Wah, Namanya Keren...

1.3K 49 0
                                    

FLASHBACK: ON!

"Selamat pagi, Bu Mitha~"

"Mitha, selamat pagi!"

"Pagi, Bu Dokter."

"Bu Mitha, selamat pagi!"

"Morning, Mithaaa"

"Hai, Bu Dokter~"

"Selamat bekerja, Mitha~"

"Mitha, semangat kerjanya!"

"Bu Dokter, have a nice day!"

Dengan senyum manis Alsa membalas sapaan rekan kerja maupun pasien disepanjang koridor rumah sakit. Tak heran jika Alsa sangat terkenal ditempat kerjanya. Alsa mempunyai talenta dan wajah yang cantik dengan kacamata membingkai mata hitam pekatnya yang indah. Belum lagi kesopanan dan keanggunan yang menjadikan Alsa 'the most wanted lady' dikalangan pria yang ada disana. Rekan kerja maupun pasien.

"ALSAAAAAA~" teriakkan yang menggema dikoridor itu sontak membuat Alsa menoleh dan tubuhnya pun limbung begitu saja saat seorang pria berjas putih memeluknya erat. Alsa menghela nafas pelan dan melepaskan dengan paksa pelukan tersebut.

"Pantes gue ga dapat pacar. Lo jangan nempel gini dong sama gue, ntar cowo-cowo ganteng pada salah paham tau!" pria itu tertawa kencang lalu mengacak gemas rambut Alsa. Sang pemilik rambut mendelik kesal, "Rusuh amat lo pagi-pagi. Kenapa sih?"

"Bu dokter sok takut disalah-pahami. Emang situ udah bisa move on dari Sebastian?" mendengar hal itu membuat wajah Alsa merah padam. Dengan gerakan salah tingkah, ia menaikkan bingkai kacamatanya yang tak melorot sama sekali.

"Udah deh gausah mulai..." Alsa meninggalkan pria didepannya dengan langkah cepat dan sedikit dihentak. Disampingnya, pria itu mengambil langkah lebar untuk menyusul Alsa.

"Jangan baper dong, cupcup... HAHAHAHAHA~" bukannya menghibur, ternyata pria itu hanya membuat Alsa makin emosi. Dengan penuh nafsu, Alsa menginjak keras kaki pria itu dengan wedges yang ia kenakan.

"ANJRIITTTTTT" pria itu melompat kesakitan sambil menatap Alsa yang sekarang tersenyum lebar seakan bahagia melihat kejadian itu. "SAKIT TAU, SA!"

"Abis siapa suruh bahas-bahas mantan. Itu salah lo, Daffanian Rizky Prestya!" Alsa memeletkan lidah dan menjulingkan matanya, lalu berlari kecil meninggalkan pria itu yang tersenyum kecil melihat punggung kecil Alsa.

Daffanian Rizky Prestya, atau biasa dipanggil Dokter Daffa itu adalah teman masa SMAnya Alsa. Dari dulu, Alsa selalu memanggilnya Kiki disaat semua orang memanggilnya Daffa. Tapi, hal itu justru membuat Daffa merasa istimewa. Begitu pula dengan Alsa yang selalu dipanggil Dokter Mitha namun Daffa memanggil perempuan itu dengan nama 'Alsa'. Alsa pernah bilang kalau orang tertentu saja yang boleh memanggil dengan nama itu, dan Daffa masuk dalam bagian orang tertentu itu. Hal kecil yang entah kenapa semakin membuatnya begitu bahagia setiap mengingatnya.

←↔→

"Jangan lupa nanti makanannya dimakan ya, Angel. Dokter Mitha akan datang lagi nanti sore, cepat sembuh ya, sayang~" Alsa mengelus lembut rambut seorang gadis kecil yang tersenyum lemah dan mengangguk kecil. "Bu Dokter, nanti kita main sama-sama ya kalo Angel sudah sembuh..." lirih Angel yang terdengar sedih keluar dari bibir mungil nan pucatnya. Alsa mengangguk dan tersenyum manis sebelum meninggalkan kamar rawat Angel.

"Kasian ya, Mit?" tanya seorang suster muda yang berjalan disamping Alsa. Mendengar pertanyaan itu membuat Alsa mengangguk samar. Suster itu menghela nafas berat, "Angel pasti menjadi anak manis yang ceria jika saja ia tak kehilangan kakinya. Kasian sekali, diumur semuda itu telah mendapatkan cobaan yang cukup berat," suster itu berucap lirih dan Alsa terlihat tidak ingin menanggapi perkataan itu.

We Are (EX) LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang