Seorang pria yang sedang dalam perjalanan bisnis memutuskan untuk menelepon rumah untuk berbicara dengan istrinya. Dia sangat terkejut saat ternyata seorang wanita lain yang mengangkatnya.
"Siapa kau?" tanya pria tersebut."Saya pelayan yang bekerja di rumah ini," jawab sang wanita.
"Seharusnya tidak ada pembantu di rumah kami," kata sang pria penasaran.
"Benar, tapi saya baru saja dipekerjakan oleh nyonya rumah hari ini. Saya belum sempat bertemu dengan anda."
"Bisakah kau berikan teleponnya pada isteriku?" Sang pria sudah mulai berang dan merasa curiga saat itu.
"Nyonya sedang di kamar sekarang ..." Sang pelayan berhenti sebentar dengan kikuk sebelum melanjutkan. "Saya pikir pria yang sedang bersamanya adalah suaminya ... maaf sekali."
"Kau mau $500?" tanya sang pria, sebuah rencana terlintas begitu saja dalam kepalanya.
"... apa yang anda mau dari saya?" tanya pelayan itu ragu-ragu, namun jelas bahwa uang sebesar itu sangatlah besar baginya.
"Ada sebuah pistol di dalam laci meja telepon. Seharusnya terisi. Aku ingin kau mengambil pistol itu, dan membunuh mereka berdua. Kau bersedia?"
"Baiklah, saya akan mencobanya."
Selanjutnya hanya hening yang ada saat pelayan tersebut pergi. Sang pria bisa mendengar dengan jelas suara langkah kaki pelayan tersebut menaiki tangga. Tiba-tiba dua suara letusan keras terdengar sebelum kemudian suara langkah kaki terdengar kembali menuju telepon.
"Halo?" Pelayan tersebut kembali. Sang pria tersenyum puas.
"Semuanya berlangsung lebih mudah dari yang kusangka," aku sang pria puas.
"Terima kasih. Apa yang harus saya lakukan dengan mayatnya?"
"Pertanyaan bagus ... Lempar saja ke kolam," jawab sang pria sambil memikirkan jalan keluar lebih baik sesampainya di rumah nanti.
"Kolam? Kolam yang mana? Tidak ada satu kolam pun di rumah ini."
Keduanya terdiam membisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CreepyPasta & Horror Story
HorrorKumpulan cerita tentang creepypasta dan cerita horror yang menggunakan bahasa Indonesia dan dapat membuat bulu kudukmu berdiri. Baca pada malam hari atau saat sendirian.. Tapi aku mengingatkanmu untuk selalu memperhatikan sekitarmu, 'mereka' bisa sa...