Part [10]

80.1K 5.3K 66
                                    

PART 10

Kehidupan berjalan seperti biasa tapi dengan status yang baru juga lingkungan yang baru pula.

"Ken!" panggilan setengah berteriak itu membuat Ken yang sedang berada di dalam kamar menoleh. Pagi ini mereka bersiap-siap untuk ke kampus bersama.

"Kenapa?" tanya Ken yang sudah siap dengan semua perlengkapannya termasuk tas dan laptopnya.

Adrina yang sudah siap dan duduk di sofa akhirnya bangkit untuk berdiri, "kamu udah selesai?" tanyanya.

Ken mengangguk, "Udah," ucapnya sambil mendekat. "Ayo Rin," ujarnya. Ken merangkul pinggang Adrina dengan sebelah tangannya dan keluar rumah mereka bersama-sama.

"Silahkan nyonya Aroksa," ucap Ken sambil membuka pintu membuat Adrina tersenyum manis dan mengangguk. Setelah Adrina masuk ke dalam mobilnya--Ken segera menutup pintu dan mengintari mobilnya dengan bersiul-siul membuat Adrina yang ada di dalam mobil menggeleng melihat tingkah suaminya.

Ken masuk ke dalam mobil dan langsung mengambil alih kemudinya. Tidak sampai tiga puluh menit, Ken dan Adrina sudah sampai di kampus mereka. Mereka keluar dari mobil dan bertepatan dengan itu--Ken menggunakan kacamata hitamnya yang membuat Adrina mengerjapkan matanya melihat Ken. Adrina baru sadar kalau Ken memang sangat tampan. Bodoh dia baru tau semua itu.

"Hai, Ken.... "

"Hai, Ken...."

Dan masih banyak sapaan untuk Ken di pagi ini yang membuat Adrina malas untuk mendengarnya tapi Adrina tidak menunjukkan apa yang ia rasa. Gengsi dan juga tidak cukup untuk umurnya. Ken memang tidak membalasnya dengan perkataan tetapi dia hanya tersenyum tipis saja untuk menjawab sapaan-sapaan itu.

"Rin," panggilan itu membuat lamunan Adrina buyar. Adrina menoleh dan menampilkan wajah lebih muram dari tadi. Ken mengernyitkan dahinya dan mendekat ke arahnya.

"Yuk, aku anter ke kelas kamu," ucap Ken yang membuat Adrina menggeleng.

"Gak usah, aku sendiri aja." ucap Adrina. Ken ingin berbicara untuk protes tetapi Adrina duluan yang sudah berbicara, "aku gak pa-pa sendirian Ken." ucap Adrina membuat Ken menghela napas panjang dan mengangguk pelan.

Ken mengecup kening Adrina lalu Adrina mengecup pipinya yang membuat keduanya tersenyum. Adrina memberi kode untuk pergi dari hadapan Ken yang di beri anggukan oleh Ken tanpa tau ada seseorang yang terkejut atas perlakuan mereka berdua di parkiran kampus pagi ini.

***

"Mukak lo kok asem sama kusut gitu sih, Rin?" tanya Nadia saat mereka tengah berjalan di koridoor kampus serta roti di tangannya.

Mereka sudah keluar dari kelas sementara Adrina sangat badmood dengan Ken karena lama sekali mencarinya ke kelas hingga Adrina bosan dan memilih berjalan-jalan dengan Nadia yang kebetulan kali ini Nadia sedang malas untuk pulang ke rumahnya dan niat Nadia awalnya adalah untuk menemui Evan, sang pujaan hatinya.

"Lo kira mukak gue apaan, isi asem," sungut Adrina membuat Nadia nyengir dengan wajah bloonnya.

"Ya, siapa tau sebelum berangkat ke sini lo makan asem," ucap Nadia semakin ngawur membuat Adrina memutar bola matanya--bosan.

"Ngawur lo!"

Langkah kaki mereka terhenti karena ada pemuda di hadapan mereka. Adrina terkejut saat melihat pemuda yang ada di hadapannya sementara Nadia sibuk membenahi dirinya dan merapikan rambutnya yang terurai agar terlihat lebih spektakuler dan menawan.

"Hai, Rin..." sapanya dengan ramah tanpa canggung tetapi Adrina hanya bergumam pelan saja sementara pemuda di hadapannya tetap tersenyum meski baru kali ini dia mendapat respons yang super duper cuek dan jutek terhadap gadis yang dulu pernah singgah di hatinya. Atau lebih tepatnya, mantan pacar.

KENADRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang