Happy Birthday, Zaide

28 3 0
                                    

Ku buka mataku ini. Kemudian berkedip beberapa kali. Ugh... Kepalaku masih pusing. Hmm... Ku putuskan untuk duduk.

Ku lihat ruangan ini. Oh... Ini kamar murid. Tak ada siapa-siapa di sini. Tapi saat aku melihat ke samping kanan, aku melihat Zaide yang duduk di kursi tertidur dengan posisi kedua tangan dilipat di atas ranjangku kemudian kepalanya berada diatas kedua tangannya. Tubuhnya tidak berbulu lagi. Dia sudah menjadi dirinya lagi.

Aku merasakan sakit pada tangan kiriku. Ku lihat tanganku itu yang ternyata telah diperban. Kemudian kulihat jendela. Ini masih gelap. Mungkin sekarang jam lima. Jadi, aku bangunkan Zaide.

"Zaide, bangunlah. Ini sudah pagi."Kataku

Hmm...

Zaide terbangun dan melihatku.

"Selamat ulang tahun, kakak." Kataku sambil tersenyum padanya

Zaide membalas senyumanku. Senyumannya begitu tipis. Mungkin dia masih mengantuk.

"John, beristirahatlah. Hujan itu membuatmu demam tinggi." Katanya sambil memegang dahiku

Aku melihatnya. Kulitnya pucat sekali. Apakah dia sakit juga?

"Ada apa? Jangan pedulikan aku. Aku... Baik-baik saja." Katanya yang tahu pikiranku

Meskipun dia bilang begitu, tapi dia terlihat sakit. Dan sepertinya dia terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

"Zaide, benarkah kau baik-baik saja?" Tanyaku

Dia hanya mengangguk pelan. Sangat pelan.

Ckrek...

"Zaide, John, ternyata kalian sudah bangun? Selamat pagi!"

"Corwin,"

"Bagaimana keadaanmu, John?" Tanya Corwin sambil mendekatiku

"Aku baik-baik saja." Kataku

"Baiklah. Kau harus banyak istirahat untuk ini." Kata Corwin

"Ya."

Corwin segera beralih pada Zaide.

"Bagaimana keadaanmu saat ini?"Tanyanya

"Aku baik-baik saja, kok. Kau tidak perlu khawatir lagi."Jawab Zaide

"O ya. Tania dan Dr.Foregin ingin menemuimu."

"Maafkan aku. Tapi bisakah kau membawa mereka kesini saja?" Tanya Zaide

"Ah... Benar aku lupa. Aku akan memanggil mereka." Kata Corwin yang kemudian keluar dari kamar

Aku beranjak dari ranjangku. Aku ingin pergi ke sofa untuk duduk.

"John, jangan."Kata Zaide dengan suara yang lemah

Aku melihatnya dan menjelaskan keinginanku.

"Aku hanya ingin duduk di sofa saja. Aku sudah merasa lebih baik, kok."Kataku

"Aku tidak percaya."

"Aku juga tidak percaya dengan keadaanmu, Zaide. Kau selalu berbohong padaku."Kataku

Aku langsung berdiri dan berjalan menuju sofa yang ada di sebrang ranjangku. Mungkin kepalaku terasa lebih berat. Tapi aku masih bisa berjalan ke sofa.

"Kau ini sama saja denganku."Kata Zaide sedikit kesal

"Hehe..."

Ckrek...

"Hmm... Hai, anakku. Benarkah apa kata Corwin dan Kay?"

Seorang kakek tua masuk ke dalam kamar. Dia Dr.Foregin. Aku pernah tahu sekali tentangnya. Dia yang waktu itu menghilang di Hutan Terlarang.

Kemudian, Kay, Corwin, dan Tania masuk ke dalam kamar ini juga.

"Hmm... Itu benar aku tidak bisa berjalan lagi." Kata Zaide yang langsung mengalihkan pandangannya ke bawah dengan matanya yang berkaca-kaca

Aku terkejut mendengarnya.

"Memangnya kenapa anakku?" Tanya Dr.Foregin

"Dia terjatuh saat membawa John ke kamar semalam. Koridor dojo begitu licin karena hujan. Waktu itu John pingsan di tengah hujan. Untung saat itu Zaide sedang memeluknya."Jawab Kay

"Untung saja John tidak terluka juga." Lanjut Corwin

"Tak apa, anakku. Yang penting nikmati hari ini." Kata Dr.Foregin

"Terima kasih. Anda begitu baik padaku selama ini." Kata Zaide

"Hmm... Aku berjanji akan menjaga John beserta keluargamu ini, anakku. Aku akan membantumu." Kata Dr.Foregin

"Terima kasih atas semua kebaikan Anda selama ini, Dok." Kata Zaide

"By the way, happy birthday, son." Kata Dr.Foregin

"Thank you."

"Oh... Yeah. I'm almost forget for this one. Happy birthday, Sensei."Kata Kay sambil memegang bahu Zaide

"Ya! Selamat ulang tahun, Zaide. Semoga kau menjadi seorang kakak yang lebih baik untuk John."Kata Corwin

"Kakak Corwin benar. Di tambah lagi... Kakak harus bisa menjadi guru yang lebih baik! Dan selalu ingat kata-kataku semalam." Kata Tania

Aku terdiam di tempat. Kemudian tersenyum. Tapi Zaide... Tersenyum saja tidak. Apa dia tidak senang?

"Zaide,"

Aku berdiri dan mendekati Zaide. Kay dan Dr.Foregin memberikan tempat di antara mereka yang berada di depan Zaide.

"Zaide, ada apa? Tolong jelaskan padaku apa yang terjadi." Kataku sambil melihat Zaide

"Maafkan aku. Hiks... Aku tidak bisa." Katanya yang mulai menangis lagi

Aku langsung memeluknya lagi.

"Aku lupa. Kau merahasiakannya. Baiklah. Aku tidak akan keras kepala lagi untuk tahu semua rahasiamu." Kataku

Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang