FLASHBACK: ON!
Alsa bersembunyi dibalik tembok dan dari jarak yang tak bisa dibilang dekat itu, ia melihat sosok yang ingin ia hindari tapi harus ditemui sekarang. Alsa mengintip waktu di jam tangan yang melingkar, lalu terdengar decihan dari Alsa.
03.00 P.M
Alsa sudah telat 1 jam dari jam janjiannya dengan Michaelis dan seharusnya Alsa tak seharusnya lebih lama lagi mengulur waktu seperti pengecut begini. Dengan berat hati, Alsa menghampiri Michaelis. Tak lupa, Alsa menyiapkan sebuah senyuman yang lebih terlihat seperti ringisan.
"Hei," Alsa menepuk pelan bahu Michaelis yang membuat pemilik bahu berbalik dan tersenyum saat melihat seseorang yang telah ia tunggu selama satu jam lamanya.
"Sorry ya, gue datangnya telat karna tadi ada masalah sebentar..." Alsa berucap dengan nada tidak enak. Bohong jika Alsa berkata telat karna ada masalah, nyatanya pekerjaan hari ini berjalan mulus tanpa kendala apapun.
"No problem, berangkat sekarang?" Michaelis mengulurkan tangannya, bersedia menyambut tangan Alsa. Namun, Alsa hanya menatap ragu tangan itu tanpa meraihnya. Sadar jika Alsa tak ingin menyambut tangannya, Michaelis tertawa kecil dan menarik kembali tangannya.
"Sorry lagi, gue... uhm..." Alsa bergumam sambil meremas ujung rok yang ia kenakan. Michaelis hanya mengacak rambut Alsa yang dibiarkan tergerai itu hingga sedikit berantakan, lalu Michaelis menarik lengan Alsa dan berlari menjauh dari gedung rumah sakit menuju tempat parkir. Alsa hanya mengikuti Michaelis dalam diam karna lidahnya pun kini terasa kaku.
→↔←
"KOK LO TAU SIH GUE PENGEN BANGET KE FESTIVAL INI?!" Alsa menatap papan selamat datang dihadapannya. Festival yang diadakan seminggu dalam 3 tahun ini sangat dinantikan oleh Alsa, namun ia tak mempunyai cukup waktu untuk mendatangi Festival itu dikarenakan kesibukan yang tak ada habisnya.
"Bagus deh, ayo kita bersenang-senang!" seru Michaelis sambil merentangkan tangannya. Alsa tersenyum lebar dan mengangguk kuat, "AYO!!!" jerit Alsa sambil berlarian memasuki area Festival.
Michaelis tertawa dan menggeleng melihat kelakuan Alsa yang seperti anak kecil. Apa benar sosok kekanak-kanakkan disampingnya sekarang adalah Dokter yang dikenal sebagai perempuan anggun nan tenang? Michaelis masih dengan tawanya bergumam, "Apa benar dia itu dokter? Menggemaskan sekali."
→↔←
Alsa sepertinya benar-benar lupa akan kekhawatiran tentang Michaelis. Karna, mereka berdua menikmati Festival selayaknya sepasang kekasih yang menghabiskan waktu luang bersama. Tak jarang beberapa orang menatap mereka dengan iri.
Michaelis merasakan hatinya sangat senang. Bagaimana tidak, ia seperti mendapatkan jackpot! Bayangkan, Alsa tanpa ragu menarik tangannya ke stan-stan makanan, bahkan menyuapinya sambil tertawa lepas. Alsa benar-benar terlihat sangat menikmati waktu bersama ini, dan Michaelis merasa puas, ditambah ia jugalah yang menciptakan kebahagiaan Alsa hari ini.
Hari sudah mulai bergradiasi jingga. Alsa beristirahat disalah satu kursi panjang yang disediakan, sambil menunggu Michaelis yang membeli minuman. Alsa memainkan ponsel dan membuka galeri yang menampilkan foto-fotonya dan Michaelis saat menikmati Festival dengan senangnya.
Ada wajah Michaelis yang kepanasan memakan takoyaki baru jadi dan wajah Alsa yang menahan tawa saat mengambil gambar. Ada gambar sedikit blur yang menampilkan mereka berdua tertawa lepas. Ah, Alsa ingat, itu adalah foto saat mereka tak sengaja melihat seorang remaja cowok yang diputusi pacarnya dengan tidak elitnya, yakni disiram air kopi. Sontak hal itu mengundang tawa jahat dari Michaelis dan Alsa. Hina ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are (EX) Lovers
ChickLit[15+] Tak ada yang aneh dari 4 orang perempuan yang sedang berkumpul disudut tempat duduk yang ada disebuah kafe pinggir kota. Tak ada yang benar-benar aneh dari sahabat lama yang sedang reuni untuk bernostalgia bersama. Memang tidak ada yang aneh j...