PART 16
Malam ini adalah malam minggu. Adrina merapikan seluruh peralatan laptop dan bukunya. Hari ini Ken sedang pergi untuk membelikannya makanan. Sebenarnya Adrina menolaknya, tetapi Ken tetap kekeuh dan memaksanya, jadi Adrina akhirnya mengalah dan berdiam di rumah sendirian.
Digeboy geboy mujaer nang ning nong nang ning nong
Pat gulipat bang dung ding ser
mustofa jadi gak kuat, mustofa tergila-gila
mustofa jatuh cinta sama seorang biduan
[Ayu Ting Ting-Geboy Mujaer]
Kening Adrina mengernyit saat mendengar lagu yang tidak asing di telinganya dengan suara yang tidak asing pula.
"Hallow, kok sepi banget ini rumah? Rumah hantu kali yak?"
Adrina semakin mengernyitkan dahinya mendengar suara teriakan lelaki itu. Adrina menggeleng pelan. Itu bukan suara Ken.
"Tes-tes. Rina mana nih sama Ken? Kok sepi amat. Rumah segede gini juga. Ntar kalau ada yang rampok baru tau rasa." suara itu juga membuat Adrina mengernyitkan dahinya. Kali ini adalah suara perempuan.
"Eh, kita rampok aja yuk." suara itu adalah suara laki-laki, "Mumpung gak ada orangnya nih. Kan asik juga." ucapanya lagi.
"Wah, ini namanya pencurian nih." batin Adrina.
Adrina menaruh laptopnya di atas meja lalu mengambil stick golf yang berada di dekatnya. Stik itu sebenarnya stik Ken saat Ken masih tinggal di Bandung dulu. Tepatnya, di rumah Mamanya.
Dia berjalan dengan pelan ke arah guci besar di rumahnya dan mengitip dari belakangnya. Dia mengernyitkan dahinya kembali saat melihat kelima orang yang sedang berjalan ke arah dapurnya yang berada di sebelah kiri. Dia berjalan lagi lalu langkahnya terhenti saat ada tangan besar yang membekap mulutnya dari belakang.
"Hust, " bisikan tepat di telinga Adrina membuat jatungnya mencelos serta darahnya berdesir hebat karena bisikan dengan napas panas itu. Ia menoleh horor dengan mata melotot. Ken sedang menatapnya dari belakang dengan wajah tampannya, "Kita kasi pelajaran sama mereka. Gimana?" tawar Ken dengan suara berbisiknya yang membuat Adrina mengerjap--tidak mengerti.
"Mereka temen-temen kamu 'kan sama Nadia?" ucap Adrina berbisik yang membuat Ken mengangguk dengan senyum miringnya.
"Berhubung mereka lagi nyuri makanan di kulkas kita, mendingan kita kerjain aja sekalian. Yuk ikut." tanpa basa-basi Ken mengajak Adrina ke luar rumahnya lalu mematikan saklar rumahnya yang membuat seluruh lampu padam. Cara ini juga yang dilakukannya saat itu. Saat berdansa dengan Adrina di dalam rumah.
"WA! Mati lampuuu!" Adrina terkikik kecil saat Nadia memeik kaget dengan suara hebohnya yang sangat melengking kencang. Adrina tau Nadia pasti sedang kesempatan untuk memeluk Evan yang ada di sebelahnya.
"Yuk masuk." ucap Ken membuat Adrina mengangguk cepat dengan senyum gelinya. Mereka bersembunyi di balik celah guci besar rumah mereka. Keadaan rumah gelap gulita yang membuat tangan mereka tergenggam erat.
"Xixixixixi... " ucap Adrina sambil menirukan suara mbak kunti.
"Aduh itu suara kunti lagi! Aduh!" ucapan panik itu keluar dari Mika. Ken menahan tawanya karena dia tau bahwa Mika paling takut dengan yang namanya hantu.
"Meowww." ucap Adrina menirukan suara kuncing.
"Aduh, ada kucing! Aduh aku takut! Keluar aja yuk!" suara ketakutan dari Nadia membuat Adrina membekap mulutnya sendiri karena takut ketahuan akibat tawanya. Adrina paling tau bahwa Nadia sangat takut dengan hewan yang bernama kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENADRINA
Romance[Ceritanya di private. Kalau mau baca, follow dulu ya!] Dalam persahabatan antara laki-laki dan wanita tidak ada yang murni. Seperti Ken dan Adrina. Ken sudah lebih dulu menyukai Adrina tapi Adrina tidak pernah tahu hal itu. Hingga keduanya harus m...