West Family House Part 1

35 3 0
                                    

Aku dan kakak keluar akan turun ke lantai satu. Tapi, aku melihat sebuah pintu yang sedikit terbuka.

"Ruangan apa ini?" Tanyaku

"Aku tidak tahu. Sebaiknya kau tutup saja pintunya." Jawab Kakak Kay

Aku berpikir sebentar dan langsung menutup pintunya

"Ah... Ternyata kalian di sini. John ingin pergi ke rumah lamanya." Kata Kakak Corwin sambil mendekati kami

"Sungguh? Bagaimana dengan Zaide?" Tanya Kakak Kay

"Dia akan ikut bersama kita.

"Kalian juga akan ikut." Lanjutnya

"Kalau begitu ayo!" Kata Kakak Kay

Kami pun keluar dari rumah luas ini.

"Tidak kusangka ini. Aku masih bingung."Kataku

"Lebih baik kita rahasiakan ini. Aku yakin John tidak ingin kita tahu akan rahasianya. Jika ia tahu kalau kita tahu segalanya tentang Zaide, dia akan begitu sedih."Kata Kakak Kay

Kami sekarang ada di luar. Melihat Kakak John yang masih di tempat yang sama bersama Kakak Zaide. Masih terlihat murung. Tapi sesekali ia tersenyum pada Kakak Zaide.

"Ayo, John! Let's go!"

Kakak Kay menutup pintu dan mengunci pintu masuk dan kami pun pergi. Tentunya dengan berjalan kaki.

"Seingatku, rumah itu ada di luar hutan ini. Pagi ini aman, kan, Zaide?" Tanya Kakak John

"A... Aku tidak yakin. A... Aku takut."Jawab Kakak Zaide dengan ketakutan

Kakak John mendekati kakak angkatnya itu dan memeluknya.

"Semua akan baik-baik saja, Zaide. Tenanglah."Kata Kakak John

"Jo... John,"

"Kakak John sama seperti kakak." Gumamku

"Benarkah? Karena aku menyayangimu, Nia." Kata Kakak Kay yang tiba-tiba memelukku dari belakang

"Kakak mendengarnya, ya?" Tanyaku

"Tentu saja. Hehe..."

"Ayo. Kita lanjutkan." Kata Kakak John sambil melepas pelukannya dan melanjutkan perjalanan

"Mereka sangat serasi, ya. Seperti saudara." Kata Kakak Corwin

"Memang itu kenyataannya. Mereka bersaudara." Kata Kakak Kay

"Apa?!"

Kami pun terus berjalan hingga 1 jam. Ini memang cukup lama. Tapi, kita sudah di luar hutan.

"Melelahkan." Kata Kakak Corwin

"Ayolah. Rumahnya sudah ada di depan kita."Kata Kakak John

Aku melihat sebuah rumah tua yang rapuh. Terdapat banyak tanaman rambat di sana. Berkarat, pudar, jendela saja sudah hancur. Pintu juga sudah di makan rayap.

"Benarkah ini... Ini rumahmu? Rumah keluarga West?"Tanya Kakak Zaide yang berada di depan pagar rumah itu

"Ya. Ini bukan hanya rumahku. Tapi rumahmu juga. Rumah kita di masa lalu, Zaide. Tempat di mana kita menghabiskan banyak waktu bersama. Tempat di mana aku melihatmu tersenyum bahagia di hadapanku. Melihatmu bersedih, tertawa, bahkan, aku pernah melihatmu terjatuh. Bagaimana pun juga, itu masa lalu, Zaide."Jelas Kakak John

"A... Aku... Hmm... Terima kasih, John sudah selalu mengingatkanku. Tapi... Maaf. Aku tetap saja tidak ingat apapun."Kata Kakak Zaide

"I... Itu benar." Kata Kakak Corwin di sebelahku

"Sudah ku bilang." Kata Kakak Kay

"Ini baru permulaan, Zaide. Aku bisa mengerti."

Begitu kerasnya Kakak John berjuang membuat kakaknya ingat akan keluarganya. Tapi... Itu memang tidak mudah.

Berarti selama ini... Kakak John berusaha membuat Kakak Zaide ingat akan keluarganya. Ia ingin Kakak Zaide kembali menjadi seorang kakak baginya.

"Zaide, pegang tanganku. Aku akan mengajakmu masuk dan menelusuri tempat ini." Kata Kakak John

"Apa dia serius?" Tanya Kakak Corwin

"Impossible! John, are you still crazy? Masuk ke rumah itu?! Bisa saja ada... Ular atau apapun yang berbahaya di sana." Kata Kakak Kay

"Aku sudah ratusan kali memasuki rumah ini dalam keadaan seperti ini. Kalian tahu, setiap pagi saat libur, aku memilih ke sini untuk mengenang semuanya."Kata Kakak John

"Jika kalian tidak mau ikut, kalian tunggu saja di sini." Lanjut Kakak John

"A... Apa kau yakin, John? Memasuki rumah ini.... Bisa saja terjadi sesuatu padamu nanti. Aku mencemaskan keadaan kita nanti di sana." Kata Kakak Zaide

"Tidak masalah. Aku sudah sering melakukannya." Kata Kakak John

Kakak Zaide hanya mengangguk dan mereka berjalan masuk ke ke rumah tua itu.

"Apa ini serius? Memasuki rumah itu? Ayolah! Dia memang gila!" Kata Kakak Kay

"Tenanglah, kak. Kita akan melihatnya nanti." Kataku

Hmm... Perasaanku tidak enak sih. Bagaimana pun, semoga tidak terjadi apapun di sana.

Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang