Keenan duduk sambil mengacak rambutnya kesal. Ia menatap ponselnya yang sudah retak dan memperlihatkan foto seseorang."Sial! Kenapa harus anak itu?!." Umpatnya kesal.
"Aaarghh!." Ia mencengkram kuat botol soda di tangannya.
Flashback
Keenan baru saja hendak memakai helm fullfacenya, tiba-tiba Deni, murid baru itu menghampirinya dan menyilangkan tangan di depan dada.
"Davin Keenan Aleandro, setelah hampir sepuluh tahun gue ga lihat lo. Ternyata takdir mempertemukan kita lagi. Kebetulan yang sangat di sengaja bukan?." Ujar Deni meremehkan.
Keenan meletakkan kembali helmnya dan ia letakkan di atas tangki motornya ia gunakan tempat menyangga kepalanya.
"Mungkin, lo lupa sama gue. Deni Yogiswara. Ingat?." Ujar Deni sambil mengunyah permen karet dalam mulutnya.
Keenan membelalakkan matanya setelah mengingat nama itu. Ia mati-matian menahan emosinya, tanganbya sudah terkepal kuat di atas helmnya.
"Lo harus hati-hati mulai sekarang." Deni mendekat ke arah Keenan.
Keenan turun dari motornya, ia berjalan mendekat pada Deni.
"Mau apa lagi lo, apa lagi yang mau lo rebut?!." Ujar Keenan dingin.
Kini Keenan yang ramah dan baik sudah berubah menjadi Keenan yang keji, dan dingin. Deni tertawa meremehkan, Keenan makin mengepalkan tangannya.
"Hahahha, lo mau tau? Gue rasa, Veranda nggak terlalu buruk." Ujar Deni santai
Bug!
Satu pukulan keras Keenan sukses membuat Deni terhuyung. Pria itu memegang sudut bibirnya yang sudah mengeluarkan darah.
"Santai, lo sangat menyayangi gadis itu ya?." Ujar Deni.
"Jangan pernah lo berharap bisa rebut, Veranda!." Ujar Keenan sambil menekankan nama Ve dan kembali memukul Deni.
"Keenan! Stop!." Keenan menghentikan layangan pukulannya setelah melihat Veranda.
Ia bangun dan merapihkan seragamnya, ia menepuk kemejanya yang kotor. Menatap Deni sengit
"Kamu apa-apaan sih, kenapa mukulin dia?." Ujar Veranda
"Kenapa? Kamu ngga suka?." Jawab Keenan yang masih terbaka emosinya.
"Apa? Oke, terserah!." Veranda pergi meninggalkan Keenan.
"See? Cepat atau lambat Ve akan jadi milik gue." Ujar Deni sambil menyenggol lengan kanan Keenan dan berlalu.
Deni menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Keenan
"Ohiya, sayangnya gue akan tetep ngerebut Veranda." Desisnya lalu benar-benar pergi.
Keenan menendang kesal ban motornya,
"Arghh! Shit!." Umpatnya
"Nggak akan gue biarin siapapun ngerebut Veranda. Nggak akan!." Ujar Keenan sambil mengatur nafasnya.
Flashback off
Keenan mengambil jaketnya dan memakainya. Kemana lagi ia akan pergi? Tentu saja ke rumah Veranda
Keenan menghentikan motornya di pekarangan rumah Veranda, bersamaan dengan Rey yang baru saja turun dari mobilnya.
Keenan tersenyun ke arah Rey, dan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love my BMX Boy
Teen FictionCinta membutakan segalanya, apa cinta juga bisa membuat seseorang merubah sifatnya untuk orang yang disukai? Davin Keenan Aleandro, seorang siswa sekolah menengah atas yang hobby bermain BMX Jessica Veranda Kyara, siswi sekolah menengah ke atas...