Harry's POVAku gemetar saat melihat seluruh tangan Lyce. Apa yang ia perbuat pada dirinya dalam jangka waktu yang tidak lama membuat aku kehabisan kata kata. Saat mengantarnya pulang aku ingat tangannya tidak seperti itu. Dan aku tau itu luka yang baru dibuat. Seharusnya aku tidak menarik Lyce karena ia ingin pergi tidur. Lagipula aku tidak tau mengapa aku kesini. Aku hanya kehilangan seluruh kata kata yang ingin aku ucapkan kepada Lyce.
"Lyce, apa yang kamu lakukan pada dirimu ini-"
"Baik untukku." Potong Lyce dan menarik tangannya dari tanganku. Namun aku mengambil tangan Lyce lagi dengan lembut.
"Namun faktanya itu tidak baik." Ucapku dengan lembut hanya ingin menamparnya bahwa menyakiti siapapun itu tidak baik.
"Tapi aku harus melakukannya." Ucap Lyce hampir hanya aku yang dapat mendengarnya.
"Tapi janjiku bukan seperti ini Lyce." Ucapku lagi hanya ingin membuatnya mengerti bahwa apa yang ia lakukan itu tidak baik untuknya. Namun ia benar benar keras kepala.
"Tapi aku tidak bisa Harry. Aku berusaha untuk tidak menyakiti siapapun agar menunjukkan bahwa aku benar benar serius ingin berubah. Karena siapa? Hanya karena seorang Harry yang dapat melakukan itu semua. Tapi Harry, aku tidak bisa. Jika aku tidak menyakiti orang, aku harus menyakiti diriku agar aku tidak merasakan rasanya sakit lagi. Kamu tidak mengerti apa yang aku rasakan, Harry." Ucap Lyce dengan suaranya yang goyah. Aku ingin sekali menariknya untuk ku peluk dan membicarakan hal ini esok hari namun Lyce mengeluarkan air matanya. Dan membuatku panik saat melihatnya.
"Lyce Lyce hey ada apa? Mengapa menangis?" Tanyaku sambil menghapus air matanya dengan ibu jariku. Aku terkejut saat ia mengambil satu langkah mundur dan menunduk.
"Aku tidak ingin menyakiti Rose. Inilah alasan aku melakukan hal seperti ini." Ucap Lyce hampir berbisik.
"Tapi mengapa harus menyakiti Rose?" Tanyaku benar tidak mengerti.
"Karena aku tidak bisa melihat siapapun perempuan selain aku bersamamu, Harry. Itulah mengapa aku menyakiti diri sendiri agar kamu tau betapa aku serius agar tidak menyakiti orang lain. Tapi kamu terus memberitauku bahwa menyakiti orang lain itu tidak baik seperti menyakiti diri sendiri, namun jika aku tidak menyakiti diri sendiri, apa yang harus aku perbuat saat melihatmu dengan yang lain? Dari awal aku sudah bilang jika kamu ingin pergi, pergi secepatnya karena aku tidak bisa seperti ini. Aku tidak ingin merasakan sakit lagi Harry. Karena disaat aku merasakan apa rasa sakit itu, aku semakin yakin bahwa seluruh orang yang aku inginkan untuk tetap ada bersamaku, akan menghilang satu persatu. Kamu tidak akan pernah mengerti hal itu Harry. Betapa sakitnya itu." Ucap Lyce diiringi air matanya yang terus mengalir. Aku pikir orang se tidak berperasaan Lyce tidak bisa menangis. Maksudku, aku tidak mengerti dengannya.
Aku maju satu langkah dan memeluk Lyce bagaimanapun Lyce memberontak dan mendorongku. Aku tau ia kesal. Sebenarnya dengan alasan apapun tentang perempuan lain yang dekat denganku, harusnya ia tau bahwa hanya dialah yang aku inginkan. Namun Lyce tidak pernah menyadari itu. Aku hanya ingin dia berhenti menyakiti dirinya bahkan orang lain hanya untuk menghilangkan rasa takutnya. Aku tau ini semua bukan jalan yang terbaik namun Lyce sendirilah yang tidak ingin mencari jalan terbaik itu. Dan aku tau bahwa itulah tugasku.
"Dengar Lyce. Sebanyak apapun perempuan yang bersamaku, pada akhirnya aku selalu bersamamu bukan?" Tanyaku hanya untuk membuat Lyce sadar bahwa aku menyukainya. Oh tidak. Aku sudah jatuh cinta dengannya, bodoh kamu Lyce tidak pernah sadar.
"Pikirkan Harry, jika kamu terus mengingatkanku bahwa menyakiti orang lain itu tidak baik, mengapa kamu menolak Rose? Apa itu tidak menyakiti Rose? Mengapa kamu membohongi perasaanmu sendiri? Aku tau kamu ingin pergi." Ucap Lyce berbalik dan menatapku.
"Aku menolak Rose karena aku tidak ingin menyakitinya dengan alasan aku tidak memiliki perasaan padanya. Dan jika aku ingin pergi darimu, aku bisa melakukan itu sekarang. Namun apa faktanya? Aku disini Lyce. Aku tau bahwa perasaanmu sakit kali ini tapi percaya atau tidak, aku merasakan sakit itu juga Lyce. Melihatmu seperti ini dapat membunuhku kapan saja. Sebelum kamu tidak ingin kehilanganku, aku lebih ingin tidak kehilanganmu lebih dulu Lyce." Ucapku berusaha untuk mengambil seluruh perhatian Lyce yang terfokus pada rasa takutnya.
Aku menarik Lyce dengan tidak terlalu keras masuk ke dalam rumahnya. Aku tidak perduli jika ada Ayahnya atau Ibu tirinya. Jika memang ia melakukan ini semua karena aku, aku juga yang harus menyesaikannya.
"Jangan panggil Ayah. Ia tidak tau semua ini." Ucap Lyce berbisik.
"Tidak. Aku akan menyelesaikan semua ini ya." Ucapku sambil memberikan Lyce senyuman.
Aku menyuruh Lyce duduk di meja makan. Aku menanyakan kotak obat dan mengambilnya didekat dapur. Dengan perlahan aku mengobati satu persatu luka yang Lyce buat. Melihatnya saja aku tidak bisa namun Lyce diam seribu bahasa saat aku mengobatinya. Setelah selesai, aku mengantar Lyce sampai kamarnya. Ia benar benar tidak bicara padaku. Aku membantunya menyelimuti dirinya dan mematikan lampu kamarnya.
Lyce's POV
Namun yang aku rasakan saat Harry meninggalkan kamarku adalah aku perlu melakukan sesuatu agar aku melupakan Harry. Setidaknya aku harus ingat bahwa Harry tidak akan meninggalkanku. Apa benar? Aku tidak ingin merasakan sakit lagi. Bahkan menyakiti orang saja aku tidak diperbolehkan. Apa yang harus aku lakukan?
"Harry?" Tanyaku pelan berharap Harry masih ada didalam kamarku.
"Ya Lyce?" Tanya Harry.
"Kamu tidak akan pergi kan?" Tanyaku.
"Pergi dari rumahmu? Tentu saja." Ucap Harry dengan tawa kecil.
"Pergi dariku?" Tanyaku lagi.
"Tidak akan. Aku berjanji."
Setelah mendengar itu tubuhku mulai lemas dan aku merasakan kantuk yang membuatku hanya ingin menutup mataku. Tanganku gemetar namun tetap saja pada akhirnya semuanya menjadi gelap.
Harry's POV
"Aku mencintaimu Lyce." Ucapku berbisik pada telinganya dan menutup pintu kamar Lyce.
One part has been missing so I'm doing the edit for this story. Hope it's not bother you guys. Vote and comment x
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Almighty // h.s
FanfictionHarry Styles: God knows why I fell in love with her. Queenlyce: Nothing's better than him. P.S. Edited