PART 9
"Ken kita mau makan di mana?" tanya Adrina dengan wajah bingung sambil menatap Ken yang mengemudi di sebelahnya.
"Di mana aja asal bareng kamu," ucap Ken.
Adrina menghembuskan napas jengah karena Ken selalu menjawab seperti itu.
"Duh, jangan marah dong Rin... ini kita udah mau sampe," ucap Ken mencolek dagu Adrina. Adrina yang kesal di colek-colek lantas menjauh dan menatap ke arah jendela di sebelahnya. Lebih baik dia menatap jendela daripada menatap Ken yang sudah seperti orang gila yang bersenandung kecil dan mengangguk-anggukan kepalanya.
"Yuk turun," ucap Ken membuyarkan pikiran Adrina. Adrina mengernyitkan dahi karena menatap rumah besar di hadapannya.
"Bukannya kita mau ke restoran?" tanya Adrina bingung. Ken hanya menatapnya dengan senyum misterius lalu membuka seatbelt-nya dan keluar tanpa sepatah kata yang terucap.
Adrina akhirnya melepaskan seatbelt-nya lalu keluar dari mobil Ken. Adrina mengernyitkan dahi saat Ken menatapnya, "ayo sini," ucapnya membuat Adrina melangkahkan kakinya dengan perlahan. Ken memeluk pinggang Adrina dengan setengah dan mengajaknya masuk.
Adrina sempat terkagum-kagum dengan pandangannya--melihat seisi rumah yang sangat terlihat menakjubkan dan indah. Banyak terdapat guci-guci besar dan jam raksasa berada di sisi kirinya. Sementara di sisi kanan terdapat meja, sofa, dan vas bunga yang terletak di atas meja.
Ken mengajak Adrina berbelok kiri dan mata Adrina langsung membulat seketika. Dia menatapnya tanpa kedip. Ruangannya sangat luas dan terdapat sofa, meja dan televisi. Adrina melihat ke dinding yang menampakan foto Ken dan dia yang sedang tersenyum manis--menggunakan pakaian putih abu-abu.
Adrina juga melihat banyak pajangan foto mereka yang sedang study tour ke Jogja dan camping di hutan bersama teman-teman mereka. Dia juga dapat melihat foto nikah mereka yang berada di paling atas dan foto itu yang paling besar. Adrina menoleh ke Ken yang memperhatikannya, "sebenarnya rumah ini...?"
"Rumah kita lah," ucap Ken singkat.
Adrina mengernyitkan dahinya, "kok bisa?" tanyanya bingung.
"Ya bisa dong, suka gak?" tanya Ken.
Adrina mengangguk, "suka. Cuman kok bisa?" tanyanya terbingung-bingung.
Ken tersenyum dan melihat keseliling, "rumah ini aku beli seminggu yang lalu, pas kita masih pingitan. Yah, walaupun gak sebesar dan sebagus rumah kamu, tapi ini rumah aku kasi ke kamu." ucap Ken membuat Adrina tersenyum senang melihatnya.
"Apanya yang gak bagus Ken? Rumah ini bagus banget." ucap Adrina membuat Ken menatapnya dengan tatapan senang. "Tapi Ken, itu bukannya foto waktu kita di photo box ya? Kok masih ada?" tanya Adrina sambil menunjuk salah satu foto yang berada di dinding.
Ken hanya tersenyum melihatnya, "aku 'kan masih simpen Rin... " ucapnya. Adrina masih takjub melihat ke sekelilingnya. "Yuk kita liat yang lainnya," ucap Ken membuat Adrina mengangguk.
Mata Adrina masih terkagum-kagum. Dia melihat ada lapangan luas tempat bermain basket di sebelah kirinya dan di sebelah kanannya ada pohon besar yang sangat rindang. Dia juga melihat ada bangku di depan pohon itu dan jauh di sebelah kanannya dia dapat melihat ada kolam brenang yang sangat lebar dan luas.
"Ini serius Ken?" tanya Adrina masih dalam keterpukauannya. Dia bahkan tidak menyangka kalau Ken akan membelikan rumah untuknya. Dia pikir mereka akan tinggal di rumah orangtua Ken.
Ken mengangguk, "serius Rin," ucapnya singkat sambil tersenyum geli melihat Adrina yang masih memperhatikan keadaan sekitarnya.
"Kita jadi makan gak sih Ken? Sumpah aku laper banget," ucap Adrina membuat Ken tertawa renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENADRINA
Romance[Ceritanya di private. Kalau mau baca, follow dulu ya!] Dalam persahabatan antara laki-laki dan wanita tidak ada yang murni. Seperti Ken dan Adrina. Ken sudah lebih dulu menyukai Adrina tapi Adrina tidak pernah tahu hal itu. Hingga keduanya harus m...