Epilog

858 39 4
                                    

Lilo, Alsa, Intan dan Dita berlari kencang menyusuri koridor rumah sakit. Mereka berempat langsung ngebut kerumah sakit saat dimasukkan kedalam multichat oleh Izaya yang memberi kabar kalau Mika telah melahirkan.

Lilo yang berlari paling depan masih dengan pakaian maidnya, disusul Alsa yang agak kesusahan karna stiletto yang ia kenakan, dibelakangnya ada Intan yang berlari tertatih dengan rok span putihnya yang belum sempat diganti, dan terakhir adalah Dita masih lengkap dengan pakaian baletnya.

BRAKKK!!!

Dengan tidak berperikepintuan, empat perempuan tersebut mendobrak pintu tak bersalah ruangan tempat Mika dirawat. Mengundang kekagetan orang-orang yang ada didialam ruangan itu.

"PONAKAN GUE MANA?!"

"IYA, PONAKAN BARU MANAA?"

"MIKA BAIK-BAIK AJA, KAN?"

"KYAAA MAU KETEMU DEDEK BAYI GEMES!!!"

Mika menghela nafas berat dan lelah melihat empat tamu hebohnya yang baru datang membuat keributan, membuat dokter yang mengecek keadaan Mika tertawa kecil.

"Teman-temannya heboh sekali, ya?" sang Dokter bertanya yang dibalas Mika dengan gelengan kuat.

"Mereka bukan temen-temen saya, Dok! Nyasar kali tuh," jawab Mika seenaknya.

"Ibu Mika jahat sekali," ucap sang Dokter lalu mengalihkan pandangannya kearah empat perempuan yang tengah dimarahi Izaya didepan pintu.

"HEH, KALIAN RIBUT BANGET! KAGAK NGERTI INI RUMAH SAKIT?!" Izaya berteriak kesal sampai urat-uratnya nampak.

"LO SENDIRI JUGA RIBUT, IZAYA BEGO!"

"DIH, KAGAK PUNYA KACA YA, MAS?"

"IZAYA, LO MAU GUE SUNTIK MATI? NGESELIN, YA?"

"KAN LO TERIAK JUGA?!"

Para dokter dan suster yang mau keluar dari ruangan Mika menyempatkan diri untuk berhenti dan menegur keributan yang dibuat oleh lima manusia tidak tau diri tersebut.

"Ini adalah rumah sakit, lebih baik kalian semua lebih tenang agar tidak mengganggu pasien lain." Sang Dokter tersenyum manis, membuat empat perempuan tersebut terdiam. "Terima kasih atas pengertiannya."

"Mas ganteng senyumnya leh uga."

"Rok spanku warna putih, jas mas dokter juga putih. Apakah ini namanya jodoh?"

"Mas, gak mau kerja dirumah sakit yang sama kayak adek?"

"Please bilang kalau sebenarnya Mas ini adalah werewolf! Cepat culik aku sekarang, Mas!"

Sang Dokter membuang wajahnya karna merona setelah digombal para perempuan jomblo didepannya. Dua orang suster yang membantu tak dapat menahan tawanya sehingga menjauh perlahan agar bisa menertawakan sang dokter sampai puas.

"DASAR JOMBLO GENIT!" seru Izaya seraya mendorong empat perempuan itu kedalam ruangan. Tak Izaya hiraukan segala nyirnyiran yang ditujukan untuknya, Izaya lebih fokus meminta maaf kepada sang dokter yang memang memiliki wajah tampan dan senyuman yang manis.

"Jahat."

"Gak punya hati."

"Kada baik."

"Nyebelin."

Sekuat tenaga Izaya menahan emosi saat ia berbalik telah dihadapkan pemandangan dimana empat jomblo menatapnya tajam penuh rasa tidak terima.

"Kalian berisik banget, untung anak gue gak nangis atau jantungan tiba-tiba!" seru Mika yang memeluk anak pertamanya yang sedang menyusu.

"MIK, PORNO MIK!" teriak Lilo berlari kearah Mika lalu menutup dada wanita itu.

"Goblok! Lagian gak ada siapa-siapa juga, lo pada kan cewek pada punya semua... dan Izaya pun udah pernah liat juga." Mika melotot kepada Lilo yang berteriak membuat anaknya bergerak gelisah. "Sana! Ganggu aja lo kayak orang ketiga."

"Bahasa lo kotor banget, Mik." Lilo berdecak dan menggeleng kepalanya dengan sok. "Tuh liat muka suami lo jadi merah gak jelas." Dengan santainya Lilo menunjuk Izaya yang wajahnya merona samar. "Mikir jorok tuh pasti!"

"Bacot kalian semua!" seru Intan kesal sebelum berjalan mendekat ketepi ranjang Mika lalu berdiri disamping Lilo. "Udah ketemu nama anaknya? Wah, cewek ya?" Intan bertanya antusias dan mata berbinar menatap sosok mungil yang dibalut selimut hangat warna pink pastel.

"Iya, Ntan, cewek nih!" Mika menatap anaknya dengan lembut. "Namanya Maya Putri Vinandra. Bagus gak?"

"Dih, gabungan nama tuh kisahnya?"

"Bagus aja kok."

"Lucu banget Maya. Dari nama Mika-Izaya, hm?"

"Kapan gue nyusul lo, ya, Mik? Elah, pacar aja gak punya."

Mendengar penuturan terakhir yang menyedihkan dari bibir Dita, membuat Alsa, Intan dan Lilo menepuk bahu perempuan itu lalu saling berpelukan seperti Teletubbies.

"Kasian jomblo, tabah terus ya~"

"Dit, kalo jomblo jangan terlalu ditampakin juga."

"Jangan kayak gitu, Dit. Gue sedih loh dengernya."

Mika tertawa kencang dan Izaya sekali lagi menghembuskan nafas berat sambil menepuk keningnya lelah.

"Ehm, tapi dokter yang tadi boleh juga." Dita melepaskan pelukan dari Alsa, Intan dan Lilo. Sebuah senyum licik terukir dari wajah imut Dita yang membuat ketiga perempuan lainnya melotot dan berseru.

"Gak, gue udah targetin mau gebet tuh dokter!"

"Mas dokter harus sama gue gamau tau!"

"Gue adalah dokter dan sebangsa dengan tuh cogan. Lo semua mending mundur aja!"

Mika berdehem, membuat empat kepala perempuan yang tengah merebutkan seorang dokter ganteng itu menoleh hampir bersamaan. Dengan senyum miring Mika berucap, "For your information, kalo dokter yang kalian targetin itu kebetulan jomblo dan lagi cari jodoh tuh. Kebetulan dokter tadi kakaknya temen gue juga. Kalian mau gue bantu?"

"YES! CEMIWIW GUE TUH!"

"MAU!!! ITU JODOH GUE FIX!"

"LO SEMUA BERISIK, UDAH PASTI ITU TEMAN HIDUP GUE! JADI MIKA HARUSNYA BANTU GUE!"

"GAK, GAK! MIKA BAKAL JADI TIM GUE! UDAH JELAS KALAU DOKTER ITU FUTURE HUSBAND GUE LAH!"

Izaya melemparkan sebuah tas ransel kearah empat perempuan yang berisik itu agar diam, dan cara itu berhasil.

"Asik banget sih!"

"Lo ngapain ikutan rusuh?"

"Cari masalah sama kita?"

"Serbu aja yok ah!"

Dengan brutal keempat perempuan itu mengeroyok Izaya dengan mengkelitik, menjambak, menjitak, bahkan berteriak tepat ditelinga lelaki itu. Bukannya menolong, Mika malah tertawa puas melihat suaminya disiksa seperti itu.

Ah, sepertinya mereka semua baik-baik saja ya?

→↔←

Nah loh siapa dokter tadi?!

Oh iya Mora mau kasih tau kalau WAEL ada sekuelnya nanti~

Iya nanti.

Sekuelnya itu bakal nyeritain masa SMAnya Alsa, Dita, Intan, dan Lilo. Tentang awal mereka bisa sampe ga bisa move kayak gitu dan awal mereka ketemu juga.

Rute(?)nya kayak WAEL juga nanti berurutan dari Alsa dulu.

See you NEXT STORY!

We Are (EX) LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang