West Family House Part 2

29 3 0
                                    

John P.O.V

Di dalam rumah Keluarga West.

Di dalam sangat gelap. Sebenarnya aku tidak pernah masuk sebelumnya.

Aku berjalan di depan Zaide. Melihat rumah tua ini begitu membuatku merinding. Tapi ini untuk Zaide. Agar dia ingat semuanya.

"Maaf dengan dalamnya. Kau tahu, kan?"Tanyaku

"Ya. Aku tahu itu. Kau mencoba agar aku ingat, kan? Itu tidak masalah."Jawabnya

"Zaide,"

"Ya,"

"Apa kau percaya dengan kelakuan burukmu pada tragedi itu?" Tanyaku

"Aku percaya saja. Meskipun aku tidak begitu ingat. Aku sedikit ingat ketika aku membunuh ibu. Aku tidak percaya aku melakukannya." Jawabnya

"Kau tahu mengapa kau bisa seperti itu?" Tanyaku

"Tidak. Aku tidak pernah tahu apa yang terjadi sebelum malam gerhana 13 tahun yang lalu." Jawabnya

"Yang ku ingat, aku berpisah dengan ayah sewaktu kami pulang bersama. Dan... Kau melarikan diri saat melihatku."Lanjutnya

Aku menengok ke belakang dan dan melihat Zaide yang berdiri di belakangku.

"Zaide, kau begitu menakutkan waktu itu. Aku berusaha berlari darimu dan mendekati ibu. Tapi kau tahu sendiri. Kau membunuh ibu saat aku baru saja menemukannya."Kataku

"Dan ayah tidak pernah ditemukan setelah itu. Di mana ayah kita?" Tanyaku

Zaide hanya menggelengkan kepalanya di depanku. Dia merasa sangat bersalah dengan kelakuannya di masa lalu.

"John, maafkan aku. Aku telah mencelakai orang tua kita. Karena aku, kita hidup tanpa orang tua. Dan... Kita berpisah mulai saat itu." Katanya

"Kau ingat semua itu?" Tanyaku

Zaide menganggukan kepalanya.

"Aku masih ingat itu. Hal yang paling membekas pada hidupku yang aneh ini." Katanya

"Oh, Zaide."

Pembicaraan kami terus berlanjut di dalam rumah yang rapuh ini.

Krak...

Zaide melihat ke atas.

"John, awas!"

Ia berlari ke arahku dengan cepat dan ia mendorongku hingga aku terjatuh.

Brak...

Argh...

Ternyata ini yang ia lakukan. Menyelamatkanku atap rumah yang mulai roboh.

Aku melihatnya. Melihat dia tertimpa beberapa bahan bangunan yang telah rapuh. Rumah ini pun menjadi sedikit terang karena atap yang berlubang.

"Zaide, kau baik-baik saja?" Tanyaku

Dia hanya diam. Tak melihatku. Seperti tak bernyawa. Tapi... Sepertinya dia hanya pingsan.

Aku berdiri dan langsung mengeluarkan Zaide dari timbunan bebatuan yang berasal dari atap ini.

"Zaide, bertahanlah!"

Aku berusaha menyingkirkan semua bebatuan ini darinya. Aku tidak akan tahu apakah ia dapat bertahan atau tidak. Tapi, aku harus berusaha dulu.

Aku mendengar suara angin yang kencang.

"John! Keluarlah! Badai akan datang!"

Teriakan Kay yang begitu kencang masuk dalam telingaku. Dengan cepat aku melanjutkan pekerjaan ini.

Brak...

Bruk...

Beberapa material banguan ini runtuh. Dan mungkin rumah ini akan hancur karena badai. Aku harus cepat mengeluarkannya dan keluar dari sini.

Ini tempat yang begitu berbahaya untuk saat ini. Aku tetap berusaha meskipun runtuhnya bangunan ini membuatku takut.

Brak...

Tapi... Aku harus mengeluarkan Zaide meskipun dia seorang zombie atau monster. Dia kakakku sekaligus anggota keluarga West yang masih ada selain diriku

Bruk...

"Zaide, bangun! Ku mohon! Aku butuh kau untuk menarikku lari dari rumah ini!"

Memang. Dia seorang kakak yang dapat berlari cepat. Dia selalu menyelamatkanku dengan cepat. Seperti tadi.

"Zaide!"

"John! Cepat keluar! Rumahnya akan hancur!"

Teriakkan Kay masih sangat kencang. Dia tidak akan pergi tanpaku.

"Batu terakhir!"

Aku menyingkirkan batu terakhir yang menimpa kakak. Dan aku membawanya keluar.

Brak...

Trang...

Apa kita bisa selamat? Apa hanya aku yang selamat? Semoga saja kami selamat dari rumah ini.

"JOHN!!!"

Kay berdiri di depan pintu. Aku segera mendekatinya dan keluar dari sini.

Akan tetapi, saat aku akan keluar...
Bagian depan bangunan ini akan hancur. Aku... Aku berlari ke luar. Dan aku tak sengaja melepaskan Zaide dari tanganku. Aku ingin kembali. Tapi, Kay menarikku keluar dari rumah ini.

Brak...

Bruk...

Aku berhasil keluar, ketiga saudaraku melihatku dan aku menengok rumah yang hancur itu.

"Kenapa kau ingin kembali? Kau mau mati tertimpa bangunan?" Tanya Kay dengan nada marah

"Za... Zaide, aku tak sengaja melepasnya dari tanganku." Jawabku sambil terus melihat bangunan itu

"Apa?! Keterlaluan!"

Aku melihat Kay yang sudah kesal. Dan ia pun menamparku dengan kencang hingga pipiku sangat sakit.

"Kakak! Jangan begitu pada Kakak John! Dia tidak sengaja, kak!" Kata Tania yang membelaku

"Tania, dia sudah gila! Dia mengajak Zaide ke rumah tua ini. Dan inilah akibatnya! Ayo kita kembali. Badai akan datang sebentar lagi."Kata Kay sambil berjalan menjauhiku

"Bagaimana dengan Zaide?" Tanyaku

"Itu tanggung jawabmu. Kau yang mengajaknya ke sana. Jadi, kau yang harus bertanggung jawab mengeluarkannya. Meskipun dia meninggal, aku tidak akan melakukan apapun. Itu sudah tanggung jawabmu, John." Jawab Kay sambil terus menjauh dariku

"Kakak John, boleh aku bantu?" Tanya Tania yang berdiri di depanku

"Dengarkan kakakmu. Ini sudah tanggung jawabku. Ini adalah salahku. Pulanglah. Dan bermainlah dengan Kay dan Corwin." Jawabku

"Kakak baik-baik saja di sini sendirian?" Tanya Tania

Aku menganggukkan kepalaku.

"Ya. Aku akan baik-baik saja."Jawabku

"Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa."Kata Tania sambil meninggalkanku dengan rasa menyesal karena tidak bisa membantuku

Ia berjalan pergi menyusul kakaknya bersama Corwin. Maafkan aku, Zaide. Dan terima kasih atas pertolonganmu.

Aku melihat rumahku dan bersiap untuk mengali rumah ini. Ini tanggung jawabku. Aku tidak bisa meminta bantuan. Meskipun bantuan sangat berharga untuk saat ini.

Ku pejamkan mataku ini dan ku pegang pipiku yang masih sakit ini. Tak ku sangka aku begitu gila karena ingin kakakku kembali. Ini tak ada artinya! Semua yang ku katakan padanya sia-sia. Dia tak ingat apapun kecuali sebelum tragedi itu terjadi.

"John West, apa yang kau lakukan di luar sini? Badai akan datang!"

Aku menengok ke belakang dan melihat sosok kakek tua yang melihatku

"Se... Sensei Lord?"

Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang