Teaching Day Part 1

22 3 0
                                    

Setelah mengganti pakaian, aku mengajak Zaide untuk melihat Dojo. Tapi Devy datang dan meminta izin untuk mengajak Zaide berkeliling. Aku pun ikut dengannya.

"Ok, terima kasih sudah mengizinkanku, Kakak John. Aku akan menunjukkan ruangan barunya."Kata Devy

Kami pun berjalan mengikuti Devy yang sibuk memberitahukan semua ruangan baru di Dojo ini. Dari ruang ganti, kamar murid, sampai kamar guru yang di perbarui dengan begitu spesial.

"John, jika aku tidak bisa mengajar lagi, aku ingin memberikan kamar spesial itu beserta jabatanku padamu."Kata Zaide sambil melihat kamarnya yang begitu luas dan indah

Di sini terdapat meja untuk menulis, lemari yang besar, sampai tempat tidur yang begitu empuk. Aku tidak meyangka kamar guru ini begitu bagus. O ya, di satu sisi dinding terpampang foto keluarganya dulu, hingga keluargaku, keluarga West. Serta berbagai foto pribadinya dan semua saudaranya.

"Aku ingin kita berfoto agar bisa ada di kamar spesial ini."Kata Zaide yang melihat dinding kamar yang penuh dengan foto yang berbingkai dan tersusun dengan rapi.

"Aku bawa kameranya sejak tadi."Kataku

"Lakukanlah, John. Tapi bukan hanya kita berlima. Tapi, semuanya."Kata Zaide

Aku tersenyum saat mendengar idenya itu.

Ting Tong.... Ting Tong...

Bel pun berbunyi. Menunjukkan jam 7 pagi. Kami semua keluar dari kamar ini dan langsung pergi ke halaman. Sudah terlihat semuanya berbaris dengan rapi.

Pada akhirnya, kami sampai. Aku berbaris di belakang karena aku lebih tinggi dari yang lain. Yang ada di barisan tempat aku berada. Sedangkan Zaide berdiri di depan semua barisan yang ada.

"Ok. Selamat pagi!"

"Pagi, Sensei!"

Semua menjawab dengan begitu semangatnya termasuk aku.

"Kalian begitu bersemangat, ya! Jika begitu, ayo kita mulai seperti biasanya."

"Devy, Rey, dan Corwin, tolong pimpin pemanasannya."

"Aku? Anda serius, Sensei?"Tanya Devy

"Benar apa yang dia bilang. Apa Anda serius?"Tanya Rey

"Tentu saja! Ayo lakukan!"Jawab Zaide yang tersenyum pada mereka berdua

Corwin sudah ada pada posisinya dan siap untuk memimpin.

"Terima kasih, Sensei!"Kata Rey dan Devy hampir bersamaan

Mereka berdua maju ke depan kemudian Zaide bergeser beberapa langkah ke kiri dari tempat semulanya.

"Kalian pimpin sebelah sana."

Setelah menunggu agak lama, akhirnya kami pemanasan. Semua pemimpin hari ini melakukan semua gerakan pemanasan dengan benar. Aku mengikuti gerakan pemanasan dengan begitu bersemangat. Pasti mereka semua juga begitu.

Tak lama kemudian, pemanasan selesai. Kami di suruh duduk di mana pun sesuka kita. Seperti yang kita tahu, Sensei Zaide tidak suka memaksa orang lain.

"Jika kalian haus dan lupa membawa minum, kalian bisa mengambilnya di dapur Dojo. Jika dapur penuh, kalian bisa membeli atau pulang. Istirahat sampai jam 8. Manfaatkan waktu kalian!"Kata Zaide yang berdiri di depan kami yang duduk di koridor Dojo.

"Siap, Sensei!"

Sang Guru hanya tersenyum kemudian berlalu dari muridnya yang di bebaskan melakukan apapun selama istirahat. Padahal ini baru pemanasan.

"Cara mengajar Sensei Zaide masih sama, ya!"Kata Rey yang ada di sampingku

"Ya. Kau benar."Kataku

"Jika suatu saat kakak yang memegang pekerjaan Sensei Zaide, tolong lakukan hal yang sama sepertinya, ya!"Kata Rey

"Tentu saja. Aku tidak akan melupakannya."Kataku sambil tersenyum pada Rey

"Kenapa kau membicarakan tentang jabatan? Kau ingin Sensei Zaide berhenti?"Tanyaku

"Iya. Sensei Zaide sering sakit-sakitan hingga saat ini. Aku tidak tega, kak. Aku ingin dia beristirahat terus. Aku mengerti penderitaan seorang guru sepertinya, kak."Jawab Rey

"Kau benar, Rey. Aku akan mengatakannya nanti padanya."Kataku sambil melihat Zaide yang bicara dengan murid lain

"Kau begitu hebat selama pemanasan. Ini untukmu."

Zaide tersenyum dan memberikan sebuah permen lolipop pada muridnya. Dia seorang guru yang luar biasa.

Aku melihat Tania yang mendekati Kakaknya

"Kakak, jadi begini jika ia mengajar? Aku sampai di berikan permen olehnya."Kata Tania yang memegang permennya

"Hey, John!"

Aku menengok ke depan. Aku melihat Zaide yang tersenyum padaku.

"Ini untukmu. Pakailah."Katanya sambil menyerahkan sebuah pin ukuran sedang padaku

Aku mengambil dan membaca tulisan yang ada pada pin itu.

"New Sensei?! Kau serius?"Tanyaku

Zaide menganggukan kepalanya.

"Kau bisa mulai hari ini jam 8. Selamat, John!"Kata Zaide sambil mengacak rambutku dan pergi untuk memberikan hadiah pada murid lain.

"Terima kasih!"

Zaide berhenti berjalan dan melihatku.

"Sama-sama! Jadilah guru yang hebat, John!"Kata Zaide

Aku tersenyum kemudian memakai pin yang di berikan Zaide.

Corwin datang menghampiriku.

"Kau juga, John?"Tanya Corwin tiba-tiba

"Menjadi guru? Ya."Jawabku

"Aku, dan Kay juga begitu!"Kata Corwin dengan girang

Aku tersenyum pada Corwin yang begitu girang.

"John, tolong katakan yang sebenarnya. Ini kesempatan yang bagus." Kata Corwin tiba-tiba

"Aku takut Zaide kecewa, Corwin. Aku tidak bisa melihatnya kecewa." Kataku

"Tapi kau ingin mengatakannya, kan?" Tanya Corwin

"Ya."

"Katakan, John. aku mendukungmu."Kata Corwin

Puk...

"Aku juga."

Aku menengok ke kanan. Terlihat Kay yang tersenyum padaku.

"Huft... Baiklah."

Aku melihat Zaide yang bersandar di bawah pohon.

Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang