamu !. Jadi kamu mempermainkan ku, menipu keluarga ku. Ingat, aku tak akan tinggal diam" ancam Eunji.
"Lakukan apa yang kamu mau, asal jangan libatkan Jimin" Jawab Yoongi
dengan intonasi penuh penekanan.
Eunji menghadang Yoongi yang hendak melangkah meninggalkan nya.
"Oppa, aku akan berpura-pura tidak mendengar apa-apa hari ini. Aku gak
akan memperpanjang ini sampai ke orang tua ku"
"Asalkan kamu fokus ke rencana awal keluarga kita, rencana pernikahan kita. Dan juga menjauhi Jimin"
"Baru semalam aku memperingatkan mu untuk tidak mengancam mu. Meminta mu untuk tidak melibatkan Jimin adalah peringatan, aku tidak sedang bernegosasi" Jawab Yoongi dan langsung pergimeninggalkan Eunji.
Yoongi mengejar Jimin, mendorong Jimin agar melangkah lebih cepat. Yoongi sadar gerak geriknya sedang diawasi, membawa Jimin ketempat yang tidak dapat dilihat para bodyguard yang berjaga di sekitar kampus.
Mereka sampai dibangunan di belakang kampus, gedung yang jarang diakses mahasiswa lain.
Jimin yang masih emosi dan bingung kenapa Yoongi mengajaknya bersembunyi.
"Lepas !!!" ucap Jimin dan mendorong Yoongi dengan kasar.
"Kenapa lagi ?, apa kamu juga akan menawarkan sesuatu ?". Suara Jimin
bergetar menahan rasa marahnya.
"Aku minta maaf. Aku yang salah. Harusnya aku gak kerumah mu pagi
sebelum acara pertunangan itu". Yoongi tak tau dengan cara apa untuk
meredakan emosi Jimin.
Jimin mengusap dadanya agar bernafas dengan normal, emosi dan sakit hati membuat ritme nafasnya lebih kencang.
"Hyeong, aku benar-benar emosi" ucap Jimin suara bergetar yang diikuti dengan air mata yang jatuh dengan sendirinya.
Yoongi panik melihat Jimin, berusaha mendekati tapi Jimin berjalan mundur menjauhi Yoongi.
"Apa salah ku sampai mereka merasa perlu mengancam ku, membeli harga diri ku ?".
"Apa itu yang dulu terjadi pada Jiyoon hyeong?".
"Aku yang salah. Semua salah ku. Aku akan menuruti semua yang di inginkan eoma agar mereka tak mengganggu mu lagi "
Jimin menatap Yoongi tajam, entah kenapam kata-kata Yoongi itu tidak seperti sedang melindunginya, tapi menyakiti perasaan nya Membuat Jimin merasa semakin marah.
"Iya, ikuti semua perintah orang tua mu, jangan pernah melibatkan ku, jangan pernah mencari ku lagi, jangan lagi datang dan membuat ku bingung lagi."
"Jangan lakukan apapun seolah kamu pernah mengenal ku !!!"
Kata-kata yang harusnya Jimin sampaikan dengan teriakan dan amarah, tapi entah kenapa Jimin mengucapkannya dengan berurai air mata.
Semua terdengar menyakitkan, tapi yang bisa Yoongi lakukan hanyalah
mengangguk menyetujui permintaan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [ Yoonmin] || End
FanfictionBerawal dari menemukan Diary pribadi Jiyoon hyeong nya yang telah meninggal dunia. Jimin penasaran ingin bertemu dengan orang yang selalu diceritakan kakaknya di dalam diary itu. Akan kah Yoongi sanggup kembali membuka lembar kelam cerita cinta...
![It's You [ Yoonmin] || End](https://img.wattpad.com/cover/375117243-64-k801134.jpg)