FLASHBACK: ON!
Disebuah kafe bernuansa manis yang berada dipinggir kota terlihat tenang, sesekali suara tawa dan obrolan pengunjung menambah kesan nyaman didalam kafe itu. Tapi, bukan kafe nyaman dan tenang itu yang diceritakan. Melainkan Managernya yang bernama Lilo sekarang sedang cemberut dengan seorang perempuan berpakaian maid yang tertawa ngakak disampingnya.
"Ish, Mika gak asik banget. Bete gue, ah!" perempuan yang dipanggil Mika itu semakin terpingkal. Bahkan tanpa segan Mika mencubit pipi chubby Lilo si Manager kafe sekaligus teman SMAnya yang masih nempel dengannya hingga sekarang. "MIKA SAKIT!!!" tawa Mika tidak berhenti bahkan ketika ia hampir tersungkur karna dorongan kencang Lilo yang menyingkirkan cubitan ganas Mika dari pipinya.
"Abisnya lo sih, apaan coba maksudnya tiba-tiba bilang kangen mantan? Random banget," Mika mengusap air mata yang ada dipelupuk matanya karna kebanyakan tertawa. "Emangnya enak masih sayang mantan? Cari yang baru gih," Mika menepuk kepala Lilo yang lebih pendek beberapa centi darinya.
"Tau deh yang udah nikah sama cinta sejati dari SMA," Lilo berkata dengan nada nyolot tapi senyum lembut yang terukir dibibirnya berkata lain. "Kapan ya gue bisa kayak lo dan Izaya, Mik? Gila banget dari tahun kedua SMA pacaran sampe sekarang nikah. Parahnya lagi Izaya itu cinta pertama lo!" Mika hanya tertawa kecil mendengar cerita tentang kisah cintanya yang dengan semangat Lilo ceritakan ulang entah keberapa kalinya.
Mika memang sudah menikah dengan cinta pertamanya, Izaya. Dari pacaran hingga menikah, Lilo adalah saksi cintanya. Lilo selalu mendukung hubungan Mika dan Izaya. Bahkan terkadang ketika Mika dan Izaya berkelahi, Lilo bisa menjadi orang yang paling heboh dan rusuh agar pasangan itu berbaikan kembali. Ada satu saat ketika Mika dan Izaya berada diambang akhir hubungan, Lilo turun tangan dengan cara yang paling ekstrim. Lilo memakai kaus putih dengan tulisan '#TEAMZayaKaFOREVER' yang sangat memalukan dan berteriak-teriak didepan kelas Izaya lalu kelas Mika untuk memarahi pasangan itu agar berhenti bertindak egois dan semaunya. Mika dan Izaya sempat pura-pura tidak mengenal Lilo, tapi karna tindakan gila itu juga mereka menjadi berbaikan kembali. Ah, jika dibiacarakan satu-satu sepertinya tidak akan selesai kegilaan tingkah Lilo yang kadang berperan besar dalam hubungan Mika dan Izaya.
"Gue bosen dengar cerita itu, Lo." Mika mendengus pelan yang dibalas Lilo dengan mengembungkan pipi dan meraih kursi didekatnya lalu mendudukinya. Saat ini adalah jam istirahat, hingga Lilo dan Mika bebas mengobrol untuk beberapa menit kedepan ditempat istirahat para pekerja yang disediakan.
"Tapi serius deh, Mik. Tadi malam gue nontong ulang anime Kuroko no Basuke dan ketika gue liat Aomine-kun..." Lilo menghela nafas berat sebelum melanjutkan kalimatnya. "...gue ingat Hakim."
Mika tertawa kembali kali ini tidak terlalu keras seperti sebelumnya. "Kalo udah tau gitu, kenapa masih ditonton? Yaelah, hobi bener ingat mantan," Mika menatap Lilo dengan miris.
"Namanya gue sayang mantan, gimana dong?"
"Emangnya mantan sayang lo?"
"Kalo masalah itu sih..." Lilo menggeleng pelan dengan wajah melas, "Mantan gak sayang gue."
"Njir, Lo!" Mika tertawa ngakak hingga beberapa pekerja yang beristirahat menoleh entah kepo atau merasa tidak nyaman karna keributan yang dibuat oleh dua perempuan itu. Tapi, sepertinya mereka berdua tidak peka dengan perasaan orang-orang sekitar. "Ngenes banget jadi lo, ya? Udah ah gue mau nelpon Zaya aja."
"Cih, mesra-mesraan mulu sama suami. Ga aus?" Lilo berdiri dan menatap Mika yang sedang mengetik ditelpon genggamnya. Seketika Mika menoleh mendengar kalimat yang diucapkan Lilo.
"Daripada lo, mikirin mantan mulu. Ga aus?" Mika memeletkan lidah lalu berlari menjauh saat Lilo sudah melepaskan sepatunya dan bersiap melempar benda itu kearahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
We Are (EX) Lovers
ChickLit[15+] Tak ada yang aneh dari 4 orang perempuan yang sedang berkumpul disudut tempat duduk yang ada disebuah kafe pinggir kota. Tak ada yang benar-benar aneh dari sahabat lama yang sedang reuni untuk bernostalgia bersama. Memang tidak ada yang aneh j...