Suasana pagi hari di Wildeous Senior High School ini tidak jauh berbeda dengan suasana sekolah di SMA Negri lainnya, beberapa siswa berlari menyusuri koridor kelas menuju kelas mereka masing ya mengingat ini sudah pukul tujuh pagi, namun tidak dengan salah satu murid laki laki yang masih berada di jalan mengayuh sepeda BMX kesayangannya. Ya, Keenan dia dengan santainya melajukan sepeda berwarna hitam miliknya itu, sesekali melakukan beberapa aksi dengan sepeda kesayangannya tersebut. Keenan menghentikan sepedanya di depan gerbang sekolah yang menjulang tinggi dan sudah tertutup tentunya. Keenan mencari keberadaan satpam penjaga gerbang sekolah itu,"Pak Budi!." Panggilnya sambil melambaikan tangannya
"Eh mas Keenan, telat lagi mas." Ucap pria yang usianya jauh di atas Keenan
"Hehe iya. Pak Budi tolong bukain gerbang dong, saya mau masuk nih." Pinta Keenan dengan nada memelas
"Waduh, gimana ya mas, saya mau aja sih nolongin mas Keenan tapi tadi Mrs. Melody udah ngelarang saya bukain gerbang buat anak anak yang telat, apalagi buat mas Keenan yang sering telat." Jawab Budi ragu ragu, Keenan menghela nafasnya gusar
"Ayolah pak, nanti saya beliin kacang sama kopi deh buat nemenin bapak jaga, tapi bukain pintu ya." Keenan berusaha membujuk Budi,
"Boleh lah, tapi cuma kali ini ya mas." Tangan Budi terulur membuka gembok yang sudah terkunci itu
"Yes! Pak Budi emang baik!." Keenan tersenyum penuh kemenangan.
"Pak Budi! Jangan bukain gerbangnya!." Suara melengking dari belakang Budi, Budi membalikkan badannya dan menundukkan kepalanya.
"Davin Keenan Aleandro, telat lagi heum?." Ujar wanita berpakaian rapih, kemeja merah marun menempel di badannya sebuah rok span berwarna hitam dengan pendek selutut melengkapi dirinya.
"Hhhuh! Iya mrs. Tapi tolong bukain gerbangnya dong!."
"Pak Budi bukain gerbangnya." Budi melangkah membukakan gerbang untuk Keenan, Keenan menuntun sepedanya memasuki halaman sekolah.
"Keenan!." Panggil mrs. Melody dari belakang Keenan
"Apa mrs? Saya mau masuk kelas."
"Apa? Enak sekali kamu bilang mau masuk kelas, kamu ikut saya ke ruangan saya." Melody berjalan lebih dulu meninggalkan Keenan yang harus memarkirkan sepedanya terlebih dahulu.
Knock knock knock..
"Came in Keenan." Ucap Mrs. Melody dari dalam. Pintu kaca itu sudah terbuka lebar, Keenan memasuki ruangan berwarna putih ini dengan terpaksa, wajahnya telihat sangat enggan untuk berurusan kembali dengan mrs. Melody.
"Keenan, kenapa kamu selalu telat sekolah? Apakah kamu tidak bisa memakai mobil agar tidak terlambat ke sekolah?." Tanya Mrs. Melody membenarkan letak kacamatanya.
"Mrs. Melody gimana sih? Kalau saya pakai mobil justru saya kena telat kan macet." Elak Keenan sambil menyadarkan tubuhnya di sandaran kursi yang ia duduki.
"Kalau begitu kamu sudah memakai sepeda bukan? Harusnya kamu tidak terlambat Keenan."
"Ya saya sudah berusaha agar tidak terlambat sekolah mrs." Jawab Keenan berbohong.
"Keenan, saya tau kalau papa kamu adalah pemilik sekolah ini, tapi saya minta kamu tidak memanfaatkan hal itu agar terbebas dari hukuman hukuman yang kamu dapat. Sekali lagi kamu terlambat saya akan melaporkan ini pada papa kamu." Ucap mrs. Melody tegas. "Kamu boleh ke kelas sekarang." Keenan bangun dari duduknya dan berjalan keluar ruangan, langkah terhenti ia berbalik badan menghadap mrs Melody.
"Kalau mrs. Mau hukum saya silahkan aja, saya nggak akan bilan ke papa saya. Ohya saya tidak pernah menyangkut pautkan masalah papa saya pemilik sekolah ini dengan kelakuan saya di sekolah, saya tidak semanja itu. Permisi." Ucapnya kemudian berjalan keluar ruangan, Melody memijat pelipisnya pelan karna ulah Keenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love my BMX Boy
Teen FictionCinta membutakan segalanya, apa cinta juga bisa membuat seseorang merubah sifatnya untuk orang yang disukai? Davin Keenan Aleandro, seorang siswa sekolah menengah atas yang hobby bermain BMX Jessica Veranda Kyara, siswi sekolah menengah ke atas...