𖤛𖤛𖤛Baru saja Joe merebahkan dirinya di kasur, nada dering dari handphone membuatnya menggeram malas dan memilih membenamkan wajahnya ke bantal. Sudah beberapa kali diabaikan, namun nyatanya dering ponsel itu tak kunjung selesai juga. Akhirnya dengan malas Joe mengangkat telepon itu.
"Apa? Siapa?" tanya Joe setengah menguap. Jangan heran, ia baru saja tiba di apartemen setelah menempuh perjalanan pulang dari sekolah.
"Ini Bunda."
"HAH?!?!" Joe reflek menjauhkan ponselnya dengan tatapan tak percaya. Sedetik kemudian, raut wajahnya berganti datar.
"Kenapa?" tanyanya ogah-ogahan.
Terdengar hembusan nafas dari seberang sana. "Ke rumah sakit Mulia Setya. Temenin Raka kamu di sini, dia habis kena tikam. Bunda jam lima terbang ke London, jadi nggak bisa nemenin Raka kamu," jelas Bunda tanpa nada.
Joe mendengus kesal. Baru lima hari yang lalu ia kabur dari rumah sakit, sekarang gantian Raksa yang harus tinggal di rumah sakit. Sialan. Demi apapun Joe mdmbenci ruangan putih dengan aroma khas obat-obatan itu.
"Ayah?" tanya Joe.
"Kamu tahu sendiri dua hari lalu Ayah di Australia," balas sang ibunda.
Mengusak surainya jengkel, Joe menjawab, "Iya, iya!" Lalu memutuskan sambungan telepon sepihak.
Tangannya berganti mendial nomor lain dengan tatapan serius serta emosinya. Joe kembali menempelkan handphonenya ke telinga sembari berdecak menunggu si pemilik nomor mengangkatnya.
"Apa, peri?" Suara bernada rendah yang menyapa membuat Joe meringis sebentar.
"Otw Mulia Setya, Raksa habis kena tikam. Kita introgasi sama-sama, siapa tahu dia ada hubungannya sama tawuran nggak disengaja semalem," kata Joe lalu dengan cepat mematikannya.
Selepas melempar ponsel ke sofa, Joe melepas almamater sekolah dan mengganti roknya dengan celana jeans hitam sobek-sobek kemudian meraih jaket Buttercup Curse dan kunci motor. Kaki pendeknya yang dilapisi sepatu boots keras melangkah tegas keluar apartemen diiringi ekspresi mukanya yang tak biasa.
"Sampai ketahuan lo manusia yang semalem, abis lo sama gue, Raksa," guman Joe berdecih.
𖤛𖤛𖤛
"Kata dokternya ada bekas luka di pinggang Bang Raksa. Bekas lukanya belum sembuh total, masih kebuka." Haru memberikan informasi yanh didapatkannya hasil bertanya dari dokter yang menangani Raksa.
"Itu pasti pas tawuran sama si kelelawar." Joe mengangguk-angguk sambil menyahuti Haru.
"Bang Raksa beneran ada hubungannya sama yang semalem? Emang yang kita lawan semalem geng singa?" Janu berkata heran.
Haru menepuk bahu sobatnya. "Lo nggak perhatiin bandana yang dipakai salah satu anggotanya? Yang nyerang Bang Arkan," tanyanya.
Janu menggeleng. "Gue kan nggak pakai kacamata sama lensa kontak semalem, Ru."
"Pantes hampir kecolongan," dengus Starla melirik Janu yang tertawa ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Kosong [Choi Hyunsuk x Kawai Ruka]
RandomNOT A HORROR STORY!!! Joe adalah seorang introvert yang memiliki banyak trauma karena perlakuan tak manusiawi dari kedua orang tuanya dan juga karena kehilangan sahabat terbaiknya. Joe bisa mengubah auranya tergantung tempat yang tengah ia pijaki. M...