▶️ 20. Hujan

1.3K 113 11
                                    


Keenan duduk memandangi kertas yang bertuliskan nilai nilai tryoutnya kemarin.

Ia menundukkan kepalanya lesu, ia tak berhasil mendapatkan nilai sempurna.

"Keen! Gimana, gue denger nilai lo bagus-bagus." Ujar Frans menghampiri Keenan

Keenan tak menjawab hanya memberikan kertas itu pada sahabatnya.

"Gila! Nilai matematika lo sembilan. Hampir sempurna, gue aja dapet tujuh!." Ujar Frans.

"Gue gatau lagi, papa pasti bakal marah." Ujar Keenan lesu.

Keenan menghela nafasnya oanjang, matanya tak sengaja menangkap sosok Alex yang berjalan dari arah mobil.

"Mampus!." Ujarnya

Frans mengerutkan keningnya, ia mengikuti ekor mata Keenan. Alamgkah terkejutnya saat melihat Alex. Ia dengan cepat berlari menjauh

"Gue.. Duluan ya!." Teriaknya

"Keenan!." Teriak Alex pada putranya.

Keenan hanya diam dan menundukkan kepalanya.

"Papa tau dari Mrs. Melody kalau hari ini adalah pembagian hasil tryout. Coba papa lihat." Ujar Alex.

Keenan memberikan kertas berisikan nilai itu pada Alex.

Senyum pria itu memudar, saat melihat tak ada nilai sempurna di keetas tersebut.

"Bodoh!." Ujar Alex sambil menampar pipi kanan Keenan.

"Maaf, Pa." Lirih Keenan

Alex mendecak kesal dan melonggarkan ikatan dasinya.

"Papa rasa kamu punya banyak waktu luang ya, dan papa dengar kamu kembali main BMX. Iya?." Kata Alex sakartik

"Pa-." Belum sempat Keenan menjawab Alex sudah memberinya pukulan pada ujung bibirnya

"Apa?! Keenan, ingat baik baik. Kamu harus mendapatkan nilai sempurna saat ujian nasional! Dn tinggalkan hobbymu itu. Perusahaan papa sudah menunggu kamu, anak bodoh!." Umpat Alex dan memukul Keenan.

"Kamu pulang kerumah dan masuk ke ruangan papa!." Tegas Alex dan kembali melanglah menuju mobilnya.

Keenan berdiri dan memegangi luka do wajahnya, dadanya naik turun menandakan emosinya yang memuncak.

"Ini.. Dasi kamu." Ujar seseorang.

Keenan mengmbilnya cepat dan mengikt pada krah kemejanya

"Keen, nilai kamu turun? Kenapa?." Tanya gadis di hadapannya

Keenan menatap gadis itu datar.

"Bukan urusan lo." Ujarnya dingin dan berlalu.

Veranda menghela nafasnya.

"Aku merindukanmu, sangat merindukanmu." Guman Veranda

***

Keenan memasuki rumahnya, ia di sambut oleh pembantu rumahnya yang nengatakan jika Alex sudah menunggunya di ruangannya.

"Pa." Ujar Keenan

"Bagus, sekaranh coba jelaskan kenapa nilai kamu seperti ini!." Ujar Alex

"Maaf, Keenan udah berusaha sebisa mungkin, maaf." Ujar pria berseragam itu

"Sekali lagi papa lihat nilai kamu turun, papa nggak akan segan buat ngelakuim yang lebih dari ini!." Ancam Alex.

Keenan meringis memegangi luka yanh Alex berikan padanya. Ia berjalan keluar ruangan sang ayah menuju kamarnya.

I Love my BMX BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang