Part 16

3.4K 108 0
                                    


"Ah, ten... tentu saja sayang, dia adalah Sehnaz, teman sekampusku dulu ketika kuliah. Kami satu kampus saat kuliah hanya beda fakultas, " Jalal menjelaskan.

"Oh, senang bertemu denganmu Sehnaz, " ucap Jodha sambil tersenyum.

"Sama sama Jodha, waktu kalian menikah maaf kalau aku tidak bisa hadir. Aku terlalu patah hati, oleh karena itu aku memilih tidak datang, " ucap Sehnaz sambil tertawa kecil.

"Patah hati? Apa maksudmu?" Selidik Jodha.

"Ha... ha... ha... tidak... tidak Jodha. Aku hanya bercanda. Waktu itu aku sedang keluar kota jadi tidak bisa menghadiri undangan kalian, " jawab Sehnaz tertawa renyah.

"Oh ya Sehnaz, sedang apa kau disini. Apa sedang berbulan madu juga seperti kami?" Tanya Jalal tiba tiba menyahut mencairkan suasana.

"Sebelum kujawab, apa boleh aku bergabung dengan kalian? Aku sudah lama tak bertemu dengan Jalal, jadi rasanya banyak yang ingin kami bicarakan. Kau tak keberatan kan Jodha?" Tanya Sehnaz cuek.

"Ya, silahkan, " jawab Jodha singkat.

Mereka akhirnya duduk bertiga dimeja yang sama. Jodha duduk bersebelahan dengan Jalal dan Sehnaz duduk berseberangan dengan mereka. Jodha segera melingkarkan tangannya ke lengan Jalal sambil bergelayut manja. Jalal yang tiba tiba mendapat perlakuan mesra dari Jodha hanya bisa tersenyum penuh arti. Jalal tahu bahwa saat ini Jodha sedikit terganggu dengan kehadiran Sehnaz. Tapi Jalal malah menjadi sangat menikmati moment kecemburuan Jodha tersebut.

"Jadi, bisa kau jawab pertanyaanku tadi Sehnaz?" Tanya Jalal lagi.

"Oh ya, aku kesini dalam rangka liburan bersama dengan teman teman satu agencyku. Kau tahu tidak bahwa aku sedang menapaki karier menjadi seorang model. Dan agency tempatku bekerja sedang mengajak kami para modelnya untuk berlibur sekalian ada sesi pemotretan disini, " jelas Sehnaz.

"Wah, ternyata kau menjadi seorang model ya sekarang, " ucap Jalal.

Jodha yang sedari tadi hanya diam, mulai angkat bicara, "apa kau sudah menikah juga Sehnaz?" Tanya Jodha masih dengan tampang jutek nya.

"Hmmm, belum Jodha. Semenjak putus dari Jalal, aku belum menemukan pengganti yang cocok yang seperti dia, " ucap Sehnaz pelan.

"Ja... jadi kalian...., " ucapan Jodha menggantung.

"Hmmh, begini sayang, ka.. kami berdua memang dulu pernah berpacaran semasa kuliah. Tapi itu sudah lama sekali. Bahkan aku sudah tidak pernah bertemu dengannya setelah kami di wisuda. Ya, bisa dibilang cinta jaman sekolah dulu, " Jalal mencoba menjelaskan.

"Ya, Jodha. Kami memang sudah lama tidak bertemu. Tapi jujur pesona suamimu ini tidak pernah berubah dari dulu. Bahkan sekarang dia lebih terlihat tampan dan berwibawa, " goda Sehnaz.

"Ah, kau bisa saja Sehnaz. Ah ya, kau tinggal di suite nomor berapa? " tanya Jalal iseng.

"Di suite 603. Main mainlah ke suiteku. Atau nanti malam datanglah kepantai. Aku dan teman teman akan mengadakan pesta barbeque, " undang Sehnaz.

"Wah, ternyata suite kita bersebelahan. Kami ada di suite 604. Ya, kalau Jodha berkenan mungkin kami bisa ikut. Bagaimana sayang?" Tanya Jalal.

"Ah, maaf aku belum bisa putuskan sekarang! Aku permisi dulu mau kembali ke suite, kalian teruskan saja pembicaraan kalian, mungkin kalian ingin bernostalgia. Aku sedang lelah, " ucap Jodha ketus.

"Oh, tidak... tidak sayang. Aku akan menemanimu. Kebetulan aku juga sangat lelah setelah diving tadi. Sehnaz, maaf ya kami tinggal dulu. Kau tidak apa apa kan?" Tanya Jalal.

LOVE AND REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang