Seorang gadis menceritakan kepada temannya bahwa ia punya rahasia besar yang ia sudah sembunyikan selama beberapa tahun. Orangtuanya telah terbunuh saat dia berusia 15 tahun. Ia berkata kakak laki-lakinya sudah gila karena sudah menusuk ibu dan ayahnya hingga mati.
Temannya itu terkejut dengan cerita mengerikan yang ia dengar.
"Aku minta maaf." Katanya, berusaha menenangkan gadis itu. "Apa yang terjadi dengan kakak laki-lakimu setelah itu?"
"Dia sudah ditangkap oleh polisi." Jawab gadis itu. "Ada persidangan. Aku duduk di ruang sidang selama beberapa minggu, mendengarkan pengacara berpendapat soal kasus ini. Akhirnya, mereka memutuskan menghukum kakakku sebagai pembunuh dan mengeksekusinya."
"Itu mengerikan!" Kata temannya.
"Ya, memang." Jawab gadis itu. "Dia dihukum mati. Dia di eksekusi dengan suntikan yang mematikan."
"Ini pasti sulit untukmu." Kata temannya.
"Kau tidak percaya betapa sulitnya ini." Jawab gadis itu. "Aku hidup dengan kegelisahan. Tidak bisa makan, tidak bisa tidur. Aku mencoba melupakan kejadian mengerikan itu. Aku merasa depresi, bahkan sampai anemia. Itu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkannya."
"Pernahkah kau bercerita tentang ini pada siapapun?" Tanya temannya.
"Tidak, tidak pernah." Jwab gadis itu. "Aku punya banyak pertanyaan, tapi mereka tidak pernah menjawabnya. Aku terkejut dengan eksekusi kakakku, dia tidak pernah mengatakan tentang itu. Dia tidak pernah mengatakan kenapa dia membunuh orang tuaku. Dia hanya menatap dengan tatapan kosong saat mereka memberikannya suntikan yang mematikan."
"Ada satu cara untuk mengetahui jawabannya." Kata temannya. "Aku tidak tahu apakah ini menarik bagimu, tapi aku tahu seorang wanita yang berprofesi sebagai psikiater. Dia bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah mati. Dia benar-benar baik. Mungkin dia bisa membantumu mencari jawaban yang kau cari."
Beberapa hari kemudian, gadis itu menemui psikiater itu dan berkonsultasi tentang masa lalunya. Psikiater itu mematikan lampu, menyalakan beberapa lilin, lalu duduk di kursinya. Dia lalu menyentuh bagian belakang gadis itu.
Beberapa menit berlalu dan gadis itu duduk dengan diam.
"Sekarang, kau bisa menanyakan apapun padaku." Bisik psikiater itu.
"Kenapa kakakku kehilangan kewarasannya?" tanya gadis itu.
"Kakakmu tidak pernah kehilangan kewarasannya." Jawab psikiater itu pelan. "Dia masih sangat waras."
"Lalu, kenapa kakakku membunuh orangtuaku?" Tanya gadis itu lagi.
"Kakakmu hanya bertanggung jawab atas kematian satu orang." jawab psikiater itu.
Akhirnya, gadis itu mengerti apa yang terjadi. Lalu dia menutupi mukanya dengan kedua tangannya dan mulai menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
CreepyPasta & Horror Story
HororKumpulan cerita tentang creepypasta dan cerita horror yang menggunakan bahasa Indonesia dan dapat membuat bulu kudukmu berdiri. Baca pada malam hari atau saat sendirian.. Tapi aku mengingatkanmu untuk selalu memperhatikan sekitarmu, 'mereka' bisa sa...