Eh?!

559 37 0
                                    

FLASHBACK: ON!

"...Penampilan kalian tadi cukup bagus dan saya akui itu. Sekian dan selamat untuk kalian semua!"

Puluhan orang berseragam paskibra bersorak senang saat Pembina mereka memberi opini selepas upacara kemerdekaan dihadapan presiden. Dalam hati, mereka sangat bersyukur karna latihan keras selama berbulan-bulan lamanya membuahkan hasil yang tidak mengecewakan.

"Kalian boleh bubar sekarang!"

Semua orang disana berkumpul menyatukan tangan dan menyorakkan yel-yel mereka dengan semangat sebelum akhirnya bubar dengan wajah puas dan lelah yang menyatu. Begitu pula seorang perempuan yang merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku, "Ah, kayaknya mandi rendaman air panas enak nih."

"INTAN!" perempuan itu menoleh pelan lalu tersenyum tipis mendengar seruan dari seorang perempuan yang dengan semangatnya berlari kearahnya. Disusul oleh seorang lelaki yang berjalan santai dibelakangnya.

"AAAKKKKK GAK SIA-SIA PERJUANGAN KITA SELAMA INI YA, NTAN?" perempuan dipanggil Intan itu tertawa pelan saat perempuan yang berteriak heboh tadi memeluknya erat. "Gimana kalo malam ini nginap dirumah gue?"

"Gue diajak juga gak?" kedua perempuan itu menoleh kesumber suara yang berasal dari laki-laki berpostur tegap dengan senyum miring nan mesum.

"Enggak, bahkan didalam mimpimu, Leo!" ucap perempuan yang masih memeluk Intan kepada lelaki bernama Leo. "Sana lo, ganggu acara cewek aja!"

"Gue ga ada liat tanda kalo elo cewek selain namamu, Tania!" seru Leo sambil tertawa mengejek. Perempuan bernama Tania itu dengan wajah cemberut menghadap Leo dan tanpa berdosanya menginjak kaki Lelaki itu hingga sang pemilik kaki meringis.

"Sembarangan! Lo gak liat depan dan belakang di tubuh gue yang menonjol ini?" Tania berpose sok seksi yang membuat Leo dan Intan ngakak. Jelas saja, hal itu membuat Tania bingung, "Lo pada ngapain ngakak? Victoria Secret's Angel tersinggung loh!"

"Mimpi lo ketinggian, papan cucian!" seru Leo sambil menepuk punggung Tania pelan. Dengan kasar Tania menjauhkan tangan Leo dan menatap Intan meminta pembelaan.

"Maaf, Tan, kali ini gue setuju sama Leo. Pfftt... HAHAHAHAHA" Intan memalingkan wajahnya dan tertawa puas hingga wajahnya memerah.

"Dasar jahat!" Tania berjalan menjauh kearah parkiran dengan mendumel pelan.

"Sok ngambek, awas kalo balik lagi!" Leo tertawa sambil menggeleng pelan melihat tingkah salah satu sahabat perempuannya itu.

"Balik lagi?" Intan membeo sambil menatap lelaki yang dengan kerlingan jahil menaruh telunjuknya didepan bibir.

"LEO!!! HELM GUE KEMANAAA???"

Teriakkan heboh itu lebih dari cukup memberi Intan sebuah jawaban kalau Leo membuat ulah lagi. Intan menggeleng dan berjalan menuju Tania yang mulai heboh sendiri di tempat parkiran.

"Ntan, lo mau kemana?" Leo berjalan disebelah Intan sambil bertanya yang hanya balas perempuan bermata elang itu dengan mengendikkan bahu acuh tak acuh, "Cuek amat jadi cewek, Ntan."

"Gue mau bantuin Tania nyariin helm yang lo sembunyiin. Lama-lama tuh anak bikin malu nanti."

"Intan ga asik, ah!"

"Biarin," ucap Intan sebelum akhirnya berlari kebalik semak-semak untuk mengambil sebuah helm berwarna hitam-pink. Leo mendecih kesal karna Intan lagi-lagi menghancurkan rencana jahilnya.

→↔←

Paginya, Intan terbangun karna cahaya matahari yang menerobos memasuki kamarnya melalui celah-celah jendela yang tertutup korden. Dengan malas, Intan bangun dan menoleh kesamping dimana Tania tertidur dengan tidak elitnya. Karna Tania tertidur dengan mulut menganga, jejak iler yang membekas dan rambut acak-acakkan seperti singa. Tak mau melewatkan momen itu, Intan meraih ponselnya untuk mengabadikannya.

We Are (EX) LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang