Part 8

3.2K 121 1
                                    

Jalal bergumam, "Kalau kalung ini adalah milik Jodha, lalu kalung yang sekarang sedang Jodha pakai itu milik siapa? Berarti..., "

"Jalal.... jalal.... kita jadi pergi atau tidak? Kalau tidak jadi bilang dong, " teriak Jodha dari arah bawah dengan sedikit kesal karena sudah lama menunggu.

"I... iya sayang. Tunggu sebentar, " jawab Jalal dan bergegas menaruh kembali kalung tersebut kemudian langsung menemui Jodha di lantai bawah.

"Sedang apa kau diatas? Lama sekali. Aku hampir berubah pikiran, " ucap Jodha ketus.

"Maafkan aku telah membuatmu menunggu terlalu lama, my Queen, you look so gorgeous tonight, " ucap Jalal memuji kecantikan istrinya tersebut.

"Thanks, " jawab Jodha datar.

Akhirnya merekapun berangkat menggunakan bumble bee milik Jodha. Selama di perjalanan, Jalal selalu mencuri pandang kearah Jodha. Jalal benar benar mengagumi kecantikan yang dimiliki istrinya itu. Sementara Jodha, hanya memandang lurus kearah depan tanpa menoleh sedikitpun. Sebenarnya Jodha juga merasa sejak tadi Jalal memperhatikannya tetapi Jodha mencoba berpura pura tidak mengetahuinya. Untuk memecah kesunyian, Jodha berinisiatif untuk menyetel lagu dimobilnya. Dan mengalunlah lagu milik Tata Janeeta "Penipu Hati"

~ Sebagai penipu hati ~
~ Kau telah gagal ... ~
~ Membodohiku seperti yang lain ~
~ Andai telat kusadari ku kan lebih sakit hati ~
~ Untung saja lebih cepat ku tahu.... ~

Mendengar alunan lagu tersebut mata Jodha reflek melirik ke arah jalal dengan tatapan sinis. Sementara Jalal yang ikut mendengarkan lagu tersebut seakan mengerti kalau lirik lagu tersebut sedang menyinggung dirinya. Jalal langsung mengecilkan volume dari lagu tersebut. Dan hal itu sukses membuat Jodha tersenyum sinis.

"Jodha, aku boleh bertanya sesuatu?" Tanya Jalal membuka percakapan.

"Mau bertanya apa?" Jawab Jodha datar.

"Mmhh... darimana kau mendapatkan kalung itu? Kalung itu cantik sekali, " tanya Jalal dengan sangat hati hati.

"Ini adalah kalung pemberian almarhum ayahku. Kalung ini adalah kalung turun temurun warisan dari keluarga kami, " jelas Jodha masih dengan nada yang datar.

"Kau yakin kalau kalung yang sedang kau pakai itu adalah kalung milikmu sendiri. Ekhhh... maksudku apa kalung itu hanya kau yang memilikinya?" Tanya Jalal ingin tahu.

"Tentu saja aku yakin ini milikku. Yah, memang bukan hanya aku yang memiliki kalung ini. Kak Ruq juga memilikinya, " jelas Jodha.

"Ja.. jadi.. kau yakin kalau kalung yang kau pakai itu milikmu? maksudku apa selama kau punya kalung kembar seperti itu pernahkah ada kejadian tertukar dengan milik Ruq?" Tanya Jalal lebih berhati hati.

"Tentu saja aku yakin. Kalau kau mau membuktikannya, coba saja kau sorot batu ini dengan cahaya, disana akan tertera inisial dari pemilik kalung ini. Milikku berinisial J dan milik kak Ruq bernisial R, " jelas Jodha.

Tangan Jalal mulai bergetar, tetapi ia berusaha fokus untuk tetap menyetir.

"Oia, mengapa tiba tiba kau ingin tahu dengan kalung ini?" Tanya Jodha menjadi penasaran.

"Ah, tidak apa apa sayang. Hanya ingin tau saja, karena menurutku kalung itu lebih cocok berada dilehermu, aku pikir hanya kaulah yang pantas memilikinya, " ucap Jalal berbohong.

Akhirnya tibalah mereka di tempat yang dituju. Mereka kini berada didepan salah satu hotel berbintang lima tempat pesta resepsi tersebut digelar. Jalal bergegas membukakan pintu mobil untuk Jodha kemudian langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas vallet parking.

LOVE AND REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang