Part 29

3.4K 92 0
                                        

Pagi ini Jodha sudah diperbolehkan pulang. Ia dan Jalal sudah terlihat bersiap siap untuk kembali kerumah mereka. Namun sebelum mereka kembali, Jodha ingin menjenguk Maan terlebih dahulu.

"Bagaimana sayang, apa kau sudah siap?" Tanya Jalal pada Jodha.

"Iya, aku sudah siap. Ayo kita mampir dulu keruangan Maan, " ajak Jodha.

"Baiklah, " Jalal mendorong kursi roda Jodha untuk kemudian menuju ruangan tempat Maan dirawat.

Sesampainya mereka disana, Maan terlihat sedang sibuk dengan ipad nya, sementara Ruqaiya menemani sambil duduk dikursi rodanya sedang membaca majalah.

"Selamat pagi, " sapa Jodha.

"Oh, selamat pagi Jodha. Bagaimana keadaanmu?" Ruqaiya segera menemui mereka.

"Baik Kak, aku sudah diperbolehkan pulang, " jawab Jodha.

"Maan, bagaimana keadaanmu?" Jalal bertanya.

"Aku sudah merasa baikan. Kalian tak usah khawatir. Seorang Maansingh tidak akan mudah menyerah hanya karena terserempet sebuah peluru saja, " ucapnya sombong.

"Ah, dia bohong Jalal, buktinya subuh tadi, dia meringis kesakitan saat lukanya diganti perban, " Ruq menimpali.

Mereka semua pun tertawa mendengar bualan Maansingh yang dibantah mentah mentah oleh Ruqaiya.

"Tapi jujur, aku salut padamu Maan. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku dan Jodha apabila kemarin kau tak menemukanku. Bisa dibilang kau adalah pahlawan kami, " ucap Jalal tulus.

"Sudahlah Jalal, kau tak perlu berterimakasih kepadaku. Aku mengganggap Jodha sebagai..... ya, aku mengganggap Jodha dan kau sudah seperti saudaraku. Jadi sesama saudara memang mempunyai kewajiban untuk saling membantu, " Maan hendak berkata lain tapi segera diralatnya.

"Iya Maan, yang dikatakan Jalal benar. Kami berhutang budi kepadamu. Cepatlah sembuh dan kembali kerumah lagi ya, " Jodha menyemangati Maansingh.

"Oke gadis manis, " Maan tersenyum sambil mengedipkan matanya. (Wuw...pasti terlihat sangat manis *abaikan*)

Setelah mereka berbincang bincang, akhirnya Jalal dan Jodha pamit pulang dan berjanji akan menjenguk Maan kembali. Mereka tidak bisa berlama lama karena Jodha juga masih perlu beristirahat.

Land Cruiser VX milik Jalalpun melaju menuju rumah mereka. Jodha sudah tidak sabar untuk membaringkan tubuhnya dikamar mereka.

"Sayang, setelah aku mengantarmu pulang kerumah, kau istirahat saja terlebih dahulu karena aku akan menemui Komandan Freddy untuk menyelesaikan berkas tuntutan kita. Setelah itu aku berjanji akan langsung pulang kerumah, " Jalal menjelaskan.

"Ya, baiklah. Tapi ngomong ngomong, apa kau masih menyuruh para pengawal untuk menjagaku setelah Sehnaz sudah ditangkap?" Tanya Jodha dengan hati hati.

"Masih, " jawab Jalal singkat.

Jodha tidak menjawab lagi. Ia hanya mendengus pelan karena sifat protektif Jalal memang benar benar telah mendarah daging. Jodha mengambil sisi positifnya saja, ia menganggap ini semua Jalal lakukan karena tidak ingin kejadian kemarin bisa terulang lagi walau Jodha masih saja merasa bahwa dikawal dengan ketat itu sungguh hal yang sangat berlebihan.

Setibanya dirumah, Jalal langsung membawa Jodha kekamar mereka dan menyuruhnya beristirahat. Setelah mengecup kening istrinya, Jalal segera meninggalkan Jodha untuk menemui komandan Freddy. Namun sebelumnya, Jalal sudah berpesan pada Shivani untuk selalu berada didekat Jodha agar kalau Jodha membutuhkan sesuatu, Jodha tidak perlu repot repot naik turun tangga.

LOVE AND REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang