_
_
_
"harusnya katakan apapun itu pada ku" ucap Yoongi yang terus saja mengoceh.
"udah !!!" Jimin tetap membisikkan kata itu untuk jawaban semua yang
dikatakan Yoongi, sampai Yoongi benar-benar tenang dan diam.
Yoongi meraih tasnya mencari botol obat penenang yang selalu dia siapkan di dalam tas. Dengan sigap Jimin membantu, meraih tas Yoongi dan mengambil obat itu bersama dengan segelas air lalu kembali bergegas memberikannya pada Yoongi.
Pertama kalinya Jimin benar-benar melihat Yoongi dengan penyakitnya seperti ini.
"Kenapa bisa kamu jadi seperti ini" Bisik Jimin yang panik dan terus meneteskan air mata.
"Dulu lebih parah dari ini, aku sering histeris dan akan pingsan dimana
saja, sendirian dan tak tau pingsan berapa lama sampai akhirnya bangun
sendiri" Jawab Yoongi sambil tetap berusaha bernafas dengan teratur.
Yoongi menangkup pipi Jimin dengan kedua tangannya berkata pelan berbisik pada Jimin. "Apapun yang mengingatkan pada Jiyoon membuat ku trauma. Tolong kamu jangan diam kan aku seperti sikap Jiyoon, katakan apapun yang ingin kamu katakan pada ku"
Jimin terus meneteskan air mata tanpa bersuara. Mulai menyadari kesalahannya, sikap uring-urungannya beberapa hari ini tanpa sengaja membuatnya terlihat semakin mirib dengan Jiyoon dimata yoongi
"Aku benar-benar sudah berjuang sejauh ini. Mencoba segala macam cara agar bisa mengendalikan fikiran normal ku. Menjauhi semua orang, masuk kuliah lagi, melakukan semua cara untuk mengalihkan fikiran, seperti membaca buku sampai lupa waktu. Apapun itu ku lakukan, tak peduli harus meminum obat sebanyak itu tiap hari, asalkan bisa tenang. Aku benar-benar tersiksa hidup seperti ini".
"Saat bersama mu aku merasa sedikit lebih tenang. Kenapa bisa seperti itu
aku juga tak mengerti, ketika bersama mu terkadang aku bisa benar-benar
melupakan masa lalu. Banyak hal yang biasanya membuat tubuh ku bereaksi tapi tidak terjadi ketika di dekat mu, aku bahkan bisa bercerita
tentang Jiyoon pada mu dan tidak pingsan. Tapi kadang juga merasa sangat berbahaya karna kamu mempunyai banyak kemiripan dengannya"
Jelas Yoongi.
Jimin hanya bisa tertunduk, sesekali menatap Yoongi yang berkata terbata
dan menangis. Terlihat seperti seorang yang sangat hancur dan trauma berat.
"Jimina, aku butuh kamu tapi tidak dalam versi Jiyoon, banyak penyesalan
ku dengan sikap tertutupnya yang membuat dia depresi dan akhirnya
bunuh diri. Penyesalan yang membuat ku merasa ingin membunuh diri ku sendiri".
Penjelasan panjang Yoongi membuat perasaan Jimin hacur. Gambaran seberat apa yang di lalui Jiyoon hyeong sebelum memutuskan menghakiri hidupnya, dan juga gambaran sekacau apa sebenarnya hidup Yoongi setelah kepergian Jiyoon.
"Bagaimana bisa kalian membuat ke kacauan
sampai seperti ini. Tidak hanya menghancurkan keluarga tapi bahkan menghancurkan kalian sendiri. Dia memilih bunuh diri karna ingin
menyelamatkan kan mu, tapi kenapa kamu hidup dan lebih menderita
seperti ini ?".
Bertatapan dan sama-sama menangis.
"Bagaimana caranya agar tak sehancur ini ?. Aku bahkan tak diizin kan melihat jenazahnya untuk yang terakhir kali, atau bahkan sekedar tau dimana kuburnya" Jelas Yoongi dan makin keras menangis.
Pernyataan yang lagi lagi di luar dugaan Jimin. Tak tahan melihat tubuh Yoongi bergetar menahan tangis. Menyadari cinta yang diceritakan ternyata bukan cinta-cintaan remaja pada umumnya tapi cinta yang dalam dan menyakitkan.
Jimin memeluk Yoongi erat, sambil berkali-kali meminta maaf.
Berpelukan cukup lama, pelukan yang Yoongi butuhkan selama ini. Perlahan merenggangkan pelukan itu.
"Ayo tidur" Bujuk Jimin sambil merapikan surai rambut Yoongi yang berantakan. Mengusap pipinya yang basah oleh air mata. Jimin menuntun Yoongi ketempat tidur.
Obat penenang yang terakhir di minum mulai bereaksi.
Menatap Yoongi yang tertidur, mulai memahami kenapa Jiyoon bisa jatuh hati pada pribadi lembut seperti Yoongi. Terlihat cuek tapi begitu hangat.
Makin memahami alasan kenapa Yoongi selama ini menutup diri, kenapa sampai terlihat berbeda dari semua yang di tulis Jiyoon dalam diary nya, Karna gambaran Yoongi yang sesungguhnya memang seperti tulisan yang ada di buku itu.
"Hyeong, benarkah appa sering memukul mu ?. Bernahkah mereka sekejam itu sampai tak mengizinkan Yoongi hyeong untuk melihat
jenazah mu. Hyeong, dia menjalani hidup yang berat" Gumam Jimin sambil tetap menatap Yoongi.
Jimin akhirnya berbaring di samping Yoongi, masih dengan monolong panjang tentang beratnya jalan cerita antara Jiyoon Hyeongnya dan Yoongi. Sesekali menatap wajah lembut Yoongi yang tertidur pulas dibawah pengaruh obat.
"Seorang yang berasal dari keluarga yang memiliki segalanya, dia pintar
dalam hal apapun,"
"dan juga tampan" Bisik Jimin sambil mengangkat satu jari menggambar
mengikuti lekuk wajah Yoongi. Perasaan Jimin saat ini terasa sangat
berbeda, melihat Yoongi menangis ataupun wajah sendu yang tertidur
seperti ini membuat Jimin merasa ingin memeluknya.
Garis wajah Yoongi terlihat sedih walaupun sedang tidur. tubuh Jimin bergerak tanpa di komando Mencium kening Yoongi pelan. Melingkarkan tangan di badan Yoongi dan tidur di bahunya. Suhu tubuh Yoongi
terasa hangat dan juga bahu kekar itu menyangga kepala Jimin, terasa sangat nyaman.
Tidak seperti biasanya Jimin yang sangat anti bersentuhan dengan
Yoongi walaupun mereka tidur di ranjang yang sama. Tapi entah kenapa saat ini Jimin ingin begitu dekat dengan Yoongi dan tak menyangka berada dipelukan Yoongi ternyata begitu nyaman.
.
.
.
Pagi Yoongi membuka mata, pemandangan pertama begitu membuka mata adalah wajah mungil Jimin yang tertidur pulas sambil memeluknya.
Merasa canggung tapi juga tak mau melewatkan momen langka seperti
ini. Bisa menatap Jimin dengan begitu dekat.
Setelah cukup lama lalu Yoongi memindahkan tangan Jimin pelan dan turun dari tempat tidur. Berjalan sedikit sempoyongan ke kamar mandi, kembali mengingat yang terjadi semalam. Cukup lama tidak lagi histeris
seperti semalam, tak menyangka Yoongi kembali harus meminum obat penenang, Karna efek obat itu membuat tubuh nya terasa lelah dan persendian terasa sakit.
- to be continued -
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [ Yoonmin] || End
FanficBerawal dari menemukan Diary pribadi Jiyoon hyeong nya yang telah meninggal dunia. Jimin penasaran ingin bertemu dengan orang yang selalu diceritakan kakaknya di dalam diary itu. Akan kah Yoongi sanggup kembali membuka lembar kelam cerita cinta...
![It's You [ Yoonmin] || End](https://img.wattpad.com/cover/375117243-64-k801134.jpg)