xᴠɪɪɪ. someone to stay

18 4 0
                                    


𖤛𖤛𖤛

Sepasang rungunya mendengar alunan nada yang dikenalinya. Sedetik kemudian, laju detak jantungnya yang tadinya cepat menjadi normal. Perasaannya mendadak tenang.

"Akselia ...." gumam Harta tersenyum kecil.

Untuk kejadian tengah malam tadi, hati Harta seolah didobrak paksa. Badannya ikut melemas saat melihat Joe tidak bisa ditenangkan oleh teman-temannya.

Flashback,

"Sel, tenang, Sel." Haru memegangi kedua pundak Joe dengan nafas yang terengah-engah. Sementara Janu dan Starla menahan tangan Joe yang hendak memukuli Haru.

Ketiganya nyaris kehilangan Joheera Skyla. Telat satu detik saja, raga Joe sudah habis terlindas oleh truk tronton. Ketika gadis bermata rubah itu kambuh, maka ia tak pikir panjang untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

"MINGGIR KALIAN! GUE MAU KETEMU JESSALYN! DIA NUNGGU GUE DI SANA! LEPASIN GUE!" Mata pekat Joe menatap lurus ke seberang jalan yang sepi senyap tidak ada apa-apa.

Joe berilusi. Dia melihat jika Jessalyn mematri senyum cerah dan melambai riang kepadanya. Jessalyn meminta Joe menghampirinya.

"Sel, sadar, Sel. Jessalyn udah nggak ada." Salah satu tangan Janu menepuk pipi Joe, berusaha membuatnya sadar.

"BANGSAT! DIA DI SANA!" sentak Joe memberontak dari cekalan-cekalan yang menahannya.

"Anjing, Ru. Ada King. Ngeri banget kalau dia ke sini. Keadaannya lagi nggak mendukung nih." Janu menatap Haru dengan tatapan takutnya. Haru ikut kalut, begitupun dengan Starla.

"Ini masalahnya tenaga Aksel kalau ngamuk kayak kuli, njir. Lihat aja, dia berontak kita bertiga keseret sama dia," ujar Starla berusaha menahan Joe dan kakinya agar tetap menetap di tempat.

"JESSALYN? LYN? ALYN!" Raut Joe tampak kebingungan. Dalam ilusinya, Jessalyn mulai beranjak pergi meninggalkannya.

"LEPASIN GUE, ANJING! LYN! JESSALYN!" Heboh Joe memberontak makin kuat.

Haru, Janu, dan Starla makin dibuat bingung dan takut. Bingung ingin menenangkan Joe dengan metode apa, dan takut karena King semakin mendekat dari kejauhan.

"Joheera?" Tiba-tiba suara bernada rendah itu mengejutkan ketiganya. Itu Harta. Sosok yang baru saja keluar dari mobil yang dikendarainya.

Harta mendekat. Joe menatap Harta tajam. Harta mencoba mengabaikan tatapan yang membuat udara di sekitarnya menipis. Tangannya yang bergetar meraih pucuk kepala Joe dan mengusapnya lembut bersamaan dengan senyum tulusnya yang menyapa.

"Akselia ...." ucapnya pelan.

Bak sugesti, berontakan dari Joe langsung berhenti. Netra Joe sempat melihat Harta sekilas sebelum akhirnya menutup sempurna. Tubuhnya yang luruh ditangkap oleh Haru supaya tak menyentuh aspal trotoar.

Mata runcing Harta melirik ke arah kanan sekilas. "Masuk ke mobil gue. Buruan." Perintah Harta terdengar mutlak, wajahnya terlihat mengeras.

Dengan patuh, ketiganya mengangguk dan bergerak cepat. Haru mengangkat tubuh Joe dan membawanya masuk ke kursi belakang bersama Starla. Sementara Harta dan Janu masuk ke kursi depan dengan Harta-si pemilik mobil-yang mengemudi.

Akhirnya mobil hitam itu melaju pesat dan melewati gerombolan geng bermotor dengan jaket berlogo kelelawar.

End.

"Dia cantik .... sama semua lukanya," gumamnya.

Setelahnya hening. Harta masih terlihat mengetuk dagunya dengan jari sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan area taman baca.

Ruang Kosong [Choi Hyunsuk x Kawai Ruka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang