Part 1

6.4K 157 0
                                        

Buat para reader yang bingung kemana larinya part 1? Saya pun juga bingung kenapa tiba tiba part tersebut lenyap begitu saja, so..saya post ulang saja ya...maaf atas kesalahan teknisnya

***********************

~kau seperti nyanyian dalam hatiku~
~yang memanggil rinduku padamu ooohhh...~
~seperti udara yang kuhela..kau selalu ada...~

Lagu romantis tersebut mengalun dengan indahnya ditengah tengah sebuah rumah megah nan mewah yang sekarang menjadi pusat acara sakral yaitu sebuah pernikahan. Tidak banyak tamu yang hadir namun suasananya sangat akrab dan hangat.

Seorang wanita dengan gaun pengantin putih sederhana namun terlihat cantik dan pas ditubuhnya tidak berhenti menyunggingkan senyum manisnya dihari paling bersejarah dalam hidupnya.

Saat ini dia sedang berdansa dengan seorang pria yg kini telah sah menjadi suaminya.

"Apa kau bahagia sayang," tanya wanita itu kepada suaminya.

"Tentu saja sayangku," ujar pria tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Mengapa kau menatapku seperti itu sayang?"

"Ah...tidak, aku hanya terpesona melihat penampilanmu hari ini kau terlihat sangat cantik," suaranya bergetar seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

Mereka masih berdansa dengan mesra sampai alunan lagu romantis tersebut berakhir dan sang MC dari acara tersebut memanggil mereka untuk naik ke panggung.

"Acara yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, kami persilahkan kepada Tuan dan Nyonya Jalaluddin untuk memotong kue pengantinnya," Hosyiar sang MC mempersilahkan mereka.

Resepsi pernikahan mereka berlangsung dengan santai. Kebanyakan dari tamu mereka adalah keluarga dan para sahabat saja. Entah mengapa pernikahan itu tidak dilangsungkan secara besar besaran. Padahal siapa yang tak mengenal Jalalludin Muhammad??. Pemilik pabrik tekstil terbesar di Jakarta. Walaupun pabrik tersebut adalah warisan mendiang orang tuanya,tapi tidak bisa dipungkiri pabrik tersebut maju pesat karena tangan dingin seorang Jalalludin Muhammad.

Disudut keramaian acara, ada sepasang mata yang dengan angkuhnya terus memandang iri kearah pasangan itu.

"Hufth, lagi-lagi Jodha selalu memiliki nasib yang beruntung dibanding aku," seru wanita itu.

"Hei, kenapa kau menggerutu begitu Ruq? Seharusnya kau bahagia melihat adikmu menikah!" jawab seorang laki laki tampan disebelahnya.

"Adik kau bilang? tidak! Kami memang satu ayah tapi aku tak pernah menganggapnya adik. Lihatlah pria incaranku kini menjadi suaminya dan yang lebih menyedihkan lagi bukankah aku yang mengenal Jalal lebih dulu? Kelakuannya sama persis dengan ibunya!!" geram Ruq kesal.

"Sudahlah ruq, nikmati saja pestanya...kita sudah sama sama kalah dalam persaingan cinta ini, Ruq,"

"Tidak kak Surya, aq belum kalah!!" ujar Ruq sambil menyeringai licik.

"Hah,kau memang keras kepala ruq.lihat pemandangan didepan kita itu,mereka begitu BAHAGIA,"ucap surya dengan menekankan kata bahagia sambil tersenyum masam.

"Sudahlah kak,urus saja urusanmu sendiri.Atau kau urus saja kepergianmu ke Australia besok,bukankah kau kesana untuk menghindari mereka?benar bukan?"jawab ruq sinis.

"Ah,percuma bicara baik-baik denganmu.Kau tidak pernah bisa mengerti akan keadaan ini,kalian sedarah tapi sifat kalian bagai bumi dan langit,"

"Ya,terserah kau saja mau mengatakan apa.Yang pasti aku bukan Jodha dan tentu saja sifat kami memang berbeda,"

Sementara disudut lain tampak sepasang suami istri sedang menghampiri kedua mempelai yang sedang berbahagia.

"Jodha sayang...Selamat ya akhirnya bibi dan pamanmu ini bisa melihat kau bahagia,"ucap bibi Salima.

"Terima kasih bibi.Bibi dan Paman sudah seperti orang tuaku sendiri.Mulai hari ini aku akan ikut dengan suamiku,jadi bibi hanya tinggal mengurus kakakku yang keras kepala itu saja...ha..ha..ha..ha..,"jawab Jodha sumringah.

"Jalal,jaga Jodha baik-baik ya.Dia adalah tanggung jawabmu sekarang,"Ucap Paman Bhairam.

"Baik Paman,"Jawab Jalal singkat.

"Ya sudah,besok pagi Bibi minta kalian kerumah bibi ya,karena ada kejutan yang harus kami berikan untuk kalian,"

"Kejutan apa itu bi?"tanya Jodha penasaran.

"Lihatlah saja besok Jodha sayang,namanya juga kejutan jadi Bibi tidak akan memberitahukannya sekarang,"

"Baiklah,akan kutunggu sampai besok,"

Akhirnya pesta pun usai. Sepasang pengantin baru itu sudah berada dikamar mereka. Si istri sedang duduk dimeja rias sambil menyisir rambutnya yang tergerai hitam dan panjang. Sementara sang suami baru keluar dari kamar mandi dan sudah mengganti pakaian pengantinnya dengan kaos oblong serta celana kain selutut.

"Sayang, aq ke ruang kerjaku dulu ya sebentar ada yang harus kukerjakan," ucap Jalal pada Jodha istrinya.

"Iya sayang, tapi jangan lama-lama yaa. Kau kan tahu ini malam pertama kita jadi suami istri," ucap Jodha sambil tersenyum malu.

"Iya...," jawab Jalal datar.

"Ada apa dengannya?? Dia terlihat aneh," batin Jodha.

Di ruang kerja....
Ruangan yang cukup nyaman dan luas tapi tidak senyaman hati seseorang yang sekarang sedang duduk dimeja kerjanya sambil memijit keningnya yang mulai terasa sakit.

"Apa yang harus kulakukan??" ucap Jalal sambil meremas rambutnya.

Dia terlihat bingung dan frustasi. Tapi tiba tiba ia teringat sesuatu..

Sambil memandang sebuah foto, senyumnya terukir, "Kak Mirza, lihatlah aq akan membuktikan janjiku padamu. Takkan kubiarkan orang yang membuatmu menderita bisa berbahagia. Agar kau bisa tenang disana kak..permainan ini baru dimulai dan akan kubuat dia menyesal seumur hidupnya. Itu janjiku kak... janjiku...!!" Jalal tersenyum licik.

Sementara dikamarnya Jodha masih menunggu Jalal.

"Kenapa Jalal belum kembali? Apa aku harus menyusul ke ruang kerjanya? Tapi... tidak usahlah, mungkin Jalal sedang menyelesaikan pekerjaan penting karena beberapa hari ini dia sibuk dengan persiapan pernikahan kami," Jodha berusaha menenangkan dirinya.

Cukup lama, Jodha menunggu Jalal dengan gelisah dan akhirnya rasa kantuk pun sudah tak dapat ditahannya, dia tertidur diranjang mereka.

Sementara diruang kerja, Jalal tertidur di depan meja kerjanya dan malam pengantin mereka pun terlewat begitu saja...

LOVE AND REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang