12

9.4K 565 59
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

_

_

_

Suatu acara selalu saja gagal, di kala sudah di rencanakan dengan matang.

Eza berjanji, akan bertemu di gerbang sekolah dengan Tian.
Dia sudah menyiapkan diri menunggu Tian dengan sangat antusias.
Bahkan Eza juga sudah minta ijin ke orang tuanya untuk pulang telat.

Murid-murid sudah pada pulang, tapi kenapa sosok Tian belum kunjung datang ?

Eza memutuskan mencari Tian  ke parkiran, dia bertemu sekuriti yang kebetulan sedang memeriksa sekolah sebelum pintu gerbang di tutup.

"Eza mau kemana  ?" Tanya bapak sekuriti.

"Mau ke parkiran pak, cari Tian. " Sahut Eza.

"Tian ada di UKS "

"Hah UKS? Dia kenapa pak ?"
Perasaan tadi Tian baik-baik saja.

"Ada siswi yang pingsan dan Tian membantunya." Jelas bapak sekuriti.

Perasaan Eza tidak baik-baik saja, dia bergegas pergi ke UKS.
Sampai di sana Eza melihat Tian sedang menggendong seorang cewek yang sangat di kenalinya.

"Eza ?" Tian menurunkan perempuan itu.

"Zaa maaf, acaranya kita batalkan, Felly sakit dan dia gak di jemput, gue mau antar dia ke—"

Plak!!

Eza menampar pipi Tian  tepat di depan Felly.
Ia memotong pembicaraan Tian.

"Lu harusnya bilang dari awal, biar gue bisa pulang! Gue nungguin lu lama bangsat !" Kesal Eza.

"Zaa"

"Udah,urus aja  cewek penyakitan ini ! " Sambil mendorong tubuh Felly.

"Zaa, dia lagi sakit. " Ucap Tian meninggikan suaranya.

"Terus hubungannya apa ? Lu tuh bajingan Tian !"

Setelah berkata demikian Eza pergi meninggalkan Tian bersama Felly.

"Sialan " geramnya, dia berlari keluar sekolah. Rasa marah, kesal menjadi satu.

Eza berjalan di trotoar, menendang batu krikil yang di temuinya hanya untuk mengeluarkan unek-unek nya.

Padahal Eza begitu menantikan hari ini, tapi seperti inilah keadaanya.
Acara yang di nanti Eza harus batal karena seseorang.

Tian egois! Sangat egois !

Eza sering menghela nafas panjang di setiap perjalanan.

Dia tidak mencari taksi ataupun bus, Eza memilih berjalan kaki menuju rumahnya.

Sekitar 1 jam Eza sampai di rumahnya,

"Loh ? Katanya mau lihat lumba-lumba kok udah pulang ? Tian mana ? Kamu jalan kaki ? " Tanya Vania ibu Eza, yang kebetulan sedang memetik bunga di halamannya.

"Gak jadi " jawabnya.

"Tian mana ?"

"Gak tau,Eza mau tidur. "

Eza langsung pergi, masuk ke dalam. Vania mengetahui kalau sikap Eza menandakan mereka sedang bertengkar.

"Kenapa lagi mereka ? " Gumam Vania melihat kepergian anaknya.

Eza merebahkan badannya dia melihat ponselnya  yang dari tadi berdering.

Eza melihat sekilas kemudian,mematikan panggilan itu. 
Tidak main-main Dia juga memblokir no tersebut.

Tian My Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang