Semoga Hubungan Kalian Langgeng

609 32 0
                                    

FLASHBACK: ON!

"H-haris?" Lilo tergagap dan dengan gerakan kaku melambaikan tangan menyapa Haris yang mengangguk sekali.

"G-gue mau bilang ini-"

"LILO! KENAPA TIBA-TIBA LARI?" teriak seseorang dari belakang yang membuat ucapan Hakim terpotong. Lilo menoleh dan mendapati Zahra yang berwajah kesal lalu berlari mendekat. "Eh?! Ada apa ini? kok..." Zahra mengatup bibirnya dan menatap Lilo, Hakim, serta Haris bergantian.

"Zahra?" Lilo mengerutkan kening pelan sebelum akhirnya tersenyum miring menyadari kalau pemikiran pertamanya terbukti benar. Zahra adalah pacar Hakim, mana mungkinlah kalau pacarnya Hakim itu si Haris! Seru Lilo dengan perasaan yang hancur untuk kesekian kalinya.

"Mending kita pergi dari sini, Lo!" Zahra berucap panik dan mencoba menarik Lilo untuk menjauh, tapi Lilo dengan sigap menahan pergerakan itu hingga mengundang tatapan bingung dari Zahra. "Ada apa? Udah buruan kita pergi!"

"Loh kenapa? Pacar lo ada didepan ngapain perginya sama gue?" tanya Lilo tertawa mengejek. "Semoga hubungan kalian langgeng," ucap Lilo singkat lalu menggerakan tangannya yang sejak beberapa saat yang lalu digenggam oleh Zahra. Walaupun sakit, Lilo tetap berusaha bersikap dewasa dengan berjabat tangan dan mendoakan yang terbaik untuk Zahra dan Hakim kedepannya.

"Langgeng sama siapa? Hakim?" tanya Zahra bingung lalu melepaskan jabatan tangan Lilo dengan cepat. Lilo sendiri menatap Zahra dengan alis berkerut dan mata menyipit menuntut penjelasan. Zahra menghela nafas berat dan melirik Hakim penuh arti. Sepertinya Hakim membaca arti itu sehingga mengangguk mengiyakan.

"Jadi lo gak balikan sama Hakim?" tanya Lilo ragu yang dibalas anggukan dari Zahra. Seketika ketakutan menguasai pikiran dan hati Lilo. Jangan bilang kalau...

"Gimana bisa buat balikan kalau Hakim sudah punya pacar. Terlebih itu adalah sepupu gue dan sekarang orangnya ada disebelah Hakim."

Pikiran Lilo menjadi nyata. Ketakutannya ternyata benar kalau Hakim memiliki hubungan terlarang dengan Haris. Sebuah hubungan yang dilarang agama namun Lilo dukung sepenuhnya. Tapi untuk kasus kali ini, Lilo sungguh tidak terima. Dua lelaki yang ia sukai ternyata saling mencintai. Apa ada yang lebih menyesakkan dari apa yang Lilo alami?

"Apa itu benar?" tanya Lilo menatap Hakim dan Haris bergantian. Ah, mereka bedua seperti saudara kalau lagi bersama seperti itu. Tidak cocok menjadi pasangan gay, gumam Lilo yang menangis kencang dalam hati.

"Iya, itu benar." Hakim membuang wajah tak berani menatap Lilo yang tertawa getir mendengar penyataannya.

"Gue bakal ucapin kalimat yang gue bilang beberapa saat lalu," ucap Lilo setelah menghentikan tawanya. Dengan berat Lilo menghembuskan nafasnya lalu mengukir sebuah senyum terpaksa diwajahnya. "Semoga hubungan kalian langgeng."

Tanpa mengucapkan apa-apa lagi, Lilo berbalik dan berjalan menjauh dengan langkah yang sekuat tenaga dibuat tenang. Lilo tidak ingin lari, seberat apapun ia akan berjalan perlahan. Meninggalkan segalanya dibelakang, tidak perlu melarikan diri dan menyakiti diri sendiri kedepannya. Cukup tenangkan diri dan menangis sedikit ditiap langkah kecil yang ia jalani. Tapi sekali berlari, air mata harus segera berhenti. Karna menurut Lilo, berlari sambil tertawa lepas lebih menyenangkan daripada dengan sebuah tangisan.

→↔←

FLASHBACK: OFF!

"Setelah itu, gue galau hampir seminggu penuh dan tidak pernah mendengar kabar dari tiga orang itu hingga sekarang. Tapi sekarang biasa aja sih, gue kayak lebih bisa nerima kalau Hakim maupun Haris memang bukan jodoh gue." Lilo merenggangkan tubuhnya yang kaku lalu berteriak senang. "AKHIRNYA HARI INI BERAKHIR JUGA!"

We Are (EX) LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang