"Wohoooo! Akhirnya UN kelar jugaaa!." Teriak Farish senang."Alhamdulillah.." Boby mengucap syukur.
Sementara Keenan hanye tersenyum melihat tingkah sahabat-sahabatnya, matanya tertuju pada seorang gadis yang juga sedang melepaskan kelegaannya karna Ujian Nasional sudah terlewati
Siapa lagi kalau bukan, Veranda. Keenan hanya diam dan terus memperhatikan Veranda yang sesekali tertawa lepas karna Shania dan temannya yang lain.
Cinta?
Tentu, Keenan masih sangat mencintai Veranda. Bahkan rasa itu makin memenuhi seluruh ruang hatinya.
Rindu?
Pasti, Keenan rindu saat mereka bersama. Canda tawa mereka, merinduka moment dimana ia bisa menggoda Veranda hingga gadis itu blushing.
"Kalau lo masih cinta, perjuangin." Boby menepuk pundak Keenan. Membuat Keenan dengan cepat mengalihkan pandangannya dan tersenyum kecut.
"Engga, gue udah ngg-."
"Sampai kapan lo mau nutupin perasaan lo? Sampai kapan lo mau ngorbanin kebahagiaan lo, Nan?." Potong Boby cepat.
Keenan menghela nafasnya panjang, ia kembali menatap Veranda yang kini juga tengah menatapnya.
Gadis itu tersenyum simpul pada Keenan sebelum kembali mengobrol dengan Shania dan yang lain.
"Mendingan lo kejar deh, Nan." Ujar Faris
"Bener kata Faris. Daripada lo nyesel?." Celetuk Frans
"Inget, Mas. Penyesalan di akhir. Kalau di awal pendaftaran!." Ujar Adam yang mendapat sorakan dari Faris
"Jawa! Gue juga tau kalau penyesalan di akhir! Dasar.." Desis Frans.
***
Keenan memainkan PS di kamarnya, setelah selesai dengan rentetan acara menjelanh ujia dan ujian nasional. Inilah waktu untuk menyegarkan pikiran kembali.
Sebenarnya dulu Keenan berencana ingin mengajak Veranda pergi ke puncak jika selesai Ujian Nasional.
Namun semua itu harus ia kubur jauh-jauh. Mengingat tak ada lagi hubungan antara ia dengan Veranda.
"Aku.. Aku kangen kamu, Ve." Guman Keenan. Tanpa ia ketahui seorang gadis berparas cantik sudah berdiri di belakangnya.
"Aku nggak tau. Kamu sudah terlalu jauh merebut hatiku. Kamu sudah terlalu jauh membawa rasaku pergi.. Bolehkah jika aku egois dan kembali mendapatkanmu?." Gadis itu tersentak kaget
".. Aku ingin menjadi egois untuk urusan ini.. Bolehkah? Dan maukah kamu kembali berjuang bersamaku?." Keenan menjatuhkan stick PSnya ketika merasakan seseorang melingkarkan lengannya di lehernya.
Keenan tau betul pemilik parfurm ini, Keenan diam dan mendengarkan suara isakan gadis itu yang makin jelas terdengar.
"Kamu boleh menjadi egois, Keen. Kamu sangat boleh menjadi egois... Dan aku, aku akan selalu bersedia untuk berjuang bersama kamu." Ujar gadis itu ditengah isakannya
Keenan mengusap lembut lengan itu.
"Ve.. Maaf." Gumam Keenan, pria itu mendongakkan kepalanya melihat Veranda
Keenan menepuk sofa sebelahnya yang kosong, Veranda mengangguk dan menempati tempat itu.
"Aku nggak tau harus gimana lagi, aku udah lelah harus terus berpura pura bersikap dingin ke kamu. Harus terus melihat kamu di dekat pria lain. Itu sakit, Ve. Kamu yang hampir setiap hari dekat dengan Deni, kamu yang tiap hari terus bersam-."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love my BMX Boy
Teen FictionCinta membutakan segalanya, apa cinta juga bisa membuat seseorang merubah sifatnya untuk orang yang disukai? Davin Keenan Aleandro, seorang siswa sekolah menengah atas yang hobby bermain BMX Jessica Veranda Kyara, siswi sekolah menengah ke atas...