It's You [ Yoonmin] || End

part. 37

_
_
_

Yoongi menunduk dan meneteskan airmata lagi.
"Kamu lihat sendiri kan, seberat itu di dekat ku. Dan selemah itu aku yang
tak mampu melindunginya" Jawab Yoongi

.
.
.

Yoongi hilang dari pagi, kediaman keluarganya panik. Emosi eoma
Yoongi memuncak, Seperti 6th lalu, Yoongi setiap hari berontak dan kabur - kaburan, tak peduli dimarahi atau di pukuli tapi dia tetap memilih ingin bersama Jiyoon.

Menambah kepanikkan eoma Yoongi, Eunji datang dengan banyak pertanyaan dan menuntut penjelasan.
Eunji berusaha menahan diri untuk tidak mengadu pada orang tuanya karna takut kehilangan Yoongi.
Semakin banyak kejanggalan, tapi tanpa di sadari Eunji malah semakin terobsesi ingin memiliki Yoongi. Kadang cinta memang membuyarkan logika seperti yang dirasakan Yoongi dan Jimin saat ini.

"Tante akan mengurusnya, kamu tenang daja semua pasti baik-baik saja dan sesuai rencana." eoma Yoongi menenangkan eunji.

Mengerahkan semua orang dan koleganya untuk secepatnya menemukan Yoongi dan membawa kembali pulang.

.
.
.

Cukup lama duduk di halte menunggu bus tujuan kembali. Yoongi masih saja tak merespon Jimin, hanya diam dan larut dalam fikirannya.

Sudah jam delapan malam, angkutan yang mereka tunggu tak juga datang.
Jimin masih berhadapan dengan manekin bernyawa yang masih saja diam seolah dia sedang berada di dunia lain.

Jimin akhirnya memutuskan meninggalkan halte, menuntun Yoongi memasuki kamar hotel

"Kenapa kita kesini ?" tanya Yoongi yang akhirnya mengeluarkan suara nya, seolah baru kembali tersadar dan tiba-tiba saja sudah berada di
kamar hotel bersama Jimin.

"Bus nya  udah gak ada, sepertinya kita gak bisa balik malam ini" Jawab Jimin.

"Jimina, kita harus balik bagaimanapun caranya, eoma ku pasti sedang emosi saat ini. Dia pasti akan mengancam mu lagi".

"Apa hyeong takut ?, Kalau kamu takut telphone eoma mu dan suruh mereka menjemput mu". Jawab Jimin dengan nada marah.

Muak mendengar Yoongi yang terlalum takut pada eoma nya, tapi di sisi lain tak benar-benar serius menjauhinya. Sikap Yoongi yang plin plan dan membingungkan membuat Jimin kesal.

"Jimina, ini semua demi kamu. aku gak mau kamu kenapa-napa !". Ucap
Yoongi.

"Tentang Jiyoon hyeong, tentang tunangan mu, tentang eoma mu, semua tentang orang lain, tapi sedangkan yang kamu ikat adalah aku, yang kamu tarik ulur adalah perasaan ku"
"Jika memang serius ingin melindungi ku kenapa hyeong tidak serius menjauhi ku ?, kenapa datang pada ku sebelum acara pertunangan mu ?". begitu marah Jimin saat ini.

"Aku tau aku salah, aku sudah sangat berusaha menahan diri, aku membuat mu dalam bahaya dan melibatkan mu sampai sejauh ini" Jawab Yoongi.

"Lalu apa maksudnya itu semua?. hyeong gak cuma datang tapi......." Jimin tak melanjutkan ucapannya, menatap Yoongi tajam dengan mata berkaca-kaca.

"Dan sekarang selalu tentang ketakutan pada oema mu, kalau memang hyeong setakut ini kenapa berani mengambil hati ku?".
"Kenapa bertanya apakah aku ingin hyeong membatalkan pertunangan itu, seolah kamu akan pemperjuangkan ku, walaupun harus melawan orang tua mu".

"Jimina, apa yang kamu katakan ?"

"Apa bersama Jiyoon hyeong kamu juga seperti ini ?" Sela Jimin.
"Memberinya harapan, seolah sangat mencintainya dan di mata orang tua
mu Jiyoon lah yang salah telah merayu mu ?"

"Kenapa kamu bisa berfikiran seperti itu, dulu aku sangat memperjuang kan nya, aku percaya padanya dan terlalu percaya diri dia juga akan berjuang untuk bisa bersama selamanya."
"Tapi ternyata dia hanya mencintai ku, menikmati rasa itu untuk dia pendam sendiri, tak ingin menentang eoma ku, tak ingin mengecewakan orang tuanya, tak ingin melanggar apapun, bahkan tak ingin siapapun tau hubungan kita"
"Sedangkan untuk mu, aku hanyalah hyeong pengganti, gimana aku bisa
punya keberanian untuk berjuang seperti yang kamu katakan."
"Aku merasa hanya jatuh cinta sendiri, terlalu takut berharap, apalagi perasaan ku hanya akan membuat mu susah...."