"Hallo Jalal, Jodha, " sapa Sehnaz dengan santainya.
"Kau, dasar wanita s****n!! Berani beraninya kau datang kepesta ini!!" ucap Jalal geram.
"Wow.. Tuan Jalalludin. Wow...!!! Tak usah pakai emosi begitu. Aku adalah tamu disini. Resza yang mengundangku. Bukankah kita teman satu kampus? Jadi kau tak perlu heran, " jawab Sehnaz sesantai mungkin.
"Sehnaz!! Apa maumu? Katakan alasannya mengapa kau melakukan ini pada kami? Kau tahu, bahwa polisi sedang mencarimu, " ucap Jodha ketus.
"Oh, Nyonya Jallaludin akhirnya bersuara juga. Oke, aku tahu bahwa aku sedang dicari oleh kepolisian. Tapi kurasa kalian adalah orang orang yang berpendidikan dan beretika bukan? Jadi, kita nikmati saja dulu pestanya, " ucap Sehnaz.
"Dasar kau!!!" Jalal emosi dan mengepalkan tangannya hendak mengarah kepada Sehnaz.
"Darling, no!!! Ini pesta Resza. Tidak sepantasnya kita membuat keributan disini. Dan ingat, dia seorang wanita. Tidak baik seorang laki laki bersikap kasar pada seorang wanita, " ucap Jodha bijak.
"Tapi, dia bukan seorang wanita biasa sayang. Dia ini seorang penjahat!" Ucap Jalal dengan nada meninggi.
"Hmmh, istri tercintamu ini benar Jalal. Seharusnya kau tak membuat keributan dipesta ini bukan?" Sehnaz bernada mengejek.
"Sehnaz!! Pergilah dari hadapan kami sekarang juga. Sebelum kami berubah pikiran, " usir Jodha.
"Wuww... fine Jodha.. fine!! Kalau begitu aku pergi dulu. Selamat menikmati pestanya, " ucap Sehnaz dengan tatapan yang sulit diartikan.
Jalal terlihat sangat marah sekali. Wajahnya terlihat me-merah dan rahangnya mengeras. Jodha menggenggam tangan Jalal dengan erat mencoba meredakan amarahnya.
"Aku akan menelepon Komandan Freddy sekarang, " ucap Jalal.
"Darling, please... jangan untuk saat ini. Hormatilah Resza dan Christian. Ini pesta mereka. Jangan buat kekacauan disini, " pinta Jodha.
"Tapi sayang..., " ucapan Jalal menggantung.
"Please darl.... nanti setelah kita pulang dari pesta ini, baru kita akan menelepon Komandan Freddy. Oke, " ucap Jodha lembut dan sabar.
"Hmmh, baiklah. Lagi lagi aku tak bisa menolak permohonanmu itu My Queen, " sahut Jalal mulai tersenyum.
Akhirnya merekapun kembali berbaur dengan para tamu yang lain. Suasana pesta berubah menjadi romantis saat tiba pada sesi dansa kedua mempelai. Resza dan Christian turun kelantai dansa dan menjadi pusat perhatian para tamu. Mereka terlihat bagaikan Raja dan Ratu didalam pesta tersebut. Lagu "From this moment" milik Shania Twain pun mengalun dengan lembut. Membuat para tamupun ikut terlena dan tak sedikit dari mereka yang ikut turun kelantai dansa.
"Sayang, dansa yuk, " ajak Jalal.
"Isshhh, aku tidak lancar berdansa Jalal, " sahut Jodha.
"Pelan pelan saja, akupun sama denganmu. Tidak mahir dalam berdansa, " Jalal meyakinkan.
"Oke. Kita coba ya Tuan Jalal, " tantang Jodha.
Merekapun turun kelantai dansa. Walau masih sama sama amatir, namun gerakan mereka bisa dibilang tidaklah buruk. Jalal melingkarkan kedua tangannya kepinggang Jodha dan Jodhapun melingkarkan kedua tangannya keleher Jalal. Berdansa mengikuti irama lagu yang melantun lembut. Ditengah tengah sesi berdansa, mereka memutuskan untuk bertukar pasangan dansa. Jalal dengan Resza dan Jodha dengan Christian. Tapi hal itu hanya berlangsung sebentar karena bisa dibayangkan bahwa sikap Jalal dan Christian tidak jauh berbeda. Terlalu protek dengan pasangan masing masing. Cukup menggelikan memang (author aja ngetiknya ikut ketawa).
