SELAMAT MEMBACA~
_
_
_
"Akhirnya, Gue bisa bernafas lega, " Eza berguling-guling di atas rumput, belakang sekolah. Gio juga ikut, Keduanya sedang bolos sekolah.
"Gue juga, mendengar pengumuman kepala sekolah tadi, hati Gue terasa lega, akhirnya Di lampir yang Lo benci pindah, sekolah."
"Humm betul, "
"Si Tian mana ?" Tanya Gio
"Jangan tanya, Kalau Dia tau Kita bolos pasti di laporin, "
"Benar juga, " Gio mengiyakan,
Keduanya duduk, tidak lagi berguling-guling seperti yang di lakukannya tadi, Gio sudah jujur tentang hubungannya dengan Gala kepada Eza.
"Gio ? Lo udah pernah sex?"
"Hah, Kenapa tiba-tiba tanya gitu ?" Pertanyaan Eza membuat Gio terkejut bukan main, Siapa coba yang mau jujur pasal sex itu hal yang memalukan.
"Jawab jujur aja napa, gak usah malu " Eza mendorong tubuh Gio hingga tergeser sedikit.
"Cih .. pernah!" Katanya penuh percaya diri
"Rasanya gimana ?"
"Lo penasaran banget ! Kenapa gak ngelakuin aja sama Tian ?" Teriak Gio, benar-benar gak habis pikir sama Eza yang kelihatan gak ada rasa malu menanyakan hal itu.
"Gue cuma nanya, Lo gak usah marah."
"Pertanyaan Lo gak berpaidah!"
Gio berdiri kemudian pergi meninggalkan Eza.
***
Bram sedang duduk di samping Teguh yang masih tertidur pulas,
Miru juga melakukan hal yang sama di kamar sebelah, menjenguk Vania yang juga belum sadarkan diri.Bram selalu berdoa untuk kesembuhan teguh dan Vania, Mereka takut kalau Eza tau, Eza pasti sedih.
Jam menjenguk sudah usai, Bram dan Miru bertemu di depan ruang tunggu.
"Pa, tidak sebaiknya kita kasih tau Eza tentang ini, Mama takut Eza membenci Kita karena menyembunyikan ini, Pa."
"Papa juga berfikir begitu, Kita tanya Tian, apa dia siap."
"Ya Pa, "
Di lain sisi ...
"Eza, Lo bolos ?" Tian melihat Eza datang dari arah kamar mandi.
"Lo bau keringat, mandi sana!"
"Jawab! Lo bolos?" Tian kembali bertanya
"Gak, cuma ijin pelajaran aja,"
"Udah Gue bilang, jangan bolos. Lo gak mau nurut ?" Tian mencubit pipi Eza hingga Eza merintih kesakitan.
"Gak asik aja kalau gak ada Lo di kelas!" Kesal Eza melepas tangan Tian dari pipinya yang merah akibat cubitan Tian.
Tian tersenyum mendengar itu, artinya Eza gak mau jauh dari dirinya, Tian begitu senang sangat senang, jarang-jarang Eza mau nunjukin sisi manjanya.
"Gue ampuni kali ini, tunggu Gue, Gue mandi bentar."
"Ya "
Tian mengacak rambut Eza lalu pergi menuju kamar mandi sekolah, kamar mandi khusus untuk klub basket ataupun klub lainnya yang ingin mandi.
Eza menunggu di belakang sekolah, Dia juga bersembunyi dari para Guru.
Gio sudah tidak bersama dengan Eza.
Dia pergi ke perpustakaan untuk sembunyi, tapi ujungnya ingin bertemu Gala.
