𖤛𖤛𖤛"Lo tahu sesuatu kan, Kak?" Joe menodong Yasha dengan tatapan mautnya.
Pemuda dengan surai merah menyala itu balas menatap Joe dengan tatapan menantang. "Ya? Gue emangnya tahu apa?"
"Lo masuk kubu yang mana, Kak? Jangan buat gue salah paham karena sifat abu-abu lo," ucap Joe menarik nafasnya lelah.
"Kemarin gue lihat lo jenguk Raksa. Lo kenal dia? Atau emang lo ada hubungannya sama geng Lionz?" tuduh Joe menodong wajah rupawan Yasha dengan garpu yang ia gunakan untuk memakan pasta.
"Lo kenal Bang Raksa?" tanya Yasha yang dibalas dengusan oleh Joe.
"Gue adiknya. Mending lo cepetan ngomong sejujurnya sama gue sebelum lo habis di sini," ancam Joe tajam.
Yasha tertawa pelan. Merasa lucu dengan ancaman yang Joe berikan. "Gue nggak ada urusan apa-apa sama Bang Raksa. Gue jenguk dia karena pure mau nengokin dia karena mau tahu kabar dia setelah kakak gue meninggal," tanggapnya.
Joe mengerutkan dahi. "Siapa kakak lo?"
"Airaya Diana."
Mendengar nama itu, Joe membelalak kaget. "Lo adiknya Kak Raya?!"
"Lo kenal kakak gue?" heran Yasha menaikkan satu alisnya.
"Setahu gue Kak Raya itu anak tunggal," ujar Joe memicing. "Bohong ya, lo?!"
"Gue emang baru balik dari Jepang pas gue lulus SMP. Gue kelas empat SD sampai SMP di Jepang, di rumah Nenek sama Kakek gue yang ada di sana. Gue balik pas Kak Raya udah nggak ada, bahkan gue nggak sempet dateng ke pas hari pemakaman Kak Raya karena ada kendala," kata Yasha menjelaskan.
"Jadi Kak Raya bukan anak tunggal, ya?" gumam Joe memainkan garpu digenggamannya.
Yasha menggeleng. "Gue adiknya."
"Berarti lo tahu alasan Kak Raya meninggal dong, Kak?" kata Joe menatap Yasha.
"Iya," jawab Yasha singkat. Pemuda itu kembali menyeruput kopinya dan mendesah singkat.
"Gue mau bilang ke lo, Joe. Masalah Kak Raya nggak usah diperpanjang, cukup sampai sekian aja. Lagipula keluarga gue udah ikhlas, mungkin takdir dari Tuhan buat Kak Raya emang kayak gitu. Gue harap lo nggak debat lebih panjang lagi sama Bang Raksa perihal keadilan Kak Raya," beritahu Yasha tersenyum simpul. Angin yang masuk dari sela-sela ventilasi membuat rambut merah pekat Yasha berterbangan.
Jari-jari Joe mengetuk meja. Bibir bagian bawah ia gigit dilanjut dengan decakan yang keluar dari bibirnya. "Oke. Gue nggak bakal perpanjang masalah Kak Raya. Makasih atas pengertiannya, Kak."
Joe memandang Yasha dengan anggukan dan dibalas anggukan pula oleh Yasha.
𖤛𖤛𖤛
Kerah pakaian rumah sakit yang dikenakan oleh Raksa dicengkram erat oleh sepasang tangan seputih salju. Pemilik tangan itu menatap Raksa menghunus dan seolah siap membunuh Raksa kapan saja.
"Kenapa, Joe? Ada masalah?" Tangan Raksa mencekal pergelangan tangan adiknya saat dirasa Joe semakin mengencangkan cengkramannya hingga membuat Raksa tercekik.
"Kemarin lo dijenguk sama adiknya Kak Raya, kan?" tanya Joe melepas kasar cengkramannya dan mundur dua langkah dari ranjang Rakanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Kosong [Choi Hyunsuk x Kawai Ruka]
RandomNOT A HORROR STORY!!! Joe adalah seorang introvert yang memiliki banyak trauma karena perlakuan tak manusiawi dari kedua orang tuanya dan juga karena kehilangan sahabat terbaiknya. Joe bisa mengubah auranya tergantung tempat yang tengah ia pijaki. M...