Our New Room!!

24 3 0
                                    

Di ruang keluarga

Kami semua kecuali Zaide berada di ruangan ini. Mendinginkan diri sambil bicara itu mengasikkan.

"Kerja yang baik semuanya! Dan selamat untukmu, Tania!" Kataku

"Terima kasih Kakak John!" Kata Tania

"Aku tidak pernah menyangka kita di angkat menjadi guru." Kata Kay

"Aku juga begitu. Tapi aku senang!" Seru Corwin

"Kalau kita ingin menjadi guru yang terbaik, kita harus seperti Zaide." Kataku

"Benar. Dia guru terbaik di sini." Kata Kay

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan tadi?" Tanya Corwin

"Dia akan menyerahkan jabatannya padaku besok." Jawabku

"Sungguh? Dia setuju untuk berhenti?" Tanya Kay

"Ya. Aku tidak percaya ini!" Kataku

"Selamat, kak!" Kata Tania

"Terima kasih. Kalian sudah mendukungku sejak awal. Ternyata... Dia menerimanya dengan baik. Sepertinya dia mengerti dengan apa yang kupikirkan." Kataku

Tiba-tiba saja suara di Dojo sangat berisik karena ada yang memukul sesuatu di ruangan lain.

"Suara apa itu? Berisik sekali!" Kata Corwin

"Ayo kita keluar dan cari tahu."Kata Kay

Kami semua keluar dari ruang keluarga dan melihat asal suara berisik itu. Asalnya dari kamar murid. Kami bergegas berlari ke ruang itu dan membuka pintunya. Tapi sayangnya terkunci.

"Ah... Andai ada pintu seperti dulu, pasti akan lebih mudah." Kata Tania

Memang sekarang pintu antar ruangan sudah ditiadakan. Memang tidak baik juga tiba-tiba memasuki ruangan dari samping.

Akhirnya, kami memutuskan untuk pergi dan kembali lagi pada saat tertentu.

"Aneh juga. Sebenarnyan siapa orang yang ada di sana?" Tanyaku

"Mungkin hanya kakakmu yang sedang membuat sesuatu." Jawab Kay

"Mungkin saja. Saat latihan sudah selesai, Zaide bicara denganku di halaman. Dan katanya dia ada perlu setelah bicara denganku." Kataku

Ckrek...

Tap tap tap...

"Hey, kalian. Kemarilah!"

Kami semua menengok ke belakang hampir bersamaan.

"Sudah kukatakan. Dan itu benar." Kata Kay

"Ada apa, Zaide?" Tanyaku sambil berbalik arah dan mendekatinya

Yang lain juga mengikuti.

"Ah... Tidak. Aku hanya ingin tahu saja. Apakah kalian menyukainya."Jawab Zaide sambil tersenyum dengan bahagia

"Menyukai apa, kak?" Tanya Tania

"Jika kalian ingin tahu, lihatlah sendiri di kamar murid. Aku ada beberapa urusan lain saat ini. Bergembiralah!"Jawab Zaide yang kemudian berlalu dari kami semua

Corwin hanya mengangkat bahunya. Mungkin ia sedikit bingung dengan apa yang dikatakan Zaide.

"O ya, Tania. Aku ingin kau terus tinggal di sini." Kata Zaide yang ternyata berhenti sebentar

"Benarkah?" Tanya Tania yang langsung melihat Zaide

"Iya." Jawab Zaide

"Wah... Terima kasih, kak!" Kata Tania yang senang

"Sama-sama." Kata Zaide yang kemudian melanjutkan perjalanannya ke suatu tempat

"Kita coba saja ke sana." Kata Kay

Akhirnya kami pergi ke kamar murid dan memasukinya. Di sini begitu gelap. Mengapa ia mematikan lampunya?

"Gelap." Kataku yang tidak bisa melihat apapun di kamar ini meskipun sudah ada cahaya dari luar.

Cklek...

Lampu menyala dan semua benda di ruangan ini terlihat dengan jelas.

"Sudah beres, kan?" Tanya Corwin

"Ya. Terima kasih." Kataku sambil tersenyum pada Corwin

"Itu tidak masalah." Kata Corwin

"Tunggu. Ini..."

Kay terdiam melihat kamar ini.

Aku hanya melihat isi kamar dengan seksama.

"Ini kamar kita?" Tanyaku

"Bukan. Ini kamar murid yang menginap di sini." Jawab Corwin

"Ya. Itu berarti kamar kita, Corwin!" Kataku

"Ya. Itu sama saja kok. Hehe..." Kata Corwin

Kami pun masuk ke kamar dan melihat-lihat apa yang ada di ruangan ini.

"Di sini sudah ada foto kita masing-masing di atas ranjang kita."Kata Kay

"Berarti yang di sini ranjangku." Kataku yang langsung duduk di ranjangku yang paling kiri di samping ranjang Corwin

"Aku di samping Corwin." Kata Kay berjalan sambil mengusap ranjangnya yang ada di pojok kanan

"Kalian bertiga lagi, ya!" Kata Tania sambil tersenyum

"Ya. Kau bisa mampir jika kau mau." Kata Corwin yang membalas senyum Tania

"Tania, masuklah." Kata Kay yang membukakan pintu yang agak jauh di depanku

Tania melihat kakaknya dan tersenyum.

"Ini kamarmu." Kata Kay

"Benarkah?" Tanya Tania

"Ya. Ini adalah kamar perempuan satu-satunya di sini. Jadi begitu luas." Jawab Kay sambil melihat isi kamar adiknya

"Luar biasa!"

Tania berjalan memasuki kamarnya

Begitu bahagianya kamar murid ini di dekor ulang. Ini lebih baik dari sebelumnya. Terdapat sofa yang begitu empuk, karpet yang panjang dan lembut, serta foto-foto kami semua dulu terpampang. Tapi, Tania...

"Tania! Maukah kau menjadi pengisi dinding kosong ini?" Tanyaku

"Maksudmu, dia akan di foto?" Tanya Corwin

"Ya. Dengan begitu lengkaplah sudah." Jawabku

"Dan masalah foto Zaide akan aku ambil sendiri di gudang jika belum di buang." Lanjutku

"Akan aku bantu. Aku akan ke gudang untuk mengambil foto Zaide. Kau foto saja Tania." Kata Kay

"Dan aku akan mencetaknya!" Kata Corwin

"Ok. Bantuan di terima." Kataku yang menerima bantuan mereka

Kay pergi mengambil foto Zaide dan aku mengambil kamera yang aku letakkan di ruang ganti.

Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang