"Haii!." Sapa seorang gadis yang muncul di balik pintu apartemen Keenan lalu memeluk pria itu."Gilaaa gue ga nyangka lo di sini!." Ujarnya lagi
"Wait.. Harusnya gue yang bilang gitu ke lo. Sejak kapan lo pindah ke Indonesia?." Tanya Keenan.
"Udah lama, lo aja yang ga tau!." Keenan menatap kesal pada gadis itu. "Gue ngga lo suruh masuk?." Tanya gadis itu.
Keenan memundurkan badannya dan membuka pintu lebih lebar, untuk memberi jalan gadis tadi
"Guys! Kenalin ini Celine. Sepupu gue." Keenan memperkenalkan gadis bernama Celine itu pada teman-temannya,
"Hai Celine!." Sapa Bobby dab yang lainnya.
"Kenalin, abang Frans." Frans mengulurkan tangannya.
"Hai, Celine." Sapa Celine
"Kenalin juga Aa' Farish." Kini giliran Farish
"Heeee, haloo. Mas Adam." Adam memperkenalkan dirinya. Namun Celine lebih dulu ditarik Keenan kebelakanh tubuhnya
"Lo, lo pada ga pantes buat Celine. Playboy cap minyak telon kaya kalian, jangan harap deketin adek gue!." Ujar Keenan dingin
"Wailah... Pak bos marah."
"Tau lagi dapet ya lo?." Ujar Adam sambil memonyongkan bibirnya
"Gausah sok luc-!." Ujar Keenan terhenti lalu meraih ponselnya.
"Halo... Oh, iya gapapa... Ini udah selesai kok, tadi dibantuin anak-anak... Dimana?... Oke tunggu aku." Keenan menutup teleponnya
"Biar gue tebak.. Pasti..."
"Veranda!." Ujar Frans.
"Tau aja, oh iya Celine, gue tinggal ya. Saran gue lo balik ke apartemen lo. Duluan!." Keenan berlari sambil menyaut jaket kulitnya.
"Emm kak, Celine tanya boleh?." Tanya Celine
"Kenapa?." Jawab Bobby yang sejak tadi tak begitu tertarik dengan gadis itu
"Veranda itu siapanya Kak Keenan?." Bobby menutup bukunya dan menunjuk sebuah bingkai foto dengan dagunya
"Ve itu pacarnya Keenan. Keenan sayanh banget sama Veranda, dia rela ngelakuin apapun buat Veranda." Ujar Bobby.
Celine meneliti foto tadi, sebuah foto Keenan dan Veranda yang berpose layaknya pasangan anak muda sekarang, senyum keduanya tak bisa berbohong jika mereka sangat bahagia
"Celine baliik ya kak, bye." Bobby mengernyitkan dahinya.
"Aneh." Gumam Bobby.
***
Di tempat lain Keenan menunggu Veranda keluar dari sebuah toko kue. Ia menyandarkan tubuhnya pada motornya.
"Haii." Sapa Veranda riang
"Halo, sudah selesai?." Tanya Keenan. Veranda mengangguk. "... Yuk pulang." Ajak Keenan
"Maaf ya aku ngga bisa bantuin kamu beres beres apartemen." Ujar Veranda
Keenan tertawa dan melirik dari kaca spion motornya. "Gapapa, lagian udah ada anak-anak juga." Ujar Keenan
"Kamu beli kue buat apa?." Tanya Keenan
"Hari ini mama ulangtahun, jadi aku beliin kue. Hehehe." Mendengar jawaban Veranda, Keenan teringat masa kecilnya
Semua memorinya terputrar bagaikan sebuah film. Ia ingat saat kecil ia selalu membelikan Vania, atau mamanya kue ulangtahun. Ia bahkan rela menggunakan uang jajannya deni hadiah untuk sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love my BMX Boy
Novela JuvenilCinta membutakan segalanya, apa cinta juga bisa membuat seseorang merubah sifatnya untuk orang yang disukai? Davin Keenan Aleandro, seorang siswa sekolah menengah atas yang hobby bermain BMX Jessica Veranda Kyara, siswi sekolah menengah ke atas...