Part 20

3.1K 98 4
                                        

Jalal bergegas membawa Jodha kedalam gendongannya dan berniat membawanya kerumah sakit. Jalal meminta bantuan Maan dan bibi Meena untuk menemaninya kerumah sakit. Semua terlihat panik saat itu. Jalal meminta tolong Maan untuk menyetir mobilnya, sementara Jalal tidak mau melepaskan Jodha dari pelukannya. Dengan cepat Maan meluncurkan Land Cruiser VX milik Jalal menuju ke rumah sakit. Sesampainya disana, Jodha segera ditangani oleh dokter Salima dan dokter Nigar yang sudah dihubungi sebelumnya oleh bibi Meena.

Setelah ditangani di ruang UGD dan melewati beberapa prosedur pemeriksaan, akhirnya Jodha dibawa keruang perawatan pasien. Jalal tidak pernah meninggalkan Jodha walau hanya sedetikpun. Ia selalu mendampingi Jodha dan menunggu sampai akhirnya Jodha sadar.

Pertama kali Jodha membuka matanya, yang terlihat adalah wajah tampan suaminya yang saat ini terlihat sangat mencemaskan dirinya. Wajah Jodha saat ini sedikit memucat dari biasanya. Jalal yang melihat mata Jodha terbuka segera memanggil dokter Salima dan dokter Nigar. Tak lama kemudian mereka segera menemui Jodha.

"Jodha, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa kau masih merasa pusing?" Tanya dokter Salima.

"Ak... aku sudah merasa baikan dokter. Hanya saja aku merasa lemas dan seperti tidak bertenaga. Apa yang terjadi kepadaku dokter?" Jodha balik bertanya.

"Kau tadi pingsan dirumah. Jalal membawamu kemari dan kami putuskan kalau kau harus dirawat untuk beberapa hari sampai kondisimu pulih. Kami sudah mengambil sample darahmu untuk melakukan serangkaian test agar kita bisa mengetahui apa yang terjadi padamu. Karena jujur saja aku sebagai dokter pribadi keluargamu sedikit khawatir dengan catatan medismu yang selalu bermasalah dengan sakit kepala dan mimisan itu. Dan kalau soal kehamilanmu, biar dokter Nigar yang menjelaskan, " jelas dokter Salima menyilahkan.

"Hallo Jodha. Senang berkenalan denganmu. Tadi aku sudah memeriksa kondisi kandunganmu. Usia kandunganmu saat ini berusia tiga minggu. Keadaannya baik dan sehat hanya saja kau harus banyak istirahat karena di trisemester awal kandunganmu kau akan mengalami sedikit gangguan mual dan muntah. Tapi kau tidak usah khawatir, karena di trisemester kedua hal itu sudah tidak akan terjadi lagi. Janinmu saat ini dalam kondisi sehat. Hanya saja kau memang perlu istirahat beberapa hari disini sampai kondisimu pulih dan hasil testmu tadi kami ketahui, " dokter Nigar menjelaskan.

"Terima kasih penjelasannya dokter. Senang juga berkenalan denganmu, " jawab Jodha masih lemah.

"Oke Jodha, kami tinggal dulu. Beristirahatlah yang cukup dan jangan memikirkan apapun, " pesan dokter Salima.

Sepeninggal dokter Salima dan dokter Nigar, Jalal segera mendekat kearah Jodha dan duduk disampingnya.

"Jalal, apa kau mau kubawakan beberapa pakaian selama menjaga Jodha disini?" Tanya Maan.

"Iya Maan, terima kasih, " jawab Jalal singkat.

"Jodha sayang, kau tak usah cemas. Mungkin saja kau hanya kelelahan karena kondisimu saat ini. Kau istirahat saja dan jangan berpikir yang berat berat, " pesan bibi Meena pada Jodha.

"Iya bibi. Terima kasih, " jawab Jodha lirih.

"Kalau begitu bibi dan Maan pulang dulu. Nanti kami kemari lagi agar bisa bergantian menjagamu dengan Jalal, " ucap bibi Meena.

"Hmmm, maaf bi. Aku akan menjaga Jodha disini sampai ia sembuh. Tadi aku sudah meminta orang kepercayaanku untuk mengurus semua pekerjaan. Jadi bibi tenang saja, " Jalal menjelaskan.

"Ya, baiklah terserah kau saja nak Jalal. Bibi pulang dulu nanti kami semua akan kemari lagi menjenguk Jodha, " jawab bibi Meena.

"Iya bi, terima kasih, " ucap Jalal.

LOVE AND REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang