Mereka kini sudah berada di restaurant dan sedang menunggu pesanan mereka tiba. Makan malam mereka kali ini terasa sangat berbeda. Bukan hanya karena waktunya yang memang sudah kemalaman, tapi juga karena saat ini mereka sedang makan malam dalam suasana hati yang berbahagia. Jalal tidak pernah melepaskan pandangannya dari Jodha, dan Jodha yang terus menerus ditatap seperti itu hanya bisa tersenyum malu dengan wajah yang merona kemerahan. Ya, mereka seperti sepasang sejoli yang benar benar sedang jatuh cinta. Saat makanan telah terhidang dimeja mereka, Jalal mulai membuka percakapan.
"Kau harus menghabiskan makananmu ini sayang, " ucap Jalal sambil menyuapkan makanan kedalam mulut Jodha.
"Tapi, aku bisa makan sendiri Jalal, " protes Jodha sambil mengunyah makanan yang disuapkan Jalal tadi.
"Tidak baik berbicara sambil makan begitu. Nanti kau tersedak, " ucap Jalal tegas.
Dan lagi lagi Jodha hanya bisa menerima perlakuan Jalal yang berlebihan terhadap dirinya. Jalal terus menyuapi Jodha hingga isi makanan dalam piring Jodha habis tak bersisa. Setelah itu Jalal mulai memakan makanannya sendiri. Sedangkan Jodha hanya memasang tampang cemberut karena ulah Jalal tadi dan Jalal hanya bisa tersenyum melihat tampang istrinya tersebut.
Selesai makan malam, Jalal mengajak Jodha kembali ke suite. Namun Jodha malah mengajak Jalal untuk berjalan jalan sebentar di pinggir pantai. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan dengan mesra.
"Sayang, sebaiknya kita kembali ke suite. Ini sudah malam dan kesehatanmu belum pulih benar karena kau habis pingsan tadi, " Jalal mengkhawatirkan keadaan Jodha.
"Ah, kau ini! Mengganggu kesenanganku saja. Aku kan sedang menikmati suara ombak ini, Jalal, " protes Jodha.
"Oke, kalau kau tak mau kembali juga, aku akan menggendongmu sekarang juga!!" Ancam Jalal.
"Oke... oke... aku akan menurutimu lagi. Puas!!!!" Ucap Jodha kesal sambil berlalu berjalan mendahului Jalal.
Jalal lagi lagi hanya bisa tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya melihat kekesalan Jodha. Sesampainya mereka di suite, Jodha segera menuju kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sementara Jalal, sedari tadi hanya tersenyum sendiri penuh arti. Setelah Jodha selesai membersihkan diri, Jodha keluar dari kamar mandi menggunakan gaun tidur berbahan satin berwarna biru malam dilapisi dengan kimono dibagian luarnya. Jalal terpesona melihat penampilan istrinya tersebut.
Jalal berjalan kearah Jodha yang saat ini berdiri terdiam di tempatnya. Saat mereka sudah berhadapan, dibelainya rambut hitam milik Jodha sambil tersenyum penuh arti. Saat Jalal akan meraih Jodha ke pelukannya, Jodha segera menahan tubuh Jalal dengan tangannya.
"Sebaiknya kau mandi saja dulu, " ucap Jodha pelan.
"Baiklah sayang, tunggu aku ya, " jawab Jalal sambil mengedipkan sebelah matanya.
Jalal bergegas menuju kekamar mandi diiringi tatapan sengit dari Jodha yang membuat Jalal tertawa melihatnya. Setelah selesai membersihkan diri, Jalal yang hanya memakai celana katun pendek dan kaos singlet segera keluar dan mencari keberadaan Jodha. Ternyata Jodha sedang duduk santai di beranda samping suite mereka. Jalal bergegas menghampiri Jodha yang saat ini sedang melamun memandang kearah langit. Wajah Jodha bersinar indah dibawah sinar rembulan dan rambut hitamnya terlihat sangat indah tergerai tertiup angin. Jalal menatap Jodha tanpa berkedip dan lagi lagi tersesat didalam pesonanya.
"Sayang, ayo kita masuk. Ini sudah larut malam, anginnya sangat kencang dan kau bisa masuk angin nanti, " ajak Jalal.
"Jalal... kau ini lagi lagi menganggu kesenanganku saja. Tadi di pantai kau mengajakku pulang, sekarang disini kau mengajakku masuk, " protes Jodha manja.
![](https://img.wattpad.com/cover/49262620-288-k660593.jpg)