Mantan?

1K 50 0
                                    

FLASHBACK: ON!

"Meg, lo duluan aja deh, gue nanti aja..." suster yang dipanggil Mega menatap heran Dokter yang menjadi partner kerjanya. Alsa mendorong pelan bahu mungil Mega dan dengan kesal suster manis itu membalik badannya, "Kenapa sih, Mit? Lo punya utang belum dibayar sama dia?" tanya Mega yang dibalas delikan tajam dari Alsa. "Kok lo mikirnya gitu, Meg?" tanya Alsa yang membuat Mega menolak pinggang.

"Abis lo kayaknya takut banget sama dia," Alsa hanya diam dan tanpa banyak bicara berjalan mendahului Mega.

"Apaan coba? Tadi dia gamau, sekarang malah jalan duluan... Aneh banget, untung cantik!" Mega menatap Alsa dengan sorot kesal dan heran secara bersamaan. Mega menggeleng pelan lalu menyusul Alsa dengan berlari kecil.

←↔→

"P-p-pem-pemeriksaan sele-s-sai... S-saya akan kem-bali n-nan-nanti sore..." Mega cengo sedari tadi melihat tingkah dokter dihadapannya. Bahkan, sikapnya lebih buruk daripada seseorang yang memiliki demam panggung. Mega gak yakin kalo dokter professional didepannya ini tidak sedang diambil alih alien... benar-benar bukan seperti Dokter Mitha pada umumnya!

"Dokter, baik-baik aja, kan?" Alsa berjengit saat Michaelis bertanya dengan nada khawatir. Sontak Alsa mundur selangkah dan dengan wajah memerah ia berteriak pelan, "WALAUPUN LO MIRIP MANTAN GUE, BUKAN BERARTI GUE KENAPA-KENAPA!" dan ucapan spontan itu membuat ruangan menjadi hening. Menyadari kebodohannya, Alsa menutup mulutnya dan memejamkan mata merasa malu. Lutut Alsa melemas dan tanpa ia sadari, dirinya melorot pelan hingga berjongkok.

"Mantan?" Michaelis bertanya dengan nada yang sedikit mengejek. Hal itu membuat Alsa menenggelamkan wajahnya dibalik lututnya.

Mega dengan cepat menghampiri Alsa lalu berjongkok disebelahnya, dan Mega berbisik pelan, "Mit, lo bikin malu aja... emang lo gabisa move on, ya?" pertanyaan yang paling Alsa benci keluar begitu saja dari bibir Mega. Alsa dengan cepat berdiri dan menatap tajam Mega yang masih berjongkok. Mega dengan gerakan pelan mendongak untuk menatap Alsa, dan ia kini merasa takut dengan tatapan Alsa yang siap membunuhnya detik itu juga.

"GUE UDAH MOVE ON! POKOKNYA UDAAAHHH!" Mega membelalakkan matanya saat melihat mata Alsa yang berkaca-kaca, dan wajah Alsa benar-benar merah padam.

"Mit..." panggil Mega ragu. Yang dipanggil berbalik badan dan lari menjauh diiringi isakan kecil.

Dikamar itu, menyisakan Mega dan Michaelis yang terbengong melihat kejadian barusan. Mega menoleh dan disaat yang sama, Michaelis menatap Mega dengan penuh tanya.

"Dokter Mitha beneran gak kenapa-napa?" tanya Michaelis dengan nada ragu dan wajah pucatnya memancarkan kekhawatiran yang terlihat jelas.

"Gatau juga. Apa jangan-jangan Dokter Mitha kesambet setan, ya? Soalnya saya denger, kemarin dia main didekat kamar mayat," ucap Mega sambil mengingat-ngingat. Setelah itu, Mega menjerit tertahan. "Tuh kan! Pasti dia kesambet deh!"

"Ngapain dia main dikamar mayat?" Michaelis tertawa kecil dan membayangkan wajah Alsa yang ketakutan disekeliling mayat. 'Pasti sangat lucu' pikir Michaelis yang tanpa sadar membuat bibirnya tersenyum tipis.

Mega menatap Michaelis dengan ekspresi lelah. "Dokter Mitha walaupun sesempurna itu sebenarnya kelakuannya cukup aneh. Kadang saya tidak mengerti..."

"Benarkah? Contohnya seperti apa?" Mega mengerling jahil ke Michaelis yang membuat lelaki itu menatapnya bingung. "Kenapa?" tanya lelaki itu yang dibalas gelengan pelan serta senyum jahil dari bibir Mega.

"Apa anda menyukai Dokter Mitha? Saya lihat, daritadi anda penasaran sekali dengannya~" tanya Mega sambil menaik turunkan alisnya dan senyum menyebalkan mengembang dari bibirnya.

We Are (EX) LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang