▶️ 13. Perubahan, untuknya

1.5K 119 21
                                    


Keenan baru saja pulang bermain BMX, hobbynya yang sudah lama ia lakukan. Selama ini Veranda tak pernah melarangnya seperti sang ayah.

Keenan berjalan santai memasuki rumahnya, ia tak melihat ada tanda tanda sang ayah di rumah. Bagaikan mendapat angin segar, karna itu tandanya ia tak perlu beradu mulut dengan sang ayah, Alex.

Baru dua anak tangga yang ia naiki untuk menuju kamarnya, ia sudah ditarik dari belakang dan membuatnya tersungkur di lantai.

"Kamu, sudah berapa kali papa bilang. Jangan bermain hobby bodohmu itu!." Ujar Alex geram.

"Apa perduli papa?." Tanya Keenan tajam.

"Kamu itu anak laki laki satu satunya yang papa miliki, itu berarti kamu juga yang harus melanjutkan bisnis keluarga ini, Keenan!

Kamu pikir siapa lagi kalau bukan kamu. Sinka? Cobalah pakai otak kamu. Setidaknya buatlah papa bangga denganmu, dengan kamu tidak lagi melakukan hobbymu yang berbahaya dan tidak penting itu?." Ujar Alex mulai lirih.

Keenan masih diam dan berdiri di depan Alex, ia menundukkan wajahnya tak mau menatap wajah Alex.

"Sudahlah, cepat kamu ke kamar. Ini sudah larut malam." Ujar Alex langsung meninggalkan Keenan.

Keenan menatap punggung pria itu yang menghilang di balik pintu ruang kerjanya. Keenan menghela nafasnya panjang. Ia menaiki tangga dengan perasaan yang campur aduk.

Keenan menghempaskan tubuhnya di ranjangnya, ia menghela nafasnya dan menatap langit langit kamarnya

Ting!

Keenan mengambil ponselnya dari dalam saku celananya, pesan dari Veranda rupanya, ia tersenyum dan membuka pesan itu.

JVeranda : Sudah di rumah? Jangan lupa belajar. =]

Keenan tak membalas pesan itu ia menekan tombol video di aplikasi tersebut. Ia menunggu Veranda mengangkat video darinya.

"Keen?."

"Oh, haiii! Hehehe." Jawab Keenan dengan cengiran anehnya.

"Kenapa? Tumben banget ngevidcall." Ujar Veranda, Keenan tertawa renyah sambil menatap layar ponselnya.

"Gapapa, kangen aja. Kenapa, ga suka? Yaudah aku matiin."

"Jangan! Ihh apaan deh, gitu aja dibawa serius." Ujar Ve kesal sambil menggembungkan pipinya

"Aduhh, jangan lucu lucu dong. Aku kan kangen jadinya. Lagi ngapain?." Tanya Keenan

"Menurut kamu aja, lagi apa." Jawab Ve sambil membalikkan kamera ponselnya dan memperlihatnya selembaran kertas yang penuh dengan coret coretan.

"Masih banyak tugasnya? Aku bantu mau?." Tawar Keenan

"Gimana caranya?."

"Aku udah buat soal soal itu kok, kamu mau lihat?."

"Nggak ah, kapan pinternya kalau nyontek kamu. Paling kamu salah semua, bweek!." Ejek Veranda sambil menjulurkan lidahnya.

"Ngejek banget." Jawab Keenan kesal

"Sinka mana? Aku kangen nih, udah lama ga ketemu kan." Ujar Veranda

"Kamu mau lihat Sinka?." Ve mengangguk. "... Tunggu yaa, semoga anaknya belum tidur." Keenan berjalan keluar kamar ia membalikkan kameranya sehingga menampilkan langkah kakinya dan bentuk rumahnya.

Saat Keenan membuka pintu kamar adiknya, Ve terkejut saat menyadari semua barang barang di kamarnya adalah kuning, atau sebut saja 'Minions'.

"Keenan... Sinka suka minions juga?." Tanya Veranda.

I Love my BMX BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang